Indonesia sudah dipimpin oleh banyak pemimpin hebat, mulai dari Presiden Soekarno hingga sekarang Joko Widodo, dan semua punya ciri khas tersendiri. Tapi mungkin hanya Soeharto lah yang masa kepemimpinannya paling lama, 32 tahun. Dan tentu, dengan masa jabatan selama itu sudah banyak jasa dan prestasi yang beliau torehkan pada Indonesia.
Saat ini sudah masuk 100 tahun sejak hari kelahiran beliau. Banyak peristiwa besar yang terjadi, selama beliau aktif hingga setelah wafat pun, pengaruhnya masih kuat di masyarakat. Yuk, mengenal lebih dekat sosok bapak pembangunan ini, mulai sejak dia hanya anak desa hingga jadi orang nomor satu Indoensia.
Kita mungkin hanya mengenal Soeharto sebagai orang namor satu di Indonesia pada masa orde baru. Namun tahukah kamu, meskipun seorang pemimpin yang disegani ternyata dirinya berasal dari desa? Ya, Soeharto kecil adalah anak seorang petani yang dilahirkan 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Yogyakarta.
Menjadi seorang prajurit dengan segudang prestasi membuat nama Soeharto makin melambung tinggi. Berbagai posisi penting di dunia militer sudah beliau raih. Memulai karir dengan pangkat sersan, hingga jadi komandan PETA dan memimpin pasukannya sendiri. Di tahun 1949, keberhasilannya merebut kembali Yogyakarta dari penjajah adalah capian yang luar biasa dan diakui oleh negara.
Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, setelah perisitiwa Supersemar membuat nama Soeharto makin melambung tinggi. Tak hanya di kalangan militer namun juga politik. Akhirnya, bersama partai Golkar membuatnya menduduki kursi kekuasaan di Indonesia. Pada saat itu pun, pengaruh Presiden Soeknarno juga mulai melemah sehingga dimulailah masa orde baru. Saat itu, Indonesia sempat mengalami masa swasembada pangan dan pembagunan di segala bidang.
Di balik kesuksesan dan kepemimpinan Soeharto, tentunya adalah wanita hebat yang menemaninya. Dialah Siti Hartinah atau sering kita kenal dengan nama Ibu Tien. Beliau adalah anak pegawai Pura Mangkunegaran, Surakarta. Bukti cinta pernikahan mereka digelar pada 26 Desember tahun 1947 di Solo.
Pada tanggal 8 Juni 2021, kita telah sampai pada 100 tahun kelahiran presiden kedua Indonesia itu. Untuk menghormati beliau beberapa acara pun dilaksanakan. Salah satunya, berkumpulnya banyak orang yang di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Di sana dibacakah tahlil dan tahmid, untuk mendoakan mendiang Seoharto karena telah berjasa menjadi pemimpin Indonesia.
BACA JUGA: Detik-detik Wafatnya Soeharto, Ingin Makan Pizza hingga Laksanakan Salat Tahajud Terakhir
Memang pada masa kepemimpinan Seoharto timbul berbagai macam pro dan kontra. Namun yang perlu digaris bawahi adalah jasanya yang memang ada dan nyata bagi Indonesia. Tanpa beliau, Indonesia tak seperti yang sekarang ini.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…