Categories: Inspirasi

Yuli Supardi, Dokter Murah Hati yang Hanya Pasang Tarif 15 Ribu Saja untuk Setiap Pasiennya

Mendengar kata dokter, pasti dibenak kita langsung berpikir bahwa profesi tersebut dibayar ‘mahal’. Karenanya sampai ada istilah, ‘hanya orang kaya yang boleh sakit’. Sebab bagi orang miskin, tidak mudah untuk membayar jasa seorang dokter. Terlebih dokter praktek mandiri, pasti tarif untuk memakai jasanya amat mahal.

Namun kesulitan mendapat dokter yang dibayar murah agaknya tidak berlaku bagi masyarakat di daerah Tangerang Selatan. Sebab di daerah itu, ada seorang dokter baik hati yang rela dibayar murah oleh siapa saja pasiennya. Siapakah itu? Berikut ini pembahasannya.

Dokter Yuli Hanya Dibayar 15 Ribu Per Pasien

Uang Rp 15 ribu

Yuli Supardi, dokter yang dikenal murah hati oleh warga Tangerang Selatan. Tiap hari pasien berjajar antri menunggu giliran pengobatan di tempat praktik yang ada di Jalan Acacia Nomor 1528, Komplek Bukit Nusa Indah itu. Menyadari pasien kebanyakan rakyat ekonomi menengah ke bawah, perempuan yang kerap disapa Dokter Yuli itu hanya meminta biaya sebesar Rp 10-15 ribu per orang.

Telah Berpraktik Lebih dari 20 Tahun

Sejak dibuka pada tahun 1997, praktik Dokter Yuli tidak pernah sepi dari pengunjung. Banyak masyarakat yang lebih senang diobati oleh dokter alumnus Universitas Andalas Padang itu. Di antara pasien itu ada Erna Emiati yang mengaku sudah belasan tahun berobat di praktik Dokter Yuli. Perempuan 41 tahun itu mengaku lebih cocok dengan obat yang diberikan dokter Yuli daripada dokter di tempat lainnya.

Ilustrasi dokter [image: source]
Ada juga pasien bernama Euis Rahmawati warga Bintaro sektor 9 yang lebih nyaman berobat di praktik dokter Yuli. Alasannya, secara turun-temurun keluarganya telah berlangganan di praktik ini dan selalu ‘jodoh’ alias cepat sembuh. Sebab lainnya tentu karena biaya terbilang murah. Sebab di tempat ini untuk penyakit yang tergolong agak berat hanya diminta membayar Rp 28 ribu. Beda dengan dokter di tempat lain yang harga umum untuk sekali jasanya berkisar Rp 200 ribu.

Yuli Ingin Menolong Warga di Sekitar Tempat Praktiknya

Ilustrasi pasien [image: source]
Saat ditanya mengapa mematok harga murah untuk jasanya, dokter Yuli mengatakan jika dirinya ingin menolong warga sekitar. Selain itu, ia juga berusaha menggali ilmu kedokteran yang dimiliki agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Yuli mengaku jika sudah seperti keluarga dengan para pasien. Sebab kebanyakan dari mereka adalah pelanggan tetap yang selama bertahun-tahun selalu datang berobat saat sakit.

Antrean Pasien Mengular Setiap harinya

Ilustrasi antrean [image: source]
Meski awal berdirinya praktik dokter Yuli khusus diperuntukkan kaum miskin, namun tetap saja beberapa orang berkecukupan datang berobat. Meski begitu Yuli tak mau ambil pusing. Ia menganggap semuanya adalah saudara yang tengah sakit dan butuh bantuan. Untuk mengatasi penumpukan pasien, ada sistem pengambilan nomor sebelum berobat. Bagi mereka yang ingin berobat pagi hari bisa mengambil nomor antrean pukul 22.00 hingga 03.00. Sedangkan bagi yang hendak berobat siang diharuskan mengambil nomor antrian pukul 09.00 hingga 14.00.

Menjalani pekerjaan yang dicintai dan mengamalkan ilmu yang dimiliki adalah hal penting yang ingin dituju oleh dokter 52 tahun itu. Karenanya, capaian hidupnya bukan sebatas keberlimpahan harta, tetapi meratanya kebahagiaan yang dirasakan orang di sekitarnya. Sungguh inspiratif.

Share
Published by
Aini Boom

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago