Race Valencia hari ini akan jadi penentuan siapa yang bakal meraih juara Moto GP tahun 2015. Perebutan titel hanya akan terjadi antara Valentino Rossi dan juga Jorge Lorenzo lantaran keduanya hanya terpaut 7 poin saja dengan keunggulan The Doctor. Sayangnya, peluang Rossi untuk menang bagai mission impossible lantaran Vale harus start di posisi paling buncit gara-gara konflik dengan Marc Marquez di Sepang lalu.
Nah, berbicara tentang konflik tersebut, seminggu terakhir Marquez banyak disudutkan lantaran berbagai alasan. Termasuk dugaan The Baby Alien melakukan politik dengan Lorenzo agar tandem Rossi di Yamaha itu bisa juara. Namun, pada akhirnya Marc adalah pihak yang jadi korban di sini dan hal ini juga sudah jadi keputusan pihak Dorna.
Terlepas dari konflik yang membuatnya jadi bahan pembicaraan sepekan, Marquez adalah sosok pembalap berkualitas. Di umurnya yang masih sangat muda yakni 22 tahun, ia sudah pernah jadi juara dunia dan sukses mendapatkan respect alias hormat dari para seniornya. Banyak yang mengatakan jika ia layak menggantikan The Doctor nantinya. Berikut adalah beberapa alasannya.
Rossi tercatat melakukan debut pro-nya pada tahun 1996 di kelas 125 cc. Jika dihitung dengan tahun kelahirannya yakni 1979, saat itu The Doctor berusia 17 tahun. Langkah Vale ini dianggap jenius karena masih sangat muda sudah turun di lintasan internasional. Bahkan setahun kemudian, Vale menjuarai kelas 125 cc-nya untuk kemudian makin naik ke kelas berikutnya, dan akhirnya menjadi pemecah rekor di MotoGP dengan raihan juara 7 kali.
Bagaimana dengan Marc? Ya, pemuda Spanyol ini juga melakukan debutnya di usia yang sangat muda, bahkan selisih beberapa tahun dari The Doctor. The Baby Alien melakukan aksi pertamanya di kelas yang sama dengan Rossi, 125 cc, pada tahun 2008 pada usianya yang masih 15 tahun. Meskipun tak bisa seperti Vale yang setahun sudah jadi juara, tapi Marc juga tak buruk dengan menjuarai kelas 125 cc di tahun 2010.
Beranjak di kelas Moto2, Marc sepertinya banyak mengalami kendala di awal penyelisihan. Hampir sepanjang musim 2011, pria ini kerap mengalami crash, sampai kecelakaan bahkan satu kali hukuman gara-gara menabrak seorang pembalap bernama Ratthapark Wilairot di GP Australia. Meskipun demikian, The Baby Alien mampu mengakhiri kompetisi di peringkat kedua. Musim 2012 adalah kebangkitannya, Marc muda langsung tancap gas di race awal dan akhirnya berhasil menjuarai kelas Moto2.
Rossi sendiri juga pernah tampil di kelas lanjutan 125 cc, kala itu masih di sebut 250 cc. Catatan The Doctor sendiri sama persis seperti yang diraih oleh Marc. Memulai debut pada tahun 1998, Rossi berhasil merebut juara kedua. Lalu setahun berikutnya, Vale berhasil mengukuhkan namanya di kelas 250 cc dengan menjadi juara.
Rossi butuh dua tahun untuk akhirnya bisa mencatatkan namanya menjadi yang terbaik di kelas 500 cc yakni di tahun 2001. Untuk kemudian mulai menggila di tahun-tahun berikutnya. Marc berbeda, ia bahkan tidak perlu jeda untuk bisa mempecundangi para seniornya di MotoGP.
Pindah kelas dari Moto2 ke MotoGP tahun 2013, Marc yang bergabung dengan Repsol Honda langsung melesat di awal kompetisi. Di musim 2013 ia meraih 9 pole position, 6 kali menang dan 16 kali podium. Kerennya lagi, setahun setelahnya Marc juga mengulangi hasil yang sama. Bahkan di tahun kemarin ia mendominasi MotoGP dengan menang sebanyak 13 kali dari 18 race.
Mungkin sebagai fans Rossi, banyak orang yang menilai Marc curang dengan melakukan overtaking membahayakan The Doctor. Hingga akhirnya Vale kesal dan menendang si nomor 93 sampai jatuh tersungkur. Sebenarnya jika kita telaah ke belakang, Marc punya alasan kuat kenapa sampai ngotot meladeni Rossi dengan begitu sengitnya di Sepang.
Kembali ke MotoGP seri Argentina, Marc terlibat insiden dengan Rossi. Kala itu The Baby Alien berduel seru dengan Vale, sayangnya ketika akan masuk untuk melewati The Doctor, roda depan Marc menyenggol buritan motor Rossi. Marc pun tersungkur dan meraih hasil buruk di sini. Kejadian ini sepertinya menyisakan dendam Marc kepada Rossi yang menurutnya berbuat curang.
Lalu tragedi di Assen, Belanda, juga sama. Kali ini Marc mencoba masuk dan melakukan aksi overtaking terhadap The Doctor. Sayangnya, motor nomor 93 itu malah mendorong Yamaha YZR-M1 Rossi keluar lintasan. The Doctor pun akhirnya melaju paksa lewat gravel dan akhirnya memenangi race. Sejak saat itu keduanya nampak tidak akur. Perseteruan keduanya pun makin memanas di Sepang dengan akhir yang sama lagi bagi Marc.
Nah, dari empat fakta di atas terlihat sekali jika Marc memang titisan Rossi di masa depan. Tak hanya karena prestasinya yang sama-sama melejit, namun juga terlihat dari konflik keduanya yang panas dan menandakan jika rivalitas di antara mereka sangat kuat. Terlepas dari cacian para haters kepada The Baby Alien, Marc adalah sosok potensial yang akan merajai MotoGP masa depan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…