Categories: Trending

Pengin Panen Melimpah, 5 Petani Zaman Kuno Ini Membantai Manusia untuk Tumbal

Sejak manusia mulai mengetahui cara bercocok tanam, pertanian menjadi ujung tombak kehidupan. Panen yang melimpah artinya bisa makan selama satu tahun ke depan. Panen yang gagal artinya tidak akan makan, kelaparan, dan kematian harus terjadi di mana-mana. Itulah mengapa hal-hal berbau pertanian dianggap sangat penting hingga tak sedikit orang melakukan hal-hal tak masuk akal seperti meminta tumbal.

Tubuh atau darah manusia dianggap sangat ampuh untuk memanggil hujan, menyuburkan tanah, dan membuat dewa-dewa tak keberatan memberikan panen besar. Untuk mendapatkan itu, manusia di masa lalu tega membantai banyak manusia hanya untuk mendapatkan panen yang sangat besar. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Tumbal Untuk Roh Kebun Jagung – Eropa

Di masa lalu banyak orang percaya jika roh yang menyelimuti kebun jagung memberikan banyak sekali keberkahan. Meski bentuknya sangat mengerikan, mereka akan membuat kebun jagung tumbuh dengan baik hingga akhirnya panen yang dihasilkan juga sangat besar. Itulah mengapa setiap setahun sekali selalu ada orang yang dijadikan tumbal agar roh tetap bertahan lama di ladang jagung.

Roh Jagung [image source]
Saat melakukan panen, orang yang terakhir berada di dalam ladang harus dijadikan tumbal. Mereka harus dibunuh dan darahnya dibiarkan mengalir di sawah agar roh tidak pergi. Setelah ada satu korban, roh akan tetap di sana dan membuat panen besar di tahun berikutnya. Tradisi ini sekarang sudah tidak ada meski cerita mengerikannya masih saja ada.

2. Pemujaan Atas Anna Kuari – Eropa

Sebelum revolusi di berbagai sektor berlangsung, Eropa adalah gudangnya mistisme hingga apa-apa selalu dikaitkan dengan roh. Salah satu roh yang banyak dipuja adalah Anna Akuri yang konon mampu membuat panen berlipat ganda. Sayangnya, syarat yang diberikan sangatlah mengerikan, petani harus membunuh seseorang yang masuk ke dalam rumahnya lalu menaruh mayatnya di dekat sawah.

Ilustrasi Anna Kuari [image source]
Dalam prosesi yang dilakukan, para pemuja Anna Kuari akan menarik tumbal masuk ke dalam rumah. Tumbal yang masuk biasanya akan langsung berubah wujud seperti anak kecil hingga mudah untuk dibunuh. Setelah melakukan pembunuhan mayat segera dikubur di dekat sawah dan darah yang mengalir akan menyuburkan tanah secara merata. Tradisi ini konon masih ada hingga sekarang meski kasusnya sangat sedikit.

3. Tumbal Untuk Sawah dan Hujan – India

Beberapa suku atau sekte aneh di India banyak yang melakukan upacara tumbal untuk meminta hujan dan kesuburan pada tanah. Kekeringan yang sangat parah dianggap sebagai salah satu kutuk dari dewa atau entitas yang dipuja. Untuk menghilangkan kutukan itu, tumbal kepala manusia harus diberikan secepat mungkin untuk mengundang datangnya hujan yang melimpah.

ilustrasi pemenggalan [image source]
Di tahun 2015 lalu, seorang pria miskin di India mengalami pemenggalan. Pria itu dikeroyok oleh sekte aneh dan dipenggal di tempat. Tubuh pria tanpa kepala itu ditinggalkan sementara kepalanya dibawa pergi untuk keperluan ritual yang sangat mengerikan. Kasus-kasus seperti ini sebenarnya banyak ditemukan di India kuno. Namun, di era modern pun praktik ini masih ada hingga sekarang.

4. Tumbal Untuk Ladang-Ladang Firaun – Mesir

Bagi bangsa Mesir kuno, ladang adalah harta yang sangat berharga. Tanpa ladang mereka semua akan kelaparan dan mati dengan mengenaskan. Pentingnya akan ladang ini membuat Firaun selalu mengorbankan para budak untuk dewa-dewa yang memberikan panen besar dan tidak pernah gagal sepanjang tahunnya.

tumbal di Mesir [image source]
Jika mendadak panen gagal, budak yang mengerjakan akan dibantai semuanya karena dianggap melakukan kesalahan. Darah mereka akan dialirkan ke ladang-ladang sebagai bagian dari penebusan dosa agar tahun depan panen yang lebih besar akan berjalan dengan lebih baik.

5. Tumbal Bayi Bangsa Canaanite – Area Israel, Palestina, dan Suriah

Bangsa Canaanite bermukim di wilayah yang saat ini menjadi Palestina, Israel, dan negara di sekitarnya Sebelum Islam dan Yahudi datang dan menjadi agama utama, penduduk di kebudayaan itu banyak sekali melakukan ritual kepada dewa yang bernama Moloch. Dewa ini berbentuk seperti sapi namun sangat haus darah hingga kerap diberikan tumbal berupa bayi.

Moloch [image source]
Para orang tua yang memiliki banyak sawah akan memberikan bayi mereka kepada patung Moloch. Semakin banyak bayi dan darah yang diberikan, maka semakin banyak pula panen atau keberkahan yang akan diberikan.

Inilah lima prosesi pengorbanan yang dilakukan guna meminta keberkahan dan panen. Di masa lalu darah dan nyawa manusia dianggap tak ubahnya benda penukar keberuntungan. Oh ya, Indonesia di zaman kerajaan ada praktik seperti ini tidak ya?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago