Gelombang protes menentang kebijakan pemerintah soal Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( RKUHP) dan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Dilansir dari Kompas, setidaknya 232 orang menjadi korban dari aksi demonstrasi yang berlangsung di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Bandung, Sumatera Selatan hingga Sulawesi Selatan tersebut.
Di tengah-tengah orasi yang mereka lakukan, mendadak situasi yang tadinya berjalan tertib malah bergejolak dan memanas. Alhasil, para mahasiswa pun mendadak bubar dan berlarian kesana-kemari. Terlebih, polisi juga menembakkan gas air mata dan menyemburkan air dari kendaraan water canon yang tengah bersiaga di lokasi.
Meski aksi demo sudah terjadi sejak sepekan sebelumnya, pada Selasa malam (24/9) saat mestinya semua pihak sudah kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat, se-Indonesia dikejutkan dengan kabar bentrok massa demo dengan polisi.
Kericuhan yang terjadi, membuat korban mulai berjatuhan, banyak kabar dan video dokumentasi yang bergulir di linimasa. Rupa-rupanya gerakan mahasiswa yang berujung bentrok bukan hanya di wilayah ibukota saja
Terutama banyaknya mahasiswa yang dipukul mundur (dan secara harfiah benar-benar dipukuli) hingga kedua kubu berujung babak belur, atau merasakan perihnya gas air mata. Dikutip dari CNN Indonesia, berikut peristiwa dan aksi demonstrasi yang terekam pun tercatat oleh sejarah.
Hampir semua demonstrasi mahasiswa yang terjadi besar-besaran seperti ini, dikhawatirkan akan berujung ricuh. Kita tak pernah lupa betapa heroik, namun juga sedihnya Peristiwa ’98. Banyak jatuh korban, mahasiswa yang dinyatakan hilang dan suasana yang mencekam bagi banyak pihak. Boombastis pernah mengulasnya dalam sebuah rekam jejak tragedi Mei 1998 di sini.
Sampai akhirnya RKUHP kontroversial tahun 2019 itu bisa ditunda hingga waktu yang tak bisa ditentukan, adalah jerih payah keringat dan darah mahasiswa ‘perebut’ gedung DPR. Bukannya sekedar nekat dan menuruti jiwa muda, namun mereka bertekad mengembalikan kedaulatan rakyat dari
Hal ini sekaligus mengingatkan kita pada ucapan Soekarno di masa lalu. Bahwa tugasnya dulu lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuangan kalian (generasi di masa depan Indonesia), akan lebih berat karena melawan saudara sendiri.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…