Apa jadinya jika ibadah salat yang selama ini dilantunkan dalam bahasa Arab diganti dengan bahasa Indonesia? Jelas bakal membuat heboh karena dianggap menerabas aturan-aturan baku soal tata cara beribadah. Hal inilah yang dilalukan oleh seorang pria bernama Yusman Roy.
Aksinya dengan melaksanakan salat menggunakan bahasa Indonesia sempat menggegerkan publik, khususnya Malang Raya pada tahun 2005 silam. Dinginnya lantai penjara sempat ia rasakan akibat perbuatannya tersebut. Beberapa tahun berlalu, Roy ternyata tetap konsisten salat dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Sosok Yusman Roy sempat membuat publik di Malang Raya geger lantaran mengerjakan salat dengan menggunakan bahasa Indonesia pada tahun 2005 silam. Pada saat itu, ia merupakan pengasuh Pondok I’tikaf Ngaji Lelaku di Kecamatan Lawang, Malang, Jawa Timur. Karena dianggap meresahkan, Roy pun ditangkap dan dibawa ke pengadilan.
Salat dengan bahasa Indonesia yang digagasnya pun menimbulkan konsekuensi hukum. Pria yang juga merupakan mantan petinju itu akhirnya divonis dua tahun penjara potong masa tahanan, berikut membayar biaya perkara Rp1.000 oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Kabupaten Malang, pada 2005 silam. Roy pun akhirnya mendekam di penjara hingga akhirnya bebas pada tahun 2006.
Roy sendiri menyadari apa yang telah dilakukannya itu pasti akan menimbulkan polemik dan pro kontra di masyarakat. Ia bahkan sering menerima hujatan dan ancaman agar tidak lagi melakukan salat dengan bahasa Indonesia. Namun Ia sendiri mengapresiasi orang-orang yang memahami dirinya soal penggunaan bahasa selain Arab dalam melaksanakan salat.
Salah satu dasar yang dimiliki Roy untuk mengerjakan salat dengan bahasa Indonesia adalah adanya beberapa dalil yang membolehkan hal tersebut, yakni Surat Ibrahim atau Surat 14 ayat 4. Bunyinya adalah dan kami tidak mengutus suatu Rosul melainkan dengan bahasanya, agar dia bisa memberi penjelasan, maka Allah menyesatkan yang dia kehendaki dan menerangi yang dia kehendaki,” “Dari situ saya benar-benar yakin untuk salat menggunakan bahasa Indonesia ini,” ucap Roy yang dikutip dari Kumparan (04/10/2020).
Caci maki serta ancaman yang ditujukan padanya tak membuat Roy surut dan menyerah. Sebaliknya, ia tetap konsisten menggunakan bahasa Indonesia saat melaksanakan salat karena telah memiliki landasan keyakinan yang kuat. Selain soal dalil yang sempat ia kemukakan, salat dengan caranya tersebut tetap dilakukan karena dirinya merasa sebagai orang Indonesia.
BACA JUGA: Mengenal Sosok Ustadz Bangun Samudra yang Mendadak Viral Gara-gara ‘Lulusan S3 Vatikan’
Pengalaman masa lalunya yang pernah tersandung hukum dan menerima stigma negatif dari lingkungan sekitar, tidak menggoyahkan keyakinan seorang Yusman Roy untuk tetap melaksanakan salat dengan bahasa Indonesia. Di banding saat awal-awal kasusnya meledak pada tahun 2005 silam, ia kini memiliki lebih banyak pengikut.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…