Kemajuan teknologi memang memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal. Tidak hanya untuk keperluan komunikasi saja namun juga bisnis seperti Gojek. Jika di masa lalu ojek hanya bisa ditemui di pangkalan, saat ini bisa dipanggil kapan saja menggunakan sebuah aplikasi yang bisa di-install di ponsel pintar.
Meski memiliki kemudahan dalam hal sistem dan cara kerja, aplikasi yang dimiliki Gojek ternyata memiliki banyak kekurangan. Bahkan, menurut seorang programmer hebat Indonesia, sistem Gojek rawan dibobol. Dan benar saja, kasus jebolnya akun sempat menimpa beberapa pelanggan yang membuat mereka jadi kesusahan. Berikut contoh kasus yang terjadi di masyarakat.
Nasib malang menimpa seorang wanita dengan akun Twitter bernama @leilafw. Pada suatu pagi dia mendadak dihubungi oleh banyak driver melalui pesan singkat atau SMS. Para driver ini menanyakan posisi dari calon penumpang tersebut. Perempuan yang bernama Leila itu tentu kebingungan, terlebih dia sama sekali tidak memesan Gojek. Aplikasinya pun sudah dilepas dan tidak ada di ponsel pintar yang dia miliki.
Karena tidak tahan terus diganggu oleh puluhan pesan dari driver Gojek, dia menghubungi CS di Twitter. Solusi yang ditawarkan oleh pihak Gojek adalah menonakifkan layanan sehingga kelak bisa mendaftar lagi jika dibutuhkan. Sayangnya, metode ini tetap saja tidak menyelesaikan masalah secara instan. Banyak driver Gojek yang ngotot agar @leilafw membatalkan pesanannya padahal dia tidak memiliki aplikasinya lagi.
Kasus yang telah dijabarkan di atas menjadi bukti besar bahwa keamanan sistem Gojek kurang aman. Akun adalah sesuatu yang pribadi dan tidak bisa dibocorkan begitu saja. Di sana akan membuat nama, nomor telepon, hingga uang yang disimpan secara virtual. Jebolnya akun akan membuat seseorang jadi merugi dan kemungkinan menggunakan layanan ini akan terus menurun.
Pada awal tahun 2016 silam CNN Indonesia pernah melansir sebuah berita yang diambil dari penelitian Yohannes Nugroho. Salah satu programmer hebat Indonesia itu mengungkap kalau keamanan pada sistem Gojek rawan sekal diretas. Siapa saja bisa melakukannya asal mengetahui bugs atau celah kesalahan sehingga bisa dirusak atau dimodifikasi.
Kasus yang terjadi di atas tentu bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak. Jebolnya sistem pada Gojek mau tidak mau membuat pelanggan menjadi rugi uang dan waktu. Bisa saja pelanggan berhenti menggunakan layanan ini dengan segera dan beralih ke layanan ojek serupa yang kemungkinan erornya sedikit.
Semoga apa yang terjadi di atas bisa membuat kita jadi lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan ojek online. Selain itu, semoga pihak Gojek bisa memperbaiki sistem agar tidak terus merugikan konsumen.
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…