Seseorang yang namanya masih dikenang meskipun sudah tiada, jelas merupakan seseorang yang istimewa. Seperti kata peribahasa, gajah mati meninggalkan gading sementara manusia mati meninggalkan nama. Kalau nama seseorang masih dikenang dan diingat melalui karya-karyanya, pastinya dia bukan orang biasa.
Umar Al-Khayyam, apakah kamu mengenalnya? Atau mungkin pernah mendengar namanya? Ia adalah seorang ilmuwan muslim terkemuka. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai seorang penyair dan filsuf besar. Banyak sekali sumbangan ilmu pengetahuan dan penemuan yang telah ia berikan dan sangat bermanfaat hingga saat ini. Kisah dan perjalanan hidupnya pun sangat menarik.
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Fath Ghiyats Ad-Din Umar bin Ibrahim Al-Khayyam An-Naisaburi. Al-Khayyam atau Al-Khayyami adalah nama panggilannya ketika masih muda. Karena pada saat masih muda, ia pernah bekerja sebagai tukang pembuat tenda. Khayyam sendiri artinya pembuat tenda.
Al-Khayyam merupakan seorang berkebangsaan Persia dan dilahirkan di Nesapor, Iran. Mengenai tanggal lahirnya, ada banyak sumber yang menyebutkan pendapat berbeda. Sejumlah sumber mengatakan Al-Khayyam lahir tahun 440 H (1048 M). Tentang tanggal wafat pun ada banyak sumber yang menyebutkan hal berbeda, namun banyak yang mengatakan bahwa ia wafat tahun 525 H (1131 M).
Al-Khayyam memiliki kemampuan yang bisa menjalin hubungan dekat dengan para raja dan pemimpin negara. Hal ini kemudian sangat membantunya untuk mendapat pengakuan atas kemampuan ilmiahnya. Ada yang meriwayatkan bahwa Al-Khayyam berhasil menjadi teman dekat Sultan Saljuk, Jalaludin Maliksyah.
Al-Khayyam juga berteman dengan Nuzhamul Mulk, orang yang dikenal sangat memperhatikan ilmu dan kesenian dengan membangun sebuah sekolah bernama Sekolah An-Nizhamiyyah di Baghdad. Sosok Al-Khayyam juga dikagumi oleh Al-Khaqan (Syamsul Muluk) sampai-sampai ia didudukkan bersamanya di atas sofa raja sebagai penghormatan atas ilmu dan kemampuannya.
Sebelum membahas soal kehebatannya sebagai seorang ilmuwan, ada sebuah fakta menarik yang perlu kita ketahui. Al-Khayyam ternyata juga dikenal sebagai seorang penyair muslim yang besar. Karyanya yang paling fenomenal adalah “Ruba’iyyat Al-Khayyam” atau yang disebut syair empat baris Al-Khayyam.
Karena syair-syairnya tersebut, popularitas Al-Khayyam sebagai penyair mengalahkan ketenarannya sebagai seorang ilmuwan yang ahli di bidang matematika dan astronomi. Syair-syairnya itu pun sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Terjemahan dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh Edward Fitzgerald adalah yang paling terkenal. Sambutan atas syairnya juga sangat hangat dan mengagumkan.
Al-Khayyam diyakini telah membuat sekitar seribu puisi 400 baris. Wah, pencapaian ini jelas saja membuat namanya dikenal sebagai seorang penyair. Tak heran jika sosoknya begitu dikagumi dan namanya begitu dikenang hingga saat ini.
Ada banyak kontribusi besar yang sudah diberikan Al-Khayyam di bidang matematika. Ia berhasil menyelesaikan 13 macam dari berbagai macam persamaan aljabar. Selain itu, ia juga dapat menyelesaikan banyak soal rumit dalam hitungan trigonometri dengan menggunakan persamaan aljabar. Buku-buku yang ia tulis pun memberi kontribusi besar sendiri karena bisa menyajikan cara menyelesaikan soal-soal rumit aljabar. Kemampuannya pun mengungguli kemampuan orang-orang sebelumnya.
