Categories: Tips

Surat dan Status FB Mulyadi, Pemuda Yang Mengakhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri

Peran sosial media tidak terbatas pada menghubungkan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Saat ini, pengguna sosial media mulai menggunakannya untuk tujuan yang beraneka ragam.

Salah satunya adalah Mulyadi, pemuda 22 tahun yang ditemukan gantung diri di pohon di dusun Ngemplak, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman pagi tadi. Selain surat wasiat di tangan, pemuda yang belakangan diketahui berasal Indramayu ini bahkan sudah membuat status Facebook yang seolah dia akan segera mengakhiri hidupnya.

1. Surat berita kematian

Dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi, Mulyadi ditemukan dengan selembar kertas di tangan, handphone Samsung, power bank, dan uang Rp.8.500,00 dilansir dari Merdeka.com. Dan di dalam selembar kertas tersebut terdapat surat yang isinya agar kematian Mulyadi ini dikabarkan kepada keluarganya di rumah.

Akun Facebook Mulyadi (copyright facebook.com)

Berikut isi surat wasiat yang ditulis Mulyadi:

Nama: Mulyadi
Kelahiran: 1993
Asal: Indramayu, Sindang, Panyindangan kulon blok gandok deket masjid gandok
Nomer hp: 0878709322753
Alamat email fb: anakgandok@yahoo.com

Pesan: tolong sampaikan berita ini sama keluarga saya dan teman-teman fb saya

Nama ibu: wastinih

Nama bapak: darlan

Selanjutnya: Selamat Tinggal Jogjakarta Yang Penuh Kenangan

2.   Selamat tinggal Jogjakarta yang penuh kenangan

Rupanya, Mulyadi sudah memberikan tanda bahwa dia akan bunuh diri melalui sebuah status Facebook yang dibuat tanggal 22 Januari kemarin. Hanya saja, semua teman Facebooknya tidak ada yang menyangka bahwa dia akan mengakhiri hidupnya. Atau mungkin, teman-teman Facebook menganggap bahwa status tersebut hanya sebagai ungkapan kegalauan Mulyadi saja.

Status Mulyadi 22 Januari (copyright facebook.com)

Baca Juga: 5 Negara Yang Menerapkan Hukuman Mati Bagi Penjahat Narkoba

Dengan huruf besar semua, Mulyadi menuliskan salam perpisahan yang tidak semua orang mengartikan sebagai perpisahan kematian. Karena, saat ini sudah sering orang membuat status di sosial media yang terlalu dibuai perasaan. Apalagi, para pengguna yang masih usia remaja.

3. Mati pun aku siap dan rela

Bahkan, sebelum membuat status perpisahan, Mulyadi sudah membuat status yang menyinggung tentang ‘mati’. Dia nampak begitu depresi dan frustasi dengan kehidupan yang dia jalani.

Status Mulyadi yang merasa hidup sebatang kara (copyright facebook.com)

Status Facebook yang dibuat kira-kira 10 menit sebelum status perpisahan seolah menggambarkan betapa dia sangat merasa kesepian. Mulyadi yang merasa hanya hidup sebatang kara dan akhirnya memilih untuk memilih untuk mengakhiri hidupnya guna mengusir kesepian yang dia rasakan.

4. Sebagai selingkuhan istri orang

Jauh sebelum status perpisahan yang menggegerkan, Mulyadi pernah membuat status yang menceritakan tentang kehidupan asmaranya. Status di mana dia merasa hanya menjadi sebagai selingkuhan istri orang.

Mengaku menjadi selingkuhan istri orang (copyright facebook.com)

Tidak banyak yang tahu tentang kehidupan asmara Mulyadi ini. Namun, seperti yang tertulis dalam postingan tersebut, Mulyadi sempat merasakan cemburu, marah, dan masih belum menerima keputusan wanita bersuami yang dia maksud dalam statusnya.

5. Cinta bertepuk sebelah tangan

Sementara itu, status yang dibuatnya pada tanggal 12 Januari yang lalu juga menyinggung persoalan asmara yang dialami pemuda ini. Dalam status yang dibuat sekitar pukul 2 tersebut, perjalanan asmara Mulyadi seakan tidak berjalan bahagia. Cinta Mulyadi seolah bertepuk sebelah tangan karena orang yang dia cintai masih bergelut dengan masa lalunya.

Mulai depresi (copyright facebook.com)

Sampai saat ini, alasan utama pemuda 22 tahun ini memilih untuk gantung diri masih teka-teki. Apakah mungkin dia bunuh diri karena merasa kesepian, atau hanya karena masalah asmara yang tiada kejelasan, hanya Mulyadi saja yang mengerti. Kita semua hanya bisa mendoakan semoga dia bisa diterima di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dengan mendengar berita duka ini.

Baca Juga: 5 Kesalahan Bule Ketika Berkunjung ke Indonesia

Share
Published by
Evi Rizana

Recent Posts

Tragedi Petugas Damkar Depok Gugur, Fasilitas Kurang Layak Sudah Sering Dikeluhkan Rekan

Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…

4 weeks ago

Kronologi Debat Cawabup Bojonegoro, Ricuh Karena Salah Satu Calon Dianggap Tak Ikuti Aturan

Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…

1 month ago

Kronologi Guru SD Tegur Murid Berujung Ditahan dan Dugaan Uang Damai 50 Juta di Konawe Selatan

Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…

1 month ago

Kasus Tabrak Lari di Solo dan Sukoharjo, Pengemudi Panik Takut Diamuk Massa

Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…

1 month ago

Jastip Sushi Bali ke Jakarta, Tiktoker Ini Makan Sushi Basi. Ternyata Begini Kronologinya

Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…

1 month ago

4 Drama Korea yang Bisa Membuatmu Lebih Tegas Menghadapi Takdir

Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…

1 month ago