Bekas sisa dapur atau sampah dari bahan makanan yang tersisa ternyata bisa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berharga. Daripada dibiarkan menumpuk karena memang setiap hari pasti ada yang tersisa, tentu akan lebih baik jika diolah karena hasilnya memiliki manfaat yang besar.
Di antara bahan-bahan tersebut, ada beberapa jenis sayuran yang bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Tak hanya untuk kebutuhan pribadi, jika kuantitas yang dihasilkan banyak bahkan bisa menjadi nilai ekonomis karena dijual kembali. Bagaimana caranya? Simak ulasannya berikut ini.
Sisa seledri dengan dasar batang masih utuh ternyata bisa ditumbuhkan kembali. Caranya, pilih bagian yang tebal dari batang tersebut kemudian dipotong. Kemudian, celup bagian batang tersebut ke dalam semangkuk air dan usahakan agar tidak seluruhnya tenggelam. Jika dilakukan dengan benar, daun akan tumbuh pada hari ke 7. Bagian ini kemudian sudah bisa ditanam di tanah.
Hampir sama dengan seledri, pokcoy juga bisa ditanam ulang dengan cara memotong pangkal batang yang masih layak dan kemudian diletakkan pada mangkuk berisi air. Setelah 7 hari, tunas daun akan tumbuh dari bagian tengah pangkal batang. Jika sudah demikian, batang pokcoy bisa dipindahkan ke media tanam seperti tanah. Tunggu selama lima bulan, pakcoy baru bisa dipanen.
Jangan keburu membuang sisa jahe bekas bahan masakan, karena tumbuhan ini sangat bisa lho ditanam dan dipanen lagi. Apalagi di masa-masa seperti ini, penggunaan jahe bisa lebih intens dari hari-hari biasanya. Sebut saja jahe merah yang sekilonya saat ini bisa mencapai Rp 100 ribu per kg. Kalau bisa tanam sendiri, akan jauh lebih hemat bukan?
Caranya, potong jahe menjadi beberapa bagian. Kemudian biarkan, sampai muncul beberapa tunas dan rawat sebentar agar lebih berkembang. Setelah itu, tanam jahe di dalam tanah dengan memberi jarak antar rimpang agar bisa tumbuh. Rimpang ini kaya manfaat dan sangat dicari oleh pengusaha herbal, tim medis atau konsumen umum belakangan ini.
Meski kecil, bawang merah harganya sedang paling mahal di antara bawang yang lain. Per kilogramnya, saat ini harga bumbu dapur tersebut sudah mencapai Rp 50 ribu. Selain untuk bumbu masakan, bawang juga sering dipakai untuk pengobatan alternatif seperti saat anak mengalami masuk angin.
Menumbuhkan kembali bawang merah bisa dari bibit yang telah memiliki tunas sebelumnya. Untuk media tanam, bisa menggunakan pot atau polybag dengan tanah yang telah digemburkan. Tunas kemudian ditanam pada kedalaman 5 sampai 7 cm. Setelahnya bisa rutin disiram pagi dan sore. Bawang baru bisa dipanen dalam waktu 60-90 hari.
Serai termasuk tanaman yang banyak diminati belakangan ini. Selain untuk masakan, juga nikmat sebagai tambahan wedang atau minuman kesehatan. Jangan salah, cafe-cafe anak muda masa kini juga kerap menyertakan minuman serai sebagai salah satu minuman hitsnya.
Serai juga termasuk golongan tanaman yang bisa dikembangkan dengan cepat. Caranya dengan memilih ujung serai yang sudah berakar dan kemudian potong bagian atas daunnya. Jika akar belum terlihat, bisa disiasati dengan menaruh batang tersebut di dalam gelas yang berisi air. Usahakan batang serai tidak terkena matahari secara langsung.
Sudah bukan rahasia kalau cabai termasuk tanaman pangan yang harganya bisa meroket pada musim-musim tertentu. Bayangkan saja, cabai merah sekilo bisa bikin pusing ibu-ibu saat harga per kilonya mencapai Rp 80 ribu. Jadi, tak ada salahnya lho kalau kita ‘berinvestasi’ pada tanaman hot ini.
Cabai tergolong bahan masakan yang mudah didapat sekaligus dibudidayakan. Pertama-tama, cari bibit dari lombok yang memiliki tekstur bagus, tidak busuk, dan segar. Ambil biji dan jemur di bawah terik matahari. Setelahnya, biji-biji tersebut bisa disebar pada media tanam seperti polybag, pot, dan sebagainya.
BACA JUGA: Inilah Cara Berkebun yang Efektif untuk Penuhi Kebutuhan Pangan di Tengah Wabah Covid-19
Selain jenis sayuran di atas, sisa-sisa bahan masakan lainnya juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Seperti air bekas cucian ikan yang bisa menyuburkan tanaman karena mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium, air cucian beras untuk membunuh hama tanaman, dan bahan lainnya yang bisa dijadikan sebagai pupuk kompos. Tertarik mencoba Sahabat Boombastis?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…