Lucu

4 Fakta Peternak Sapi Suku Mundari, Mesti Bawa AK-47 Hanya Buat Jaga Ternaknya

Beberapa negara di Afrika sana memang mengalami ketimpangan yang luar biasa. Ya di satu sisi ada negara dan penduduknya yang sudah maju dan makmur. Namun di sisi lain banyak dari negara dan suku-suku yang mengalami kelaparan. Jangankan memikirkan masalah teknologi, konflik di negaranya sering terjadi lantaran baru terbentuk.

Hal itu juga di alami oleh beberapa suku di dataran Namibia sana. Namun uniknya di sana para penduduknya menggunakan hal ekstrem untuk mempertahankan nafkah. Ya menggunakan sebuah senjata api untuk menjaga ternak. Kenapa bisa begitu? Simak ulasan berikut ini.

Para peternak di Sudan yang memakai senjata tak biasa

Memang bagi para peternak sapi atau kambing adanya binatang pemangsa atau maling jadi salah satu masalah tersendiri. Apalagi mengingat kalau harga jual dari ternak ini sendiri yang lumayan mahal bikin rugi bukan main. Oleh sebab itu kadang diperlukan para penjaga ternak biar gak kecolongan.

Memakai senjata api [sumber gambar]
Namun siapa sangka kalau penjaga ternak di salah satu suku di Sudan bikin ngeri bukan main. Bagaimana tidak pasalnya tidak memakai alat biasa untuk menjaga ternak, mereka menggunakan AK-47 siap sedia seolah tentara yang sedang berjaga. Kalau begini sih bukan hanya binatang pemangsa dan ternak, orang yang lewat pun bisa takut dibuatnya.

Sapi yang dijaga ternyata bukan yang biasa

Penggunaan senjata api AK-47 memang terasa ganjil buat kita kalau hanya untuk menjaga ternak. Namun siapa sangka sapi yang dijaga itu bukan seperti yang biasa. Bagaimana tidak pasalnya sapi milik suku Mundari ini memiliki julukan sebagai ‘Rajanya para sapi’.

Rajanya Sapi [sumber gambar]
Itu bukan hal yang aneh karena harga jualnya memang benar-benar mahal buat warga sana. Bahkan dipandang saja, tanduk sapi yang amat panjang menjulang dan tubuh penuh otot daging membuat banyak orang tertenggun. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau penjaganya saja memakai senjata api pasalnya hilang satu saja sudah rugi bukan main.

Keadaan sehabis konflik malah memperkeruh suasana

Satu hal lagi yang membuat para pemilik sapi di Suku Mundari ini menggunakan senjata api adalah keadaan di sana sendiri. Pasalnya keadaan baru merdeka 2011 membuat masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Salah satunya adalah kemakmuran yang tidak merata dan kemiskinan di mana-mana.

Saat menjaga para sapi [sumber gambar]
Alhasil bukan hal yang aneh kalau banyak orang melakukan hal yang tak terduga demi bertahan hidup. Salah satunya tentu dengan mencuri dan kegiatan ilegal lainnya. Hal ini tentunya membuat para pemilik sapi menjadi lebih bulat tekadnya menggunakan AK-47. Mau bagaimana lagi memang kasus pencurian ternak sering terjadi.

‘Sapi raja’ yang memang sangat berharga

Bagi suku Mundari ini, sapi yang memiliki adalah segalanya buat mereka. Bukan hanya dijual untuk diternakkan atau diambil dagingnya, bahkan sapi ini juga dipakai sebagai mas kawin. Tidak hanya itu bahkan semua bagian dari binatang ini bisa dipakai.

Sapi Mundari paling berharga [sumber gambar]
Mulai dari urinnya dipakai untuk mandi, kotorannya digunakan untuk lotion atau obat dan lain-lain. Bahkan demi sampai ini para peternak meski mengeluarkan kocek 6,6 juta untuk membeli AK-47. Saat ini tercatat sudah ada 2500 orang yang tewas atas usaha pencurian pada sapi raja milik suku Mundari. Namun demikian semua dilakukan hanya untuk menjaga sapi, jadi selama tak ada niat jahat maka semua akan baik-baik saja.

Keadaan di sana ternyata memaksa para petani menggunakan cara yang sangat ekstrem. Apalagi dengan keadaan negeri yang tidak stabil malah memperkeruh suasana. Semoga akan segara hukum yang menaunginya sehingga tak ada lagi korban, namun keamanan tetap terjaga.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

15 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago