Categories: Tips

Dahsyatnya Cetbang, Senjata Api Tercanggih Milik Majapahit yang Ditakuti Dunia

Selama ini kita selalu diberi tahu bahwa di masa lalu bangsa Indonesia hanya menggunakan bambu runcing untuk bertarung. Mereka tidak bisa membuat senjata sendiri sehingga selalu kalah dengan penjajah seperti Belanda dan juga Jepang yang memiliki kemajuan senjata yang sangat tinggi. Bangsa ini mulai bisa melawan setelah mendapatkan senjata dari musuh yang berhasil dikalahkan.

Sebenarnya, jauh sebelum para penjajah dari Eropa datang, para pendahulu kita dari Kerajaan Majapahit sudah memiliki senjata yang sangat mematikan. Mereka berhasil menciptakan sebuah senapan api mirip bazooka yang mampu meledak setelah diisi dengan bubuk mesiu ciptaan para ahli senjata kerajaan.

Oh ya, untuk lebih mengenal senjata mematikan bernama Cetbang ini, silakan simak pejelasannya di bawah ini.

Latar Belakang Dibuatnya Senjata

Selama ini kita hanya mengenal Gajah Mada sebagai orang yang sangat hebat dalam perang. Dia adalah orang yang memiliki Sumpah Palapa dan terobsesi menyatukan Nusantara. Selain masalah sumpah dan kemampuan dalam perang, ternyata Gajah Mada juga sangat ahli dalam bidang persenjataan. Dia menguasai banyak teknik pembuatan senjata sehingga Cetbang akhirnya diciptakan.

Latar belakang pembuatan Cetbang [image source]
Di masa lalu, Gajah Mada suka sekali mempelajari banyak teknologi dari banyak kawasan. Berbekal dari kepandaiannya ini, Gajah Mada akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah senjata hebat selain keris yang sakti. Dia merancang sebuah senapan atau mungkin juga bazooka yang akan meledak jika disulut dengan api.

Dukungan Pemimpin Majapahit

Awalnya apa yang dilakukan oleh Gajah Mada tidak begitu diminati oleh raja ke-2 Majapahit. Meski demikian dia tetap berusaha melakukannya dengan sebaik-baiknya. Saat Tribuana Tunggaldewi menjadi raja ketiga Majapahit, keinginan dari Gajah Mada itu menjadi kenyataan. Terlebih dia diangkat menjadi mahapatih sehingga keinginan membuat senjata didukung dengan penuh.

dukungan Majapahit [image source]
Karena cetbang sangat berguna dalam perang serta terkesan sangat hebat, Gajah Mada diberi mandat untuk membuatnya dalam jumlah banyak. Selain itu, ukuran dari cetbang juga dibuat dalam aneka jenis mulai dari panjang 1 meter hingga panjang 3 meter. Semua disesuaikan apakah senjata akan dibawa oleh beberapa orang atau diletakkan pada armada kapal laut.

Ditakuti oleh Orang Eropa

Kemampuan cetbang sangatlah mengagumkan. Untuk yang ukuran tiga meter, Gajah Mada memasangnya untuk armada laut. Alat ini akan digunakan untuk perang di lautan dengan kapal yang sengaja datang ke Majapahit untuk menyerang. Saingan berat dari Cetbang adalah meriam yang berasal dari Tiongkok. Dua senjata api yang menggunakan serbuk sejenis mesiu ini membuat banyak sekali bangsa Eropa agak ketakutan.

penemuan Cetbang [image source]
Setidaknya mereka merasa insecure dengan keberadaan dari Cetbang. Para tentara dan saudagar Portugis bahkan terus berusaha memperbarui persenjataannya agar mampu melawan cetbang. Dari kejadian ini sudah jelas bahwa cetbang sangatlah hebat, bahkan jika terus dikembangkan bisa untuk melawan Belanda yang melakukan kolonialiasi selama ratusan tahun lamanya.

Keberadaan Cetbang di Era Modern

Satu hal yang sangat disayangkan dari keberadaan cetbang adalah tidak adanya generasi yang mau mengembangkannya. Usai Majapahit akhirnya runtuh dan berubah menjadi Kerajaan Demak, cetbang dibiarkan begitu saja. Perang saudara di kerajaan ini membuat teknologi hebat ini semakin ditinggalkan dan kalah dengan senjata dari Eropa yang sangat maju.

keberadaan Cetbang [image source]
Kalau saja cetbang dikembangkan terus oleh generasi sesudah Gajah Mada, bukan tidak mungkin bangsa ini mampu melawan penjahat. Sayangnya, impian itu hanyalah angan biasa karena bangsa ini akhirnya dijajah dengan sangat lama di masa lalu. Oh ya, sisa-sisa cetbang saat ini disimpan di The Metropolitan Museum of Art, Amerika.

Inilah ulasan singkat tentang cetbang yang merupakan senjata api canggih dari Majapahit. Dari contoh senjata ini kita bisa membuat kesimpulan bahwa sebenarnya bangsa ini sangatlah cerdas. Sayangnya seiring berjalannya waktu, orang cerdas justru dibiarkan sehingga lebih mengabdi di negeri lain. Benar-benar miris!

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

4 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago