Trending

Sudah Pindah ke Saluran Digital, Kini TV Analog di Jabodetabek Resmi Dimatikan

Beberapa tahun belakangan sejumlah masyarakat Indonesia mulai meninggalkan televisi. Mereka beralih menyaksikan berbagai jenis hiburan dalam bentuk video melalui kanal YouTube, layanan streaming berbasis langganan, dan media sosial. Walau begitu, siaran televisi analog masih tetap berjalan karena masih cukup diminati sebagian masyarakat Indonesia. Namun, siaran televisi analog kini sudah mulai dialihkan ke saluran digital.

Jabodetabek menjadi wilayah pertama yang siaran televisi analognya resmi dimatikan pada Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB. Mengapa akhirnya dimatikan dan beralih ke digital? Apakah siaran televisi analog di daerah lain juga akan dimatikan? Boombastis.com akan menjelaskan lebih jauh pada ulasan di bawah ini.

Saluran TV analog resmi dimatikan

Ilustrasi televisi analog. [Sumber Gambar]
Televisi analog di Indonesia sudah eksis selama sekitar 60 tahun. Kini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggalakkan program migrasi televisi analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO). Terdapat lebih kurang 230 kota/kabupaten yang siaran analognya dimatikan. Salah satu wilayah yang siaran analognya resmi dimatikan adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sejumlah televisi nasional pun mengadakan hitung mundur sampai siarannya menjadi buram.

Menonton televisi digital melalui alat set top box

Menurut Kominfo, masyarakat Indonesia tidak harus membeli televisi digital untuk menikmati siaran televisi. Apabila memiliki televisi analog, maka cukup menambahkan set top box (STB). Alat ini berupa kotak hitam dengan beberapa kabel yang dapat dicolokkan ke televisi analog. Pemerintah pun telah memberikan STB TV digital gratis kepada 5,6 juta rumah tangga miskin. Masyarakat miskin yang belum menerima STB bisa mendapatkannya dengan datang ke 6 posko STB di Jabodetabek.

Set top box (STB) alat untuk menyambungkan ke saluran TV digital. [Sumber Gambar]
Migrasi saluran TV analog ke digital rupanya membuat peminat STB semakin tinggi. Ada toko elektronik yang sampai kehabisan stok STB karena banyak orang yang membelinya. Di samping itu, stok STB menjadi langka dan harganya pun naik. Harga standar STB sekitar Rp 15.000 tetapi kini mencapai Rp 200.000.

Kelebihan saluran TV digital

Ilustrasi televisi digital. [Sumber Gambar]
Pemerintah migrasi saluran televisi bukan tanpa maksud. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johhny G Plate, migrasi saluran televisi menjadi digital bertujuan untuk industri pertelevisian menjadi lebih baik. Ia berharap dengan migrasi tersebut, konten yang muncul akan lebih beragam. Salah satu kelebihan siaran televisi digital adalah gambar dan suaranya lebih canggih dan jernih, serta kanalnya pun lebih variatif.

Ada saluran TV analog yang masih belum dimatikan

Sejumlah negara di ASEAN sudah menghentikan siaran televisi analog semenjak beberapa tahun lalu seperti Brunei pada 2017, Singapura pada 2019, dan Thailand pada 2020. Menko Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan uji coba migrasi dari saluran TV analog menjadi digital pada 2007 dan 2008. Namun, masih ada yang harus dipersiapkan dengan matang yaitu payung hukum, pembangunan, dan pengembangan infrastruktur digital.

Gambar dan suara televisi digital lebih jernih dan canggih. [Sumber Gambar]
Rupanya walaupun migrasi TV analog ke digital adalah perintah undang-undang dan sudah dibicarakan dengan pemilik stasiun televisi, masih ada 7 stasiun televisi yang belum mematikan siaran analognya. Stasiun TV tersebut yaitu RCTI, Global TV, MNC TV, iNews TV, ANTV, TV One, dan Cahaya TV.

Ilustrasi kumpulan TV analog. [Sumber Gambar]
Hal tersebut dianggap ilegal karena tidak sesuai dengan hukum. Di sisi lain, Mahfud MD mengatakan bahwa pemerintah sudah mencabut izin stasiun radio (ISR) stasiun TV yang masih belum mematikan siaran analognya.

BACA JUGA: Ada yang Tak Boleh Miskin, 5 Kebijakan Unik dari Negara Lain Ini Beda Banget dari Indonesia

Migrasi dari saluran TV analog ke digital juga sebagai upaya pemerataan akses internet. Semoga hal ini dibarengi dengan peningkatan kualitas internet di berbagai pelosok Indonesia.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

3 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago