Sebagai warga Indonesia, kita harus bangga, karena ada beberapa lagu ciptaan anak bangsa yang di lirik oleh musisi dunia untuk dinyanyikan. Hal tersebut jelas membuktikan bahwa kualitas musikalitas seniman Indonesia tidak kalah hebatnya dengan musisi dunia.
Meskipun lagu–lagunya mengalami perubahan mendasar seperti pada judul, namun dengan mendengar nadanya, kita pasti tahu bahwa lagu tersebut adalah lagu Indonesia. Apa saja lagu Indonesia yang dinyanyikan oleh musisi dunia? Berikut 7 Lagu Indonesia yang dinyanyikan Musisi Dunia.
Lagu garapan Apoy itu kembali dilantunkan oleh penyanyi beraliran pop asal Malta, Fabrizio Faniello yang pernah menjadi delegasi negaranya untuk event Eurovision Song Contest pada tahun 2001 dan 2006. Lagu berjudul Cari Jodoh itu pun diubah judulnya menjadi I No I Can Do oleh penyanyi berusia 30 tahun ini ketika dinyanyikan. Selain melantunkan lagu ‘Cari Jodoh’, Fabrizio Faniello juga kepincut untuk menyanyikan lagu Wali Band yang lain, seperti ‘Baik – Baik Sayang’.
Pada awalnya memang terjadi salah kesalahpahaman yang mengatakan bahwa Fabrizio Faniello melakukan plagiarisme atas lagu milik band asal pesantren itu. Akan tetapi, hal ini langsung dibantah oleh produsernya, Manfred Holtz. Pria Jerman tersebut menjelaskan bahwa semua royalti tetap milik Band Wali, namun Fabrizio hanya mengubah liriknya agar enak dinyanyikan oleh Fabrizio.
Selanjutnya : 2. Sephia (Sheila On 7)
Lagu yang berjudul Sephia bertemakan tentang sebuah perpisahan akibat perselingkuhan itu dilantunkan kembali oleh Qi Qin, penyanyi ternama asal Taiwan. Namun, lagu yang diciptakan Eros itu berubah judul menjadi ‘Sophia’.
Bukan hanya pergantian pada judulnya saja, namun liriknya juga. Lagu Sephia ini pernah menjadi Lagu Terbaik Kategori Pop Progressive sekaligus Lagu Terbaik Kategori Best of The Best pada Penganugerahan Musik Indonesia tahun 2001 lalu.
Selanjutnya :3. Tak Bisakah & Di Belakangku (Peterpan)
Dua lagu garapan grup band yang sudah hengkang dan berubah menjadi Noah itu dijadikan soundtrack film di India, berjudul ‘Woh Lamhe’. Namun, judul dan lirik lagu ciptaan Ariel itu diganti menjadi bahasa India, yaitu ‘Kya Mujhe Pyaar Hai’ untuk lagu ‘Tak Bisakah’, dan ‘Aao Milo Chale’ untuk lagu ‘Di Belakangku’.
Di negara kita sendiri, lagu ‘Tak Bisakah’ juga menjadi soundtrack film Alexandria yang diproduksi pada tahun 2005 lalu. Lagu ‘Tak Bisakah’ dan ‘Di Belakangku’ yang menjadi lagu–lagu album Peterpan tersebut sukses terjual di pasar sebanyak satu juta kopi.
Selanjutnya : 4. Sempurna (Andra & The Backbone)
Lagu ciptaan Andra yang berjudul Sempurna ini bukan hanya pernah dinyanyikan oleh grup band asalnya saja, namun lagu ini juga pernah dibawakan oleh Gita Gutawa dengan gaya dan aransemen berbeda. Fakta yang membanggakan tentang lagu berjudul ‘Sempurna’ ini adalah bahwa lagu ini pernah ditawar oleh penyanyi Korea bernama Nicholas Teo.
Nicholas Teo berencana untuk memasukkan lagu tersebut kedalam albumnya, ‘The Moment of Silence’ yang dirilis tanggal 5 Juni 2009 lalu. Selain Andra mengabulkan permintaan tersebut, Andra juga meminta Nicholas Teo untuk mengubah liriknya ke bahasa Korea, namun judulnya tetap sama yaitu ‘Sempurna’. Akhir–akhir ini juga beredar kabar bahwa lagu ‘Sempurna’ ini juga dilantunkan oleh grup band Jepang bernama ‘Shiroi Iro Wa Koibito no Iro’.
Selanjutnya : 5. Hingga Akhir Waktu (Nine Ball)
Lagu buatan anak negeri berjudul ‘Hingga Akhir Waktu’ ini juga pernah ditawar oleh penyanyi luar negeri asal Filipina yakni Christian Bautista. Lagu yang diciptakan oleh grup band asal Bandung itu disetujui oleh pihak Nine Ball untuk dibawakan oleh penyanyi Filipina itu dengan catatan judul dan liriknya diganti menjadi bahasa Inggris.
Christian yang mengubah judulnya menjadi ‘Till The End of Time’ itu memang mengaku sudah tidak asling lagi terhadap dunia musik Indonesia. Selain proyeknya itu, ia juga pernah memiliki pengalaman berduet bareng dengan penyanyi Indonesia lainnya, Bunga Citra Lestari.
Selanjutnya : 6. Bengawan Solo (Gesang)
Meskipun di Indonesia lagu keroncong bukan menjadi aliran musik yang favorit saat ini, namun lagu keroncong berjudul ‘Bengawan Solo’ itu malah terkenal di luar negeri. Lagu yang digarap oleh sang maestro keroncong, Gesang di tahun 1940 itu sudah dialihbahasakan ke versi bahasa Inggrisnya. Lagu tersebut juga pernah dinyanyikan oleh Mona Fong, seorang penyanyi asal China.
Bukan hanya itu, lagu ‘Bengawan Solo’ juga pernah muncul pada film ‘In The Mood for Love’ besutan Wong Kar-wai tahun 2000 lalu. Bahkan lagu yang mengisahkan tentang sebuah sungai di Kota Solo ini pernah dibawakan oleh penyanyi jazz asal Jepang keturunan Brasil yaitu Lisa Ono. Berkat mahakaryanya itu, Gesang tetap mendapatkan royalti atas lagu ‘Bengawan Solo’-nya.
Selanjutnya : 7. Nina Bobo
Lagu yang kerap dinyanyikan oleh seorang ibu kepada anaknya yang akan tidur ini juga pernah dilantunkan oleh penyanyi mancanegara bernama Anneke Gronloh, Wieteke van Dort, Li Xiao Mei, dan akhir–akhir ini oleh Claudia Patacca dan Gerrit Ellen dalam sebuah orchestra di Belanda.
Uniknya, lirik lagu yang dilantunkan itu tetap dinyanyikan dalam bahasa aslinya. Hingga saat ini lagu ‘Nina Bobo’ masih belum jelas siapakah penciptanya. Namun, beredar banyak cerita mitos bahwa lagu tersebut sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda dulu. Lagu “Nina Bobo” juga muncul sebagai terjemahan dari “Lullaby” yang berarti lagu pengantar tidur.
Nama Raymond Chin pasti tidak asing di telinga bagi mereka yang sering scroll media sosial…
Sudah bukan rahasia umum lagi jika Korea Utara punya cara-cara yang berbeda dalam mengurus negaranya.…
Seorang gadis dari Provinsi Hebei, China, diketahui telah berpura-pura lumpuh selama lebih dari 20 tahun.…
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus sudah sampai di Indonesia. Kedatangannya juga menjadi penanda dari…
Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…
Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…