Kemajuan teknologi, membuat semua jadi lebih praktis. Apalagi dengan adanya google, mau apa saja tinggal ketik. Jelas ini sangat berbeda dengan keadaan zaman dulu ketika semua serba manual. Jadinya kita yang repot karena harus cari sendiri. Bisa dibilang kalau effort-nya anak angkatan 90-an jauh lebih besar dari pada zaman sekarang.
Namun untungnya, zaman dulu kita masih disediakan beberapa buku yang sangat membantu kita. Bisa dibilang kalau buku itu Google dan Wikipedianya anak-anak 90-an. Dan pastinya kamu punya salah satu dari buku-buku tersebut. Tidak percaya? Ini kita kasih daftar bukunya.
Anak tahun 90-an sih wajib membawa dua buku ini. Bukan hanya dibawa tapi juga harus dihafalkan luar dan dalam. Apalagi masalah Undang-undang dasar, bakal kena hukum berdiri seharian kalau tidak hafal di luar kepala. Terutama untuk mata pelajaran PPKN, buku ini bisa jadi contekan saat ada soal yang berhubungan dengan undang-undang. Untuk masalah buku saku pramuka, itu wajib dibeli seluruh kelas. Pasalnya hari Jumat atau Sabtu, bakal ada kegiatan wajib pramuka dan pelajarannya, ya di buku itu saja. Jadi kalau sampai tidak membawa, jadinya hanya bisa nengok kanan-kiri dan nggak tahu apa-apa. Terutama masalah sandi-sandian, bakal butuh banget buku yang satu ini.
Kalau zaman dulu gak ada yang namanya google maupun wikipedia, karena itu anak zaman itu susahnya minta ampun cari sumber. Namun beruntunglah beberapa penerbit buku menerbitkan buku pengetahuan yang dapat digunakan mulai dari anak SD hingga anak SMA. Ya, buku itu tidak lain si RPUL, RPAL dan PPUL. Semua siswa wajib baca dan punya buku-buku ini. Mulai dari nama negara hingga kurs mata uang ada semua di buku ini. Mau jago di mata pelajaran IPA maupun IPS, ya harus punya buku-buku ini. Oleh karena itu, bisa disebut anak sekolah tahun 90-an sebagai generasi pembawa buku. Bisa dibilang tiga buku itu sebagai sumber pengetahuannya anak-anak masa itu.
Boro-boro ada google maps, tahu namanya Google saja kayak mustahil. Alhasil anak zaman dahulu kudu maksimal untuk hal-hal yang berhubungan dengan peta, dalam hal ini adalah pelajaran IPS khususnya masalah denah dunia dan semacamnya. Jadinya anak generasi 90-an pun beli buku yang mencakup peta seluruh wilayah dunia. Dan ya, Atlas menjadi buku paling laris yang selalu jadi rebutan anak 90-an. Selain mencakup seluruh peta yang ada di dunia, juga ada pakaian daerah dan serta rumah ada di Indonesia. Jadi kalau mau jago dalam masalah IPS, kamu wajib memiliki buku yang satu ini.
Entah apa yang membuat kamus di zaman itu selalu diberi embel-embel milyar di belakangnya. Ada yang satu milyar, dua milyar dan seterusnya. Namun hal tersebut bukan sebuah masalah, karena yang paling penting adalah buku tersebut telah membantu kita semasa kecil. Ada yang versi mini ada pula yang beratnya luar biasa gak karuan. Alhasil para siswa waktu itu jadi pada bungkuk gara-gara harus bawa banyak buku. Tapi apalah daya dari pada waktu pelajaran bahasa Inggris kita nggak tahu apa-apa.
Kalau yang satu ini jadi buku wajibnya seluruh anak 90-an. Karena pada masa itu, semua harus wajib belajar PPKN ini, pastinya sudah menjadi sebuah keharusan untuk memilikinya. Bahkan kalau ada yang tidak sanggup beli atau tidak mau beli, maka harus maka terpaksa meminta buku hibah dari kakak kelas. Banyak sekali yang menggunakan cara seperti itu, buku ini memang surganya pengetahuan yang berhubungan dengan pengetahuan Pancasila. Kalau jaman sekarang, hampir tidak ada lagi buku yang serupa itu. Sudah ada internet, tinggal broswer saja apa yang mau dicari.
Anak zaman sekarang seharusnya lebih bersyukur karena dengan kemajuan teknologi, mau cari apa-apa tinggal googling saja. Coba bayangkan hidup di zaman dulu, susahnya minta ampun cari referensi. Bahkan harus mengorbankan waktu istirahat hanya buat cari bahan di perpus. Seharusnya anak zaman sekarang harus lebih maju, malu dong kalau kalah dengan anak 90-an.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…