10 Alasan Banyak Bule Ogah Pulkam Setelah Menjajaki Indahnya Indonesia

Banyak orang berpendapat bahwa seindah-indahnya negara orang, masih lebih indah negeri sendiri. Tetapi pepatah itu tampaknya tidak berlaku bagi sebagian orang bule yang pernah berkunjung ke Indonesia. Beberapa orang merasa betah datang ke negeri ini, baik sebagai turis maupun pekerja. Bahkan sudah banyak yang memutuskan untuk tinggal dan berumah tangga dengan orang Indonesia asli.

Tentu menimbulkan pertanyaan bagi kita, apa alasan sebenarnya yang membuat para bule itu kerasan di Indonesia. Beberapa hal berikut ini mungkin bisa menjelaskan mengapa orang luar negeri seolah males pulang ketika tahu keindahan sebenarnya dari Indonesia.

1. Keindahan alam tropis yang tidak tertandingi

Sebagai negara khatulistiwa, Indonesia memang memiliki beragam destinasi wisata yang indah dan masih alami. Keindahan alam yang eksotis ini masih sulit ditandingi oleh negara-negara lain. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa para menjadikan Indonesia sebagai destinasi kunjungan favorit. Para bule tidak habis-habisnya mengagumi wisata mulai pantai, gunung, hutan, danau, gua, sungai, dasar laut yang indah, unik dan kadangkala penuh tantangan untuk dieksplorasi. Bagi turis dari Singapura dan Jepang misalnya, Indonesia masih menjadi pilihan utama karena keindahan alam pantainya, meskipun di negara mereka juga ada destinasi serupa.

2. Cuacanya dirasakan cukup nyaman dan bersahabat

Banyak turis yang senang berwisata di Indonesia karena hanya ada dua musim disini, yaitu kemarau dan penghujan. Di alam tropis ini, para turis bisa menikmati sinar matahari sepanjang tahun, di musim penghujan sekalipun. Karena hal ini tidak bisa dirasakan para turis dari Eropa atau Amerika yang mempunyai musim dingin atau bersalju. Mereka beralasan bahwa musim dingin seringkali menghambat aktivitas dan lebih sulit dalam menentukan desain pakaian sesuka hati mereka. Selain soal pakaian, mereka juga tidak takut lagi dengan ancaman badai di musim salju yang mengerikan.

3. Orang Indonesia murah senyum dan ramah

Para bule yang kerasan di sini mengakui bahwa salah satu kenangan yang sulit dilupakan adalah masyarakat yang ramah dan murah senyum. Mereka sering heran, karena dimana pun mereka berada, banyak orang yang tak dikenal memberikan senyum yang tulus dan gembira kepada mereka. Meskipun mereka sulit berkomunikasi karena adanya beda bahasa. Selain murah senyuman, orang asing yang berlibur juga merasa lebih dihargai dengan kebiasaan orang Indonesia untuk menyapa lebih dulu dan mengajak bersalaman secara spontan. Hal-hal remeh seperti itu jarang dirasakan di negerinya sendiri.

4. Keragaman kuliner yang luar biasa

Ini juga yang sering bikin turis jatuh hati, karena jenis makanan atau wisata kuliner yang sangat banyak. Bagi para pelancong, keragaman makanan di Indonesia yang berasal dari berbagai daerah dengan cita rasa yang berbeda-beda pula, bak surga kuliner yang luar biasa. Ada makanan tradisional hingga modern yang lezat tapi tidak menguras kantong. Bahkan masakan rendang dari Sumatera yang mendapatkan pengakuan dunia sebagai hidangan paling lezat, bisa dijumpai dimana-mana. Bukan cuma soal makanan dan minuman, para bule juga sering takjub dengan jenis buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di Indonesia.

5. Masyarakatnya cukup toleran pada perbedaan gaya hidup

Meskipun terdiri dari banyak suku, para bule sangat kagum melihat bagaimana masyarakat Indonesia yang sangat rukun serta toleran pada perbedaan bahasa dan agama, bahkan terjadi penyatuan keluarga antar suku dan agama. Mereka yang berasal dari negara maju, dan mengalami banyak diskriminasi ras dan agama, merasa sangat nyaman dengan kondisi kehidupan seperti ini. Sebagian di antaranya tak malu mengakui bahwa inilah hebatnya Indonesia. Hidupnya tetap menyatu dalam banyak perbedaan dan keragaman sosial.