Al-Khayyam dianggap lebih unggul dari Rene DeCraft, seorang ahli matematika Perancis. Ini dikarenakan kemampuan Al-Khayyam yang luar biasa dalam menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan dasar koordinat dalam geometri analisa (analytical geometry). Sosok Rene DeCraft sendiri merupakan penggagas ilmu geometri analisa. Dan Al-Khayyam telah mendahuluinya sehingga bisa dibayangkan betapa hebat sosok Al-Khayyam ini.
Di bidang astronomi, Al-Khayyam juga menorehkan prestasi sendiri. Sultan Jalaludin Maliksyah pernah memintanya untuk memperbaiki kalender. Al-Khayyam pun berhasil membuat kalender yang dinilai jauh lebih akurat dari kalender Gregorian yang ada di dunia pada zaman itu.
Keakuratan yang dimaksud adalah minimnya tingkat kesalahan yang ada pada kalender buatan Al-Khayyam. Kalau dalam kalender Gregorian, tingkat kesalahannya satu hari setiap 3330 tahun. Sedangkan dalam kalender Al-Khayyam, tingkat kesalahannya hanya satu hari setiap 5000 tahun. Terlihat jauh sekali kan bedanya. Sumbangan lain Al-Khayyam dalam bidang astronomi ialah ia membuat kitab “Zaij Maliksyah” yang berisi tabel-tabel astronomi penting.
Banyak sekali buku yang ditulis oleh Al-Khayyam. Buku-buku itu ditulis tak hanya dalam bahasa Arab tapi juga bahasa Persia. Sayangnya, sebagian dari karya buku-buku itu hilang. Tapi masih ada buku-bukunya yang masih terkenal dan dikategorikan sebagai ensiklopedia ilmu pengetahuan alam. Untuk bidang fisika, Al-Khayyam pernah menulis karya yang berjudul “Risalah Fi Ma’rifatii Miqdar Adz-Dzahab Wa Al-Fidhdhah Fi Jism Murakkab”.
Karyanya untuk bidang matematika lebih banyak lagi. Beberapa di antaranya, “Risalah Fi Al-Barahin Ala Masa’il Fi Al-Jabar wa Al-Muwabalah”, “Risalah Fi Syarhi Ma Asykala Min Kitab Euklides”, “Risalah Al-Mizan Al-Jabari”, “Risalah Fi Al-Mu’adalat Dzat Ad-Darajah Ats-Tsalitsah Ar-Rabi’ah”, “Risalah Fi Hisab Al-Hindi”, “Kitab Muskilaat Al-Hisab”, “Risalah Fi Halli Al-Masa’il At-Ta’kibiyyah”, “Kitab Al-Muqanna’ Fi Al-Hisab Al-Handasi”, dan “Muqadimmah Fi Al-Masahah”.
Hidup Umar Al-Khayyam jadi begitu menggugah buat banyak orang. Jalan hidup yang sederhana tapi kontribusinya begitu besar pada dunia. Dalam buku “Turatsul Arab Al-Ilmi Fi Ar-Riyadhiyyat Wa Al-Falak”, Profesor Qadri Thauqan menyampaikan kesannya akan kejeniusan dan kehebatan Al-Khayyam.
Ia memaparkan, “Kita tidak mendapatkan banyak orang yang mengetahui bahwa Umar Al-Khayyam memiliki kontribusi besar dalam ilmu matematika dan astronomi. Kadang mereka hanya bisa minta maaf ketika kita memberitahukan kepadanya bahwa dia juga seorang filsuf dan penyair. Memang popularitasnya dalam kedua bidang ini menjadikan orang-orang tidak mengetahui kejeniusannya dalam bidang lain.” Karya-karya ilmiahnya yang jenius dan karya-karya sastranya yang indah membuat sosok Umar Khayyam sungguh sangat luar biasa.
Sedikit hikmah dari kehidupan Umar Al-Khayyam adalah bagaimana ilmu bisa membawa kita ke manapun. Dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih dihormati, dari yang terpinggirkan menjadi salah satu pusat dunia dan yang paling penting adalah ilmu kita jadi membawa manfaat bagi orang banyak. Semoga kita bisa mengikuti jejak beliau dalam menghargai seni dan memperdalam ilmu.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…