Banyak masyarakat Indonesia yang percaya tentang adanya hari akhir. Hari ketika dunia dihancurkan dan manusia dihadapkan pada penghakiman. Ternyata, teori tentang kiamat juga didukung oleh ilmu pengetahuan. Peristiwa ini bisa digambarkan secara ilmiah, bukan fiksi.
Ada banyak penjelasan tentang bagaimana dunia akan hancur di akhir masanya. Ada yang karena peristiwa alam, ada juga yang menyimpulkan akibat perbuatan manusia sendiri. Seperti apakah kiamat-kiamat yang akan terjadi dan mengancam kehidupan di atasnya?
Indonesia pernah berkontribusi terhadap perubahan kehidupan di Bumi. Letusan super volcano, Toba Purba sekitar 74.000 tahun lalu, membawa planet ini ke zaman es. Ternyata, letusan itu bukan akhir dari super volcano. Masih ada ancaman letusan maha dahsyat lainnya, yaitu dari Yellowstone, Amerika Serikat. Semoga saja Yellowstone tetap tenang, tanpa gejolak.
Sebagian wilayah Indonesia akhir-akhir ini terasa panas. Perubahan cuaca ini seperti jadi alarm bahwa bahaya pemanasan global itu nyata. Pertumbuhan ekonomi dan teknologi mendorong banyaknya pabrik-pabrik baru. Di jalanan, ribuan kendaraan lalu lalang, di mana asap bahan bakar semakin meningkatkan dampak efek rumah kaca. Bila hal ini diteruskan, Bumi akan semakin panas dan membawa peradaban ke jurang kehancuran.
Asteroid adalah ancaman yang sangat nyata. Bumi sudah pernah mengalami tabrakan dengan batuan luar angkasa yang membuat dinosaurus punah. Beberapa kali asteroid juga terlihat melayang mendekati planet ini. Harapan terakhir manusia adalah para ilmuwan. Diharapkan mereka sudah tahu cara menghadang batuan raksasa yang melayang tepat ke arah Bumi.
Pandemi Covid-19 menjadi bukti bahwa makhluk sekecil virus bisa jadi ancaman besar bagi manusia. Dalam dua tahun, jutaan nyawa melayang tak terselamatkan. Meski sudah ada vaksinasi, beberapa negara tetap saja mengalami gelombang serangan Covid-19. Hal ini menjadi catatan bagi masyarakat Indonesia untuk selalu waspada dan taat protokol kesehatan, meski jumlah penderita mengalami penurunan.
Di era yang serba internet, begitu mudah untuk memantik emosi orang lain. Hoaks bertebaran, membuat yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Ketika egoisme manusia tak lagi bisa dibendung, di situlah kehancuran berada.
Negara akan memerangi negara lainnya. Perang dunia ketiga berbalut nuklir dan teknologi bakal sangat mungkin terjadi. Awan cendawan terlihat membumbung tinggi, menghapus angka populasi sekaligus merusak planet indah ini dengan radiasi.
BACA JUGA: Ilmuwan Beri Peringatan Bahaya Badai Matahari, Dampaknya Bisa Bikin Kiamat Internet
Kehancuran dunia bisa terjadi dalam banyak versi. Tidak ada yang bisa menebak, kiamat mana yang akan terjadi. Bila disebabkan oleh alam, berarti memang sudah waktunya. Namun bila disebabkan oleh kita, berarti anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang destruktif itu benar adanya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…