Nenek moyang manusia yang tinggal di zaman kuno memiliki kemampuan hebat dalam mendirikan bangunan dengan arsitetur yang mengagumkan. Mulai dari piramida, taman tergantung di Babylonia, Stonehenge, Borobudur dan masih banyak lagi.
Tapi kehebatan mereka tidak cuma dalam hal membuat bangunan megah saja. Mereka ternyata juga punya kemampuan hebat dalam menciptakan sebuah senjata kuno yang menakjubkan. Berikut ini beberapa diantaranya.
Namanya mungkin memang terlihat seperti jurus rahasia dalam film-film kung fu, tapi senjata dari China ini tidak ada hubungannya dengan bela diri tersebut. Pada dasarnya, senjata ini adalah burung mainan yang terbuat dari batang bambu dan kertas. Namun yang membuat senjata ini efektif adalah masing-masing burung diisi dengan bahan peledak.
Senjata ini akan ditembakkan dengan semacam roket udara yang mampu menempuh jarak hingga 300 meter. Ketika sampai di lokasi target, entah itu perahu atau bangunan, burung ini akan meledak. Untuk masa 700 tahun yang lalu, teknologi ini tentu sudah sangat maju.
Sesuai dengan namanya, senjata ini memang dirancang oleh penemu terkenal, Archimedes. Tujuan awalnya adalah untuk mempertahankan wilayah tepi laut di dinding kota Syracuse dari serangan laut.
Benda ini memiliki bentuk seperti derek raksasa yang dilengkapi dengan pengait. Pengait ini mampu mengangkat sebagian badan perahu yang menyerang dari air. Setelah perahu terangkat, mesin ini kemudian menjatuhkannya sehingga perahu musuh terbalik.
Di wilayah Romawi kuno, ular juga menjadi salah satu senjata mematikan. Para tentara biasanya tidak akan pernah menyangka ada guci berisi ular dijatuhkan atau dilemparkan kepada mereka dalam peperangan.
Tujuan dari senjata ini tidak hanya untuk membunuh lawan, tapi juga membuat musuh panik. Bagaimana tidak, ular yang digunakan yang jenis berbisa dan mereka tentu dalam kondisi yang sangat marah karena baru saja dilempar.
Meski namanya sarang lebah, bukan berarti senjata yang satu ini adalah lebah yang dilemparkan ke musuh. Senjata ini adalah sebuah kotak kayu dengan ruangan di bagian tengah berbentuk segi enam seperti sarang lebah yang besar. Itulah mengapa senjata ini bernama ‘nest of bees’.
Di dalam masing-masing tabung atau ruangan, terdapat panah dengan pelontar. Roket nantinya akan menembakkan panah dengan kekuatan dan jarak yang lebih besar daripada busur biasa. Dari senjata ini lebih dari 32 anak panah bisa ditembakkan secara bersamaan. Tentara China akan menembakkan ribuan senjata ini secara bersamaan sehingga banyak musuh akan tewas hanya dalam waktu beberapa detik.
Tentara Bizantium sudah mengenal flamethrowers atau senjata pelontar api sejak zaman dulu. Hanya saja mereka mengenalnya dengan ‘Greek Fire’. Mereka menggunakan senjata rahasia ini untuk membakar armada laut pasukan Arab yang menyerang kota Konstantinopel.
Rahasia senjata ini disimpan dengan begitu rapat bahkan setiap bagian dari senjata ini disimpan secara terpisah. Hanya keluarga kerajaan dan keturunan perancang senjata ini saja yang tahu bagaimana gambaran utuh senjata ini. Selama 500 tahun, rahasia ini tersimpan dengan aman di ibu kota dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Jangan dikira zaman dahulu tidak ada teknologi modern. Nyatanya pada masa itu para pasukan militer justru bisa bertarung dengan senjata yang terbilang maju untuk zamannya. Hal ini penting untuk melindungi wilayahnya dari penjajah, atau untuk dalam kasus tertentu untuk menginvasi suatu wilayah.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…