Sejak manusia mulai mengetahui cara bercocok tanam, pertanian menjadi ujung tombak kehidupan. Panen yang melimpah artinya bisa makan selama satu tahun ke depan. Panen yang gagal artinya tidak akan makan, kelaparan, dan kematian harus terjadi di mana-mana. Itulah mengapa hal-hal berbau pertanian dianggap sangat penting hingga tak sedikit orang melakukan hal-hal tak masuk akal seperti meminta tumbal.
Tubuh atau darah manusia dianggap sangat ampuh untuk memanggil hujan, menyuburkan tanah, dan membuat dewa-dewa tak keberatan memberikan panen besar. Untuk mendapatkan itu, manusia di masa lalu tega membantai banyak manusia hanya untuk mendapatkan panen yang sangat besar. Berikut ulasan selengkapnya.
Di masa lalu banyak orang percaya jika roh yang menyelimuti kebun jagung memberikan banyak sekali keberkahan. Meski bentuknya sangat mengerikan, mereka akan membuat kebun jagung tumbuh dengan baik hingga akhirnya panen yang dihasilkan juga sangat besar. Itulah mengapa setiap setahun sekali selalu ada orang yang dijadikan tumbal agar roh tetap bertahan lama di ladang jagung.
Saat melakukan panen, orang yang terakhir berada di dalam ladang harus dijadikan tumbal. Mereka harus dibunuh dan darahnya dibiarkan mengalir di sawah agar roh tidak pergi. Setelah ada satu korban, roh akan tetap di sana dan membuat panen besar di tahun berikutnya. Tradisi ini sekarang sudah tidak ada meski cerita mengerikannya masih saja ada.
Sebelum revolusi di berbagai sektor berlangsung, Eropa adalah gudangnya mistisme hingga apa-apa selalu dikaitkan dengan roh. Salah satu roh yang banyak dipuja adalah Anna Akuri yang konon mampu membuat panen berlipat ganda. Sayangnya, syarat yang diberikan sangatlah mengerikan, petani harus membunuh seseorang yang masuk ke dalam rumahnya lalu menaruh mayatnya di dekat sawah.
Dalam prosesi yang dilakukan, para pemuja Anna Kuari akan menarik tumbal masuk ke dalam rumah. Tumbal yang masuk biasanya akan langsung berubah wujud seperti anak kecil hingga mudah untuk dibunuh. Setelah melakukan pembunuhan mayat segera dikubur di dekat sawah dan darah yang mengalir akan menyuburkan tanah secara merata. Tradisi ini konon masih ada hingga sekarang meski kasusnya sangat sedikit.
Beberapa suku atau sekte aneh di India banyak yang melakukan upacara tumbal untuk meminta hujan dan kesuburan pada tanah. Kekeringan yang sangat parah dianggap sebagai salah satu kutuk dari dewa atau entitas yang dipuja. Untuk menghilangkan kutukan itu, tumbal kepala manusia harus diberikan secepat mungkin untuk mengundang datangnya hujan yang melimpah.
Di tahun 2015 lalu, seorang pria miskin di India mengalami pemenggalan. Pria itu dikeroyok oleh sekte aneh dan dipenggal di tempat. Tubuh pria tanpa kepala itu ditinggalkan sementara kepalanya dibawa pergi untuk keperluan ritual yang sangat mengerikan. Kasus-kasus seperti ini sebenarnya banyak ditemukan di India kuno. Namun, di era modern pun praktik ini masih ada hingga sekarang.
Bagi bangsa Mesir kuno, ladang adalah harta yang sangat berharga. Tanpa ladang mereka semua akan kelaparan dan mati dengan mengenaskan. Pentingnya akan ladang ini membuat Firaun selalu mengorbankan para budak untuk dewa-dewa yang memberikan panen besar dan tidak pernah gagal sepanjang tahunnya.
Jika mendadak panen gagal, budak yang mengerjakan akan dibantai semuanya karena dianggap melakukan kesalahan. Darah mereka akan dialirkan ke ladang-ladang sebagai bagian dari penebusan dosa agar tahun depan panen yang lebih besar akan berjalan dengan lebih baik.
Bangsa Canaanite bermukim di wilayah yang saat ini menjadi Palestina, Israel, dan negara di sekitarnya Sebelum Islam dan Yahudi datang dan menjadi agama utama, penduduk di kebudayaan itu banyak sekali melakukan ritual kepada dewa yang bernama Moloch. Dewa ini berbentuk seperti sapi namun sangat haus darah hingga kerap diberikan tumbal berupa bayi.
Para orang tua yang memiliki banyak sawah akan memberikan bayi mereka kepada patung Moloch. Semakin banyak bayi dan darah yang diberikan, maka semakin banyak pula panen atau keberkahan yang akan diberikan.
Inilah lima prosesi pengorbanan yang dilakukan guna meminta keberkahan dan panen. Di masa lalu darah dan nyawa manusia dianggap tak ubahnya benda penukar keberuntungan. Oh ya, Indonesia di zaman kerajaan ada praktik seperti ini tidak ya?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…