Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya kenapa tombol keypad atau keyboard itu nggak berurutan? Mengapa nggak sesuai dengan urutan yang biasa disebutkan saat menghapalkan abjad ABCD tapi malah menggunakan urutan QWERTY?
Nah, keyboard yang saat ini banyak digunakan menggunakan urutan QWERTY. Nama ini diambil berdasarkan deretan huruf yang berada di sebelah kiri atas keyboard. Ternyata, ada sejarah panjang di balik keyboard dengan urutan huruf seperti sekarang ini, lho.
Saat pertama kali dibuat, keyboard mesik ketik nggak berbentuk seperti sekarang ini. Model pertamanya dibuat oleh Christopher Latham Sholes yang merupakan seorang editor dan pencetak koran di Amerika. Ia dibantu dengan dua asistennya Carlos Glidden dan Samuel W. Soulé. Model mesin ketik pertama saat itu cuma terdiri dari dua baris mirip keyboard piano.
Baris pertama adalah angka ganjil dan huruf N sampai Z, sementara baris kedua ada angka genap dan huruf A sampai M serta titik. Kekurangan dari model ini adalah mesin ini sering ngejam atau nyangkut gara-gara hurufnya yang terlalu berdekatan. Saat huruf yang berdekatan ditekan bersamaan atau terlalu cepat, dua kait hurufnya bergerak bersamaan sehingga akan tersangkut.
Sebelum menjadi QWERTY seperti sekarang ini, keyboard karya Sholes masih mengalami beberapa perubahan lagi selama 5 tahun untuk bisa menemukan kombinasi yang tepat. Berkali-kali ia harus melakukan uji coba menyusun huruf-huruf untuk mesin ketik dan mengalami kegagalan.
April 1870, ia membuat model yang mulai mendekati keyboard QWERTY dengan deretan 4 baris. Hanya saja saat itu hurufnya juga masih belum tertata seperti sekarang ini. Tahun 1873, hak milik mesin ketik Sholes dijuang ke E. Remington. Tampilan keyboard kemudian diubah semakin dekat dengan bentuk QWERTY modern. Urutan hurufnya adalah sebagai berikut:
2 3 4 5 6 7 8 9 – ,
Q W E . T Y I U O P
Z S D F G H J K L M
A X & C V B N ? ; R
Setelah Remington membeli hak milik dan mesin ketik Sholes, Remington membuat beberapa perubahan lagi dan terciptalah keyboard QWERTY seperti yang ada sekarang ini. Susunan QWERTY ini kemudian semakin populer dengan kesuksesan mesin ketik model Remington No. 2 tahun 1878, sebuah mesin ketik yang bisa menggunakan huruf besar dan kecil dengan menekan tombol shift.
Selama ini orang mengira bahwa tombol QWERTY dibuat agar orang mengetik lebih lambat sehingga mengurangi resiko ngejam atau nyangkut. Kenyataannya, susunan QWERTY dipilih bukan cuma untuk menghindari resiko ngejam, tapi agar orang bisa mengetik lebih cepat karena susunannya memungkinkan kita memindahkan jari dengan cepat.
Selain QWERTY, sebenarnya ada beberapa versi susunan keyboard lain. Yang pertama adalah ASK (American Simplified Keyboard) yang juga biasa disebut DVORAK dan ditemukan tahun 1940an. Sebenarnya keyboard dengan susunan ini lebih efisien, namun karena keluarnya terlambat dan QWERTY telah lebih dulu digunakan di dunia, maka versi ini akhirnya jarang digunakan.
Saat ini ada sedikit susunan keyboard berbeda yang digunakan di negara lain. Misalnya adalah QWERTZ yang dipakai di Hungaria, Jerman, dan Swiss atau AZERTY yang digunakan di Perancis dan Belgia.
Itulah tadi sejarah singkat tentang bagaimana susunan keyboard bisa seperti sekarang ini. Jadi, susunan huruf pada keyboard memang tidak dibuat dengan sembarangan. Susunannya memang sengaja dibuat seperti ini untuk memudahkan orang bisa mengetik dengan lebih cepat.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…