Categories: Trending

Kisah 5 Keluarga yang Tinggal Bersama Mayat di Rumah Mereka

Sudah sepatutnya jika mayat dari orang yang meninggal dikuburkan secara layak. Kita tidak bisa menolak takdir, bahwa suatu saat kita akan kehilangan anggota keluarga kita karena kematian. Namun, kelima keluarga ini tampaknya belum bisa menerima kenyataan tersebut.

Alih-alih menguburkan mayat anggota keluarganya dengan layak, orang-orang ini justru menyimpan mayat tersebut dan hidup satu atap dengannya. Meskipun dianggap tak lazim, namun orang-orang ini merasa lebih dekat dengan orang kesayangan dengan melakukan hal tersebut. Berikut Boombastis membahas 5 keluarga yang menyimpan mayat anggota keluarganya di rumah.

1. Tidur Bersama Mayat Sang Istri

Foto ini sempat menjadi viral di internet. Seorang pria asal Vietnam ini tetap ingin tidur satu ranjang dengan istrinya, meski sang belahan hati telah menjadi mayat. Dia merasa sangat terpukul karena kematian sang istri dan masih belum rela ditinggalkan oleh wanita pujaannya itu.

Tidur Bersama Mayat sang Istri [ImageSource]
Pria ini kemudian melapisi bagian tubuh mayat istrinya dengan gipsum. Kemudian dia membaringkan mayat sang istri di tempat tidur. Setiap malam, sang suami itu tidur di samping mayat istrinya. “Sekali berbagi ranjang, selamanya akan berbagi ranjang,” ujarnya.

2. Tidak Rela Ditinggal Sang Anak

Joni Bakaradze meninggal ketika usianya masih 18 tahun. Dua puluh dua tahun sejak kematiannya, keluarga Joni masih belum juga menguburkan mayat anak laki-laki mereka itu. Ibu Joni menggunakan berbagai macam teknik untuk mencegah mayat sang anak membusuk. Mulai dari membalurkan cairan spritus hingga vodka untuk mencegah mayat itu menghitam.

Tidak Rela Ditinggal Sang Anak [ImageSource]
Keluarga yang tinggal di Georgia ini bersikeras melakukan hal tersebut agar kenangan Joni selalu abadi di rumah mereka. Mereka juga mengatakan keinginan mereka agar adik-adik Joni bisa melihat sosok kakak mereka di rumah, meski dalam bentuk mayat. Hingga kini, mayat Joni masih tinggal di rumah tersebut.

3. Membangun Rumah di Makam Sang Suami

Sebuah pengakuan menggemparkan datang dari Adriana Villareal pada tahun 2012. Kepada sebuah media di Argentina, dia mengatakan bahwa dia pernah menghabiskan beberapa malam dengan tidur di samping mayat suaminya. Sang suami, Sergio Yee bunuh diri di usianya yang masih 28 tahun. Kejadian itu terjadi pada tahun 2010.

Membangun Rumah di Makam Sang Suami [ImageSource]
Sejak itu, Adriana membangun sebuah rumah kecil di makam suaminya. Dalam rumah tersebut terdapat tempat tidur, radio, komputer dan jaringan internetnya, juga sebuah dapur kecil. Adriana tidak ingin pindah ke rumah lain. Dia hanya ingin tinggal di rumah kecil tersebut bersama mayat sang suami.

4. Menyimpan Mummy di Rumah

Pada tahun 2012, seorang pria berusia 79 tahun meninggal di Belgia. Kematiannya tersebut membuat istrinya sangat shock dan kehilangan. Akibat tidak siap mental, sang istri tidak memberitahu siapapun tentang kematian suaminya. Dia membiarkan mayat sang suami tetap berada di tempat tidur, lengkap dengan baju hangatnya.

Menyimpan Mummy di Rumah [ImageSource]
Setahun kemudian, polisi berdatangan ke rumah wanita tersebut. Dia dilaporkan oleh pemilik rumah karena sudah setahun menunggak uang sewa. Namun para polisi sangat kaget ketika menemukan sesosok mayat membusuk di kamar wanita itu. Wanita itu memohon kepada pemerintah setempat untuk tidak menguburkan sang suami. Akhirnya mayat pria itupun dimummy-kan.

5. Menyimpan Mayat Sang Ibu Hingga Ajal Menjemput

Seorang pria bernama Claudio Alferi ditemukan tewas di dalam rumahnya. Pria berusia 58 tahun itu dinyatakan tewas pada Januari 2014. Polisipun menggeledah rumah Claudio untuk menemukan sebab kematiannya. Namun, polisi dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat wanita.

Menyimpan Mayat Ibu Hingga Ajal Menjelang [ImageSource]
Mayat wanita tersebut disimpan di dalam sebuah kantong plastik. Setelah melalui pemeriksaan tim forensik, mayat wanita itu diketahui adalah Ibu dari Claudio. Ibu Claudio diperkirakan telah meninggal sejak awal tahun 2000. Selama 14 tahun itulah Claudio menyimpan mayat sang ibunda, hingga ajalnya sendiri menjemput. Semasa hidupnya, jika ditanya soal sang ibu, Claudio selalu bersikeras bahwa ibunya baik-baik saja.

Kehilangan seseorang yang rasanya sudah menjadi separuh jiwa kita, memang bisa menjadi pukulan yang berat. Namun realita harus tetap dihadapi, karena menjalani hidup tanpa menerima kenyataan hanya akan menyiksa batin dan pikiran semata.

Share
Published by
Centralismo

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

59 seconds ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago