Merupakan anugerah tersendiri bagi yang beragama Islam bisa lahir di tempat ramah Muslim seperti Indonesia. Ya, di negara ini mayoritas penduduknya beragama Islam dan siapa pun bisa menunjukkan identitas keislamannya. Bebas dan tanpa ada tekanan apa pun dalam melakukan syariat. Sayangnya, hal-hal seperti ini takkan mudah ditemui di negara-negara lain. Apalagi yang minoritas Muslim.
Misalnya seperti di Perancis yang dikenal sebagai negara paling tidak menghormati Islam. Di sana para Muslimah akan dipaksa untuk melepas hijab-hijab mereka. Belum lagi kasus Charlie Hebdo yang sangat bikin geram umat Islam. Kita yang beragama Islam tentu harus prihatin dengan keadaan saudara seagama. Tak hanya di Perancis, lebih-lebih di semua tempat yang masih belum terbiasa dengan agama ini.
Meskipun demikian, beberapa negara minoritas kini mulai menerima keberadaan Islam. Tak hanya mendirikan masjid-masjid, tapi para Muslimah juga dipersilakan untuk berpakaian ala Islam dan menjadi bagian dari masyarakat. Nah, berikut adalah beberapa potret Muslimah yang ada di negara-negara minoritas tersebut.
Ayana menjadi sosok yang sering dibicarakan netizen akhir-akhir ini. Pasalnya, ia adalah seorang Muslimah dari negara yang minoritas Islam, yakni Korea Selatan. Ayana pertama kali dikenal lewat foto-fotonya di Instagram yang sukses membuat pria bertasbih, Subhanallah. Ayana mengaku jika ia adalah seorang Muslimah biasa dari Korea yang ingin mendalami Islam lebih dalam lagi.
Ayana adalah satu-satunya Muslimah di keluarganya. Meskipun demikian, ia bisa menjalankan syariat Islam dengan nyaman. Mengenai Islam di Korea Selatan, Ayana mengaku jika masyarakat tak begitu mempedulikannya. Meskipun ada pula yang membenci Islam. Namun pada dasarnya orang-orang Korea sangat menghormati privasi lebih-lebih terhadap kepercayaan seseorang. Sekedar info tambahan, Ayana mengaku sama sekali tak melakukan operasi seperti remaja Korea lainnya. Meskipun begitu, dengan berhijab ia terlihat sangat menawan.
Hidayah selalu muncul dengan jalan yang tak terduga. Pernyataan ini pasti berlaku kepada setiap mualaf yang memang selalu menemukan Islam dengan cara-cara yang unik. Salah satu contohnya adalah wanita bernama Carrisa D. Lamkahouan. Wanita Amerika ini menemukan jalan Islam ketika tak sengaja menemui sebuah toko baju Muslim dan terpaku dengan sebuah hijab.
Ia pun kemudian mencoba membelinya dan menurutnya ada yang benar-benar berbeda ketika mengenakannya. Rasa penasaran ini membuat Carissa mulai belajar tentang Islam. Akhirnya ia pun mantap mengucapkan dua kalimat shahadat saat sudah merasa cocok dengan semua ajaran islam yang menurutnya memang pas. Saat ini ia bekerja seperti biasanya sebagai penulis dan tanpa sekalipun menanggalkan hijabnya.
Seperti yang diketahui, tidak semua orang Amerika menyukai Muslim. Mereka masih menganggap jika Islam adalah agama teroris yang harus dimusuhi. Untungnya Carissa justru tidak pernah mengalami intimidasi dari siapa pun. Bahkan dalam sebuah sesi tanya jawab wanita cantik ini mengaku bahwa hijab telah menyelamatkan dirinya dari bahaya.
Inggris sebenarnya bukan negara yang menentang eksistensi Islam di tengah-tengah mereka. Namun tetap saja keberadaan para muslim adalah hal yang janggal di sana. Meskipun demikian, bukan berarti hidayah tidak diturunkan kepada orang-orang Inggris. Seperti yang dialami oleh seorang mualaf cantik bernama Camilla Leyland ini. Wanita cantik ini menemukan Islam di tengah-tengah keluarganya yang beragama non Muslim.
Camilla lahir sebagai gadis terpadang terutama melihat pekerjaan ayahnya yang seorang direktur universitas dan ibunya yang seorang guru besar. Tentang Islam, Camilla masih percaya kepada pengaruh buruk yang sering digambarkan banyak orang. Arogansi, kekerasan dan mengekang kaum wanitanya. Namun, perlahan Camilla menemukan jika Islam tidaklah seburuk apa yang dipikirkannya.
Hal tersebut berlanjut hingga akhirnya wanita yang bekerja sebagai instruktur yoga tersebut melanjut studi pasca sarjana di bidang Timur Tengah. Ia juga pernah bekerja di Suriah dan hal tersebut makin membuka matanya lebar-lebar. Hingga akhirnya, ia pun masuk Islam dengan keyakinan hati penuh. Camilla merasa sangat bersyukur untuk itu. Meskipun kini masih belum berhijab, tapi wanita cantik ini mengatakan tak pernah lalai dalam melakukan kewajibannya.
Hanya sekitar 450 ribu dari 9 juta warga Swedia yang beragama Muslim. Sehingga bisa dibilang jika di negara ini pemeluk Islam jadi minoritas. Namun hebatnya, di negara tersebut sama sekali tidak memandang perbedaan khususnya agama. Ya, umat Muslim bisa hidup dengan aman dan nyaman di sini. Bahkan pemerintah sendiri melakukan gebrakan besar yang jadi tanda kalau Muslim sendiri mulai diterima dengan baik di sini.
Aida Hadzialic, wanita 27 tahun yang cantik ini sekarang menempati posisi Menteri Pendidikan di bawah Perdana Menteri Stefan Lofven. Hebatnya, Aida adalah seorang muslimah tulen. Ya, wanita ini jadi warga Muslim Swedia pertama yang duduk di kementrian sekaligus menjadi yang paling muda dalam sejarah negara itu.
Aida sendiri sebenarnya bukan benar-benar lahir di Swedia. Ia berasal dari Bosnia-Herzegovina yang pindah ke Swedia di tahun 1992. Seperti yang kamu tahu, di tahun tersebut Bosnia tengah bergolak hebat. Hampir puluhan ribu orang kala itu mencari suaka ke negara lain, termasuk juga Aida. Untungnya, keluarganya diterima dengan baik di negara tersebut. Mungkin keterlibatan wanita cantik ini dalam parlemen adalah sebagai balas jasa karena pemerintah Swedia pernah begitu baik terhadap dirinya serta keluarganya. Niat baik ini pun juga berimbas dengan makin diterimanya Muslim di sana.
Sepak bola sudah tak lagi hanya menjadi hiburan bagi para pria. Kini, wanita pun juga turut berjibaku dalam olahraga yang paling digandrungi di seluruh dunia itu. Tak hanya menjadi pemain, para wanita juga dipercaya untuk menjadi wasit bahkan pada pertandingan pria. Nah, Italia sendiri juga menerapkan sistem seperti ini. Uniknya, mereka juga mempercayakan pertandingan-pertandingan seru kepada seorang wasit wanita Muslim pertama di negara itu.
Wanita ini bernama Chahida Chekkafi, ia merupakan seorang Muslimah tulen dari keluarganya yang berasal dari Maroko. Chekkafi sendiri lahir di negaranya Silvio Berlusconi tersebut. Kecintaan terhadap sepak bola sudah ada pada diri Chekkafi sejak kecil. Ditambah lagi, sang ibu ternyata juga mantan pemain sepak bola. Alhasil, ketika wanita muda ini memutuskan menjadi wasit, keluarganya pun menerima dengan baik.
Sebagai Muslimah, menurut aurat adalah kewajiban. Hal ini juga tak lupa dilakukan oleh Chekkafi. Ya, ia selalu mengenakan pakaian tertutup meskipun tengah menjadi wasit pertandingan. Memang tak biasa, namun hal ini ternyata tidak dipermasalahkan oleh federasi sepak bola setempat. Bahkan mereka memuji jika Chekkafi memiliki bakat untuk jadi pengadil lapangan yang sukses nantinya. Salut!
Perlahan namun pasti, keberadaan Islam mulai diterima banyak orang di seluruh dunia. Pertumbuhan Islam sendiri memang sangat signifikan. Makin banyak orang yang akhirnya tercerahkan dan mulai mendalami Islam. Para ahli bahkan mengatakan jika jumlah Muslim pada tahun 2050 akan menyamai dominasi umat Kristiani di seluruh dunia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…