Mengenal Para Wanita Cantik Pribumi di Balik Merdekanya Indonesia

Peristiwa kemerdekaan Indonesia selalu identik dengan peran para pahlawan besar seperti Soekarno dan Mohammad Hatta. Meski pada kenyataannya hal tersebut benar, tetapi bukan hanya para pria ini saja yang perkasa berjuang demi memerdekakan Indonesia.

Ternyata banyak pula wanita cantik pribumi yang saat itu ikut berjuang bersama Bung Karno, Bung Hatta dan kawan-kawannya. Bukan hanya rela mati mereka juga menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengabdi kepada tanah air. Siapa saja para wanita cantik ini? Berikut rangkumannya!

Istri Cantik Bung Karno yang Dikenal Sederhana

Satu nama wanita yang masuk dalam sejarah kemerdekaan Indonesia adalah Fatmawati, salah satu wanita cantik yang ada di dalam hati Bung Karno. Nama Fatmawati sendiri tercatat sebagai pahlawan yang berjasa menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera yang dikibarkan tepat pada upacara Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 ini pun hingga kini masih tersimpan rapi di Museum.

Fatmawati sendiri bukanlah orang asing bagi rakyat Indonesia. Ia merupakan salah satu istri bunga Karno yang dikagumi oleh banyak orang. Bukan hanya parasnya saja, wanita yang lahir di Bengkulu ini juga dikenal sebagai sosok sederhana selama 57 tahun hidupnya. Selain itu, pemikirannya juga sangat cerdas seperti ayahnya yang merupakan tokoh agama terkenal di Bengkulu.

Siti Walidah, Wanita Cantik yang Memberi Makanan Untuk Serdadu Perang

Tak jauh beda dengan Fatmawati, Siti Walidah juga menjadi salah satu wanita cantik yang ada dibalik kemerdekaan Indonesia. Si cantik yang lahir pada tahun 1872 ini tercatat dalam sejarah juru masak sup para tentara di masa Revolusi Nasional Indonesia. Bukan hanya itu, Walidah juga menjadi salah tokoh penting dalam diskusi perang bersama Jenderal Sudirman dan Bung Karno.

Walidah sendiri dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan. Ia merupakan tokoh emansipasi perempuan sekaligus istri pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Bukan hanya jago memasak, Nyai Ahmad Dahlan ini juga sangat cerdas dalam memimpin sebuah organisasi. Sayang, wanita cantik ini hanya bisa merasakan kemerdekaan Indonesia selama dua tahun. Ya, Nyai Ahmad Dahlan meninggal pada tanggal 31 Mei 1946 tanpa diketahui dengan jelas apa penyakitnya.

Kekasih Bung Hatta yang Dinikahinya Setelah Indonesia Merdeka

Bung Hatta pernah membuat janji bahwa dirinya tidak akan menikah selama Indonesia belum merdeka. Karena itu pula, wakil presiden pertama baru menikah di usianya yang ke 43 tahun. Sementara wanita pilihan yang menjadi pendamping Bung Hatta ini adalah Rahmi Rachim yang dipanggil dengan nama Yuke. Meski dikenal setelah Indonesia merdeka, ternyata Yuke juga memiliki andil yang besar dalam peristiwa besar tersebut.

Bagaimana tidak, Yuke adalah wanita penyemangat Bung Hatta untuk segera memerdekakan Indonesia. Keduanya pertama kali dipertemukan pada tahun 1943 oleh Bung Karno. Semenjak saat itu, Yuke dan Hatta sering mengiris surat cinta hingga akhirnya menikah. Menurut buku Sukarno Hatta Bukan Proklamator Paksaan, Hatta dikisahkan sangat berbunga-bunga saat detik-detik menjelang proklamasi. Bagaimana tidak, ia akhirnya bisa menikahi pujaan hatinya.

Wartawan Wanita yang Pernah Disiksa Tentara Belanda Hingga Jepang

Profesi wartawan di era kemerdekaan bisa dibilang profesi paling mengerikan. Para pekerja di dunia ini bisa saja dipenggal atau pun disiksa kapan pun jika menyebarkan berita demi kepentingan orang pribumi. Pun nyawa menjadi taruhannya, tekad bulat mereka untuk merdeka sangat kuat. Salah satu wartawan paling fenomenal dan dikenal banyak orang adalah Surastri Karma Trimurti.

Ya, wanita cantik ini sudah berkali-kali masuk penjara lantaran isi beritanya yang kritis. Bukan hanya tentara Belanda, Trimurti juga pernah menjadi korban penyiksaan tentara Jepang. Pun demikian, ia tetap bertahan hingga bisa memerdekakan Indonesia. Selain dikenal sebagai wartawan yang pantang menyerah, Trimurti ini adalah wanita cantik yang menjadi istri Sayuti Melik.

Itulah dia para wanita perkasa yang juga terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. Bukan hanya empat orang di atas saja, masih banyak wanita yang juga berperan cukup banyak untuk kemerdekaan Indonesia.