Trending

Hanya Punya 2 Murid Baru Karena Terpencil, Sekian Fakta SDN Sumberaji Jombang

Bagaimana rasanya sekolah di tempat terpencil, yang satu kelasnya hanya berisi tak lebih dari 10 orang murid? Penulis, sebagai anak yang tinggal di desa yang jauh dari perkotaan juga sempat merasakan hal ini kok. Lulus dari sekolah dasar, jumlah murid hanya 7 orang yang mengadakan perpisahan di tahun itu.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal. Pertama, karena memang kondisinya jauh di pelosok sehingga sekolah tak begitu terkenal. Kedua, hidup di desa kadang anak lebih memilih ikut orangtua bekerja ketimbang sekolah. Ketiga, karena jumlah orang di desa tersebut memang sedikit anak-anaknya.

Siswa di SD Sumberaji [sumber gambar]
Hal ini banyak dialami oleh sekolah-sekolah di seluruh penjuru Indonesia, salah satunya SDN Sumberaji 2 yang terletak di Jombang, Jawa Timur. SD ini terletak di perbatasan, tepatnya di Kecamatan Sukorame dan Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan. Untuk bisa sampai ke sekolah harus melewati hutan-hutan terlebih dahulu sepanjang 2 KM. separuh jalan memang sudah berupa paving, sisanya adalah aspal –yang sayangnya lagi sudah rusak parah. Ya, untuk bisa sampai pemotor harus rela merasakan goyangan naik-turun atau bahkan njlungup ke jalanan. Parah kan?

Singkatnya, seorang guru bercerita dengan kondisi jalan ke sekolah yang seperti itu, mereka membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam ke sekolah. SD tempat ia mengajar kekurangan murid. Karena setiap tahun pasti ada yang lulus, sementara itu tak ada yang mau masuk dan bersekolah di sana. Tak heran bila sekarang SDN Sumberaji 2 hanya memiliki 14 murid. Itu pun tidak ada siswa di kelas I, II, dan V. Yang ada hanya di kelas III (4 siswa), IV (6 siswa), dan VI (4 siswa), seperti yang dilansir dari laman jawapos.com.

Dua murid baru [sumber gambar]
Nah, seperti yang penulis bilang di atas, bahwa ada beberapa faktor yang membuat sekolah sepi. Tidak adanya anak baru di SD Sumberaji ini karena disebabkan lambannya pertumbuhan jumlah penduduk di dusun tersebut. Saat ini Dusun Ngapus dihuni 400 jiwa. Itu pun kebanyakan orang tua. Sedangkan anak-anak mudanya kebanyakan keluar desa selulus dari sekolah tersebut. Sama banget seperti yang penulis rasakan dulu. Huhu (*mewek dulu bentar).

Pada penerimaan murid baru yang baru saja terlewati beberapa bulan lalu, SD ini hanya menerima 2 siswa. Selain murid yang sedikit, staff dan guru juga terbatas. Di sana hanya ada Kepala Sekolah, tiga guru kelas, dan satu guru agama. Dua orang di antara mereka sudah berstatus PNS, sedangkan tiga lagi masih honorer (yang juga merangkap sebagai staff sekolah).

SDN Sumberaji [sumber gambar]
Ada banyak sekali hal yang dirasa kurang karena murid sekolah yang sedikit. Di antaranya dituturkan oleh Iqbal selaku guru, anak-anak tersebut jarang sekali bisa ikut perlombaan yang diadakan oleh kecamatan, tak bisa ikut study tour, bahkan sekolah yang hampir tidak pernah menggