Categories: Inspirasi

Sangar! Bocah Ini Baru 11 Tahun tapi Pernah Tundukkan 7 Gunung Tertinggi Indonesia di Bawah Kakinya

Tidak seperti pilihan travelling lainnya, mendaki gunung merupakan satu dari sekian perjalanan yang nggak cuma mengandalkan materi. Sebut saja uangmu sampai tumpah-tumpah di dompet tapi selama nggak ada kegigihan, menggapai puncak gunung bakalan mustahil. Karena itu, menaklukkan puncak gunung selalu terlihat keren bagi siapa saja.

Lebih-lebih bagi bocah SD seperti Matthew, mencapai puncak gunung merupakan hal luar biasa. Di saat anak-anak seusianya sibuk di taman hiburan, mainan gadget sambil teriak ‘mama minta susu’, Matthew justru telah menginjakkan kaki di Gunung Rinjani, Semeru, bahkan Gunung Cartenz di Papua. Tak kurang dari tujuh gunung di Indonesia serta tujuh gunung di daerah Bandung telah ditaklukkannya. Orang dewasa saja belum tentu bisa lho seperti Matthew, bikin ngiri nih.

Mulai Mendaki di Usia 4 Tahun

Matthew [image: source]
Kerap diajak wisata alam oleh kedua orangtuanya, Matthew awalnya dibawa ke acara camping cantik dan juga ikut ayahnya berlari di gunung. Melihat anaknya tak rewel, sang ayah pun membawanya mendaki gunung. Bukannya keberatan, Matthew malah kegirangan dan terus penasaran dengan gunung-gunung yang dilihatnya di mana saja. Gunung pertama yang didaki Matthew adalah Burangrang. Perlahan namun pasti, Matthew pun semakin mencintai kegiatan ini dan mulai mendaki gunung Tangkuban Perahu, Papandayan, dan di tahun 2014 andil dalam ekspedisi 7 Summits of Bandung. Dari situ, hobi mendaki Matthew pun semakin menggila.

Tak Sekedar Muncak tapi juga Terapi

Matthew [image: source]
Barangkali memang anak jaman sekarang cenderung lebih tak terkendali ketimbang bocah jaman dulu. Pun dengan Matthew yang juga sulit berkonsentrasi, setelah dilakukan diagnosa ternyata akibat ‘kelebihan energi’. Nah, kegiatan mendaki gunung yang dilakukan Matthew akhirnya menjadi salah satu jalan untuk terapi. Karena kegiatan ke alam terbuka, menjejaki tali, dan berjalan jauh membuat Matthew cepat kembali mendapatkan konsentrasinya.

Tetap Terus Mendaki Meski Kakinya Terluka Parah

Matthew [image: source]
Bagi bocah sekolah dasar, tentu tidak mudah menaklukkan gunung Rinjani maupun Cartenz. Banyak hal yang harus dihadapi seperti cuaca ekstrim, medan yang terjal, dan juga rasa lelah. Namun yang membuat salut, Matthew hampir tak pernah mengeluh apalagi menangis.  Menghadapi hal buruk pun bocah itu berusaha amat tegar. Salah satunya saat mendaki di Gunung Rinjani, kondisi kaki Matt terluka parah. Meski begitu, anak itu bersikeras menyelesaikan pendakian. Setelah itu, Matt pun harus menjalani dua kali operasi. Hebatnya, bocah ini tetap tak kapok untuk mendaki gunung lagi dan lagi.

Pendakian Terberat Matthew

Matthew [image: source]
Bagi orang-orang di sekitarnya, Matthew seperti percikan semangat di tengah keadaan paling sulit. Dia jarang mengeluh dan miskin air mata. Meski lebih sering melakukan pendakian dengan sistem tek tok alias sampai puncak langsung turun (karena terbatasnya waktu mengingat Matt harus sekolah), energi Matthew sangat besar. Ketahanan bocah 11 tahun ini terbukti saat mampu menaklukkan Cartenz. Matt mengaku mendaki gunung di Timika itu yang paling sulit. Sebab dirinya harus melawan cuaca super dingin lantaran ada es dan salju, belum lagi ada juga meniti seutas tali, serta melewati medan terjal.

Keberhasilan Matthew sebagai salah satu dari pendaki termuda yang berhasil dalam 7 summits nusantara membuat banyak orang kagum. Sebab bocah 11 tahun itu hampir tak pernah memakai jasa porter, menangis, apalagi mengeluh seperti pendaki cilik umumnya. Bahkan meski kakinya terluka, dengan sedikit air mata Matt tetap bersikeras melanjutkan perjalanan menuju puncak. Wah, nampaknya kita perlu belajar banyak dari Matthew nih guys.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

5 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago