Setiap pemerintah daerah pasti memiliki cara tersendiri untuk membuat sebuah iklan layanan masyarakat. Mulai dari menggunakan cara bekerjasama dengan media televisi atau radio, menuliskannya di surat kabar daerah, atau hanya dengan menyebarkan spanduk serta baliho di seluruh wilayah kerjanya. Satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam membuat iklan layanan masyarakat selain media penyebarannya adalah isi pesan yang ingin disampaikan.
Mengingat tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman mengenai hal tertentu untuk masyarakat, tentu saja setiap detailnya harus bisa dimengerti oleh mereka. Namun baru-baru ini daerah Tangerang Selatan justru mengalami masalah yang sebaliknya. Ada satu baliho pemerintah daerah yang jadi buah bibir warga dikarenakan kalimatnya cukup ambigu dan bikin orang bertanya-tanya.
Belakangan ini nama Tangerang Selatan menjadi topik pembicaraan yang cukup hangat di media sosial. Pasalnya masyarakat daerah tersebut dibuat gagal paham oleh salah satu baliho berisi iklan layanan masyarakat yang dipajang di jalan-jalan wilayah tersebut. Baliho bertuliskan “ kehamilan 1000 hari pertama periode emas janin.” Bila dibaca sekilas mungkin baliho tersebut akan nampak biasa saja, tapi bila diteliti coba jelaskan apa maksud dari ‘1000 hari pertama?’
Tentu saja masyarakat jadi dibuat bertanya-tanya, pasalnya bila diartikan secara literal kehamilan 1000 hari berarti seorang wanita mengandung selama 2,5 tahun. Padahal lumrahnya kehamilan itu hanya dialami selama sembilan bulan atau sekitar 270 hari saja. Dan hal inilah yang kemudian membuat warga merasa aneh dan juga lucu. Baliho yang tujuannya untuk mengedukasi malah jadi lucu-lucuan di kalangan masyarakatnya.
Baliho yang terpampang sangat besar di jalanan Tangerang Selatan dan mengikutsertakan foto sang walikota cantik itu sontak membuat banyak masyarakat penasaran. Lantaran ada yang mempertanyakan apakah informasi tersebut hanya bentuk dari typo atau salah penulisan ataukah memang seperti itu adanya? Dari banyaknya respon masyarakat tentunya kemudian pihak dinas kesehatan merasa perlu untuk turun tangan.
Menurut Listya Windyarti selaku Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, sebenarnya tidak ada yang salah pada baliho tersebut. “Kalau yang mengerti tulisan tersebut, pastilah tahu apa maknanya. Tapi kalau yang belum mengerti mungkin berpikirnya kandungan selama seribu hari.” Beliau menambahkan bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas. Adapun perhitungan mulai dari janin sampai usia anak 2 tahun. Jadi, maknanya bukan serta merta hamil 1000 hari.
Mengingat ramainya masyarakat yang mempertanyakan isi pesan dari baliho milik Dinas Kesehatan Tangerang Selatan tersebut, akhirnya pihak pemerintah memutuskan untuk menurunkannya. Menurut sang kepala dinas kesehatan, baliho tersebut sebenarnya sudah terpasang di 70 titik yang masing-masing tersebar di tujuh kecamatan sudah mulai dicopot satu-persatu. Namun masih belum jelas apakah nanti akan digantikan dengan yang lebih informatif atau bagaimana.
Selain tulisannya yang dinilai ambigu, banyak juga masyarakat mempertanyakan tentang kehadiran foto besar sang walikota, Airin Rachmi Diany. Bila kita lihat memang potret Ibu Airin nampak sangat besar di sana, sehingga memungkinkan masyarakat hanya terfokus pada fotonya saja. Sementara informasi yang tertulis di sampingnya jadi terlihat kecil dan bisa saja sulit terbaca.
Ambiguitas yang tertera pada kalimat di baliho tersebut memancing komentar beragam dari masyarakat. Salah satu akun twitter bernama @ajiwar menuliskan bahwa, “2 tahun 6 bulan. Bayi ajaib cuma ada di Tangerang.” Ada pula cuitan @habib_firza berisi, “itu hamil ape tahlilan?” @Burhanmuhtadi yang nampaknya merupakan salah satu warga Tangerang Selatan menuliskan, “Ini walikotaku!!! Khusus di Tangsel, hamil bisa sampai 1000 hari.”
Ada pula akun @priambodo yang mengkritisi, “Hamil kok 2,5 tahun lebih ki isi’ne opo? mosok meteng trenggiling? TangSel memang tiada tandingannya 😉 Airin kok dilawan.” Tweet tersebut kemudian dibalas oleh salah satu netizen yang mengatakan bahwa sebenarnya memang ada istilah 1000 HPK (hari pertama kehidupan), yakni masa kehamilan ditambah 2 tahun usia anak. Namun lagi-lagi @priambodo menjawab, “bukan hari pertama KEHAMILAN. mereka mesti belajar bhs Indonesia dulu yg bener. copy writing yg bagus itu krusial, biar ga bodoh kayak gini.” Barulah kemudian yang lain mengiyakan bahwa di sini yang kurang tepat adalah cara penulisannya yang membuat masyarakat berpikir tidak sesuai.
Untuk orang yang paham mungkin iklan tersebut terlihat memang sangat informatif dan bermanfaat ya. Namun faktanya bahasa yang digunakan di sana belum berhasil membuat masyarakat awam bisa mengerti. Itulah pentingnya meneliti dan mengkurasi terlebih dahulu setiap detail kecil sebelum menerbitkannya sebagai iklan layanan masyarakat. Jangan pernah anggap remeh aturan penulisan karena meskupun terkesan sepele, hal yang satu ini juga menentukan berhasil tidaknya sebuah pesan dimengerti khalayak umum. Lebih cermat lagi ya mulai sekarang. Aduh foto Bu Airin memang bikin gagal fokus.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…