Gadget memang ancaman paling besar zaman ini. Pasalnya, jarang banget orang bisa hidup tanpa sehari saja memegang smartphone mereka. Dari bangun tidur hingga tidur lagi, yang ada di tangan adalah telepon pintar ini. Berbagai macam hal, dari belajar, menonton film dan video, bahkan komunikasi dengan sekitar juga dilakukan lewat gawai.
Tak heran, kalau ada banyak sekali anak yang kecil-kecil sudah kecanduan bermain gadget. Parahnya lagi, kecanduan ini menjadi mesalah besar, karena anak-anak akan marah saat orang tua tidak memberi mereka smartphone untuk dimainkan. Alhasil, banyak anak yang kemudian berakhir serius di rumah sakit jiwa.
Kecanduan gawai ini sudah sama seperti kecanduan obat terlarang. Hal ini mungkin memang bermula dari melihat satu dua video di handphone, yang kemudian berlangsung selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Melansir dari tempo.co, Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr. Elly Marliyani menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini semakin banyak anak yang masuk rumah sakit jiwa karena penggunaan gawai berlebih.
Uniknya lagi, Elly mengatakan kalau gangguan jiwa yang disebut dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini biasnya menyerang orang dengan umur 15 tahun. Namun, karena zaman semakin modern, anak berumur 8 tahun, bahkan ada yang masih 5 tahun sudah dilarikan ke rumah sakit ini.
Masalah ini sebenarnya bukan hal yang aneh lagi loh, mengingat hampir terjadi di setiap sudut tanah air. Namun, Elly mengungkap bahwa jumlah ini berpotensi meningkat jika tidak ditangani dan menurut prevalensi yang ada satu dari sepuluh orang mengalami orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).
Hal ini tentu menjadi tamparan untuk setiap orang tua, mengingat yang memberikan dan mengizinkan anak untuk bermain gawai adalah mereka bukan? Bahkan ada nih kejadian anak kecil yang menghancurkan pintu hanya karena mati lampu dan smartphonennya tidak bisa di-charge.
Berhubung yang santer diberitakan adalah anak-anak yang berada di kawasan Jawa Barat, maka belum lama ini pemerintah provinsi Jawa Barat menawarkan solusi agar anak tak lagi kecanduan gawai. Mulai tahun 2020 nanti, setiap anak (rentan usia SD-SMP) akan diberikan satu anak ayam untuk dirawat hingga besar.
Nanti kalau berhasil, ayam akan dikembalikan kepada pemerintah dan mereka mendapat 3 anak ayam yang baru. Metode ini konon tak hanya mengalihkan anak dari gawai saja, tetapi juga melatih tanggungjawab dan mengajari menekuni ternak. Masalahnya adalah banyak netizen yang masih ragu apakah hal ini akan berhasil atau tidak.
BACA JUGA: 5 Alasan Kenapa Anak-anak Haram Menggunakan Gadget, Orangtua Wajib Tahu!
Sebenarnya, semua bisa dimulai dari orang tua. Lagi-lagi, kalau orang tua sudah membiasakan anak sedari kecil memakai dan bermain di gawai, maka jelas saja mereka bisa mengalami kecanduan. Berbeda lagi kalau anak dikenalkan dengan buku, alam luar, meskipun bermain gadget, mereka tidak akan mengalami hal yang tidak diinginkan seperti kecanduan gadget dan tak bisa lepas darinya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…