6. Biaya hidup yang relatif murah

Para bule, terutama dari Eropa dan Amerika, menganggap biaya hidup di Indonesia saat ini, masih lebih murah dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Melancong di sini, bisa sangat murah dengan wisata ala backpacker. Tetapi juga terdapat pilihan yang lebih mahal dan mewah sesuai budget yang dibawa. Harga makanan, souvenir, pakaian serta keperluan lain seperti sewa kendaraan dan tempat tinggal di Indonesia masih dianggap lebih murah dari negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, apalagi Jepang. Apalagi nilai tukar rupiah yang terus menurun dibandingkan dollar, semakin membuat para wisatawan asing senang dan betah tinggal di Indonesia. Bule Amerika misalnya, sangat senang bisa hidup di sini hanya dengan uang 10 dollar perhari.

7. Mencari pasangan yang lebih muda dan berkeluarga

Selain berlibur, beberapa turis mempunyai tujuan lain, yaitu mencari jodoh atau pasangan yang lebih muda usianya. Alasan yang aneh, tetapi inilah yang banyak terjadi. Karena di negara asalnya, para turis tersebut kurang memperdulikan urusan berumah tangga. Mereka disibukkan bekerja dan mengejar karier sampai lupa bahwa mereka semakin tua dan belum mempunyai keturunan. Sehingga banyak para bule tua dari luar lebih mudah mendapatkan pasangan atau jodoh yang lebih muda dan cantik di sini daripada dari di negara asalnya.

8. Banyak hal-hal yang konyol, lucu, dan tidak teratur

Ketidakteraturan, kekonyolan dan kelucuan tingkah polah masyarakat di Indonesia, bisa juga menjadi salah satu alasan para pelancong betah bergaul dengan kita. Karena di negara asal mereka, para bule sudah terbiasa dengan aturan yang ketat, disiplin, dan melakukan segalanya tepat waktu. Sedangkan di Indonesia, masyarakatnya masih belum terbiasa melakukan segalanya dengan teratur dan disiplin. Para pelancong justru menyukai hal-hal tersebut. Misalnya, mereka sering menjumpai orang naik motor sambil sms dan telpon, naik motor berboncengan lebih dari dua orang dan tanpa helm, banyak asongan dan pengemis di lampu merah, dan sebagainya. Bahkan kadangkala mereka heran jika penerbangan dari Indonesia ternyata tepat waktu dan tidak delay.

9. Bayar saja, urusan cepat beres

Para bule sangat suka berlibur dan menetap di Indonesia karena pelayanan umum di sini bisa jadi lebih efisien dibandingkan negara lain. Terutama terkait kebutuhan turis, seperti dokumen dan perizinan tinggal. Entahlah, apakah ini sebagai pujian atau sindiran bagi kita. Menurut mereka, asalkan mau sedikit “membayar” lebih maka semua urusan bisa selesai lebih cepat. Efisien dari segi waktu. Mungkin ini disebabkan dalam birokrasi kita masih ada oknum-oknum petugas yang masih bisa disuap.

10. Gampang mencari rejeki di Indonesia

Yang terakhir, tentu saja alasan klasik. Gampang cari makan di Indonesia. Kita bisa dengan mudah melihat fenomena ini. Banyak perusahaan yang mau membayar gaji orang bule berlipatkali lebih banyak daripada orang lokal. Kualitas tenaga kerja yang sama dengan orang Indonesia bisa dihargai lebih mahal karena mereka berasal dari luar negeri, fasih berbahasa asing dan tentu saja membawa proyek ke Indonesia. Banyak pula orang bule yang bukan siapa-siapa di negaranya, malah menjadi selebritis di Indonesia, meskipun tak bisa menyanyi dan hanya pintar melawak saja. Hahaha, ada bule kok lucu, yah jadi ngetoplah.

Berbagai fakta yang membuat para bule kerasan di Indonesia tersebut bisa merupakan hal yang positif bagi kita. Kita tentu akhirnya menyadari bahwa banyak potensi alam, kuliner, dan budaya yang bisa dijadikan daya tarik bagi para wisatawan mancanegara. Sehingga bisa menambah pundi-pundi devisa negara kita. Datangnya para bule yang menetap dan menikah dengan orang Indonesia juga perlu diapresiasi sebagai bentuk pergaulan antar bangsa. Juga memperbaiki keturunan anak-anak di masa depan. Ada yang tertarik cari suami atau istri bule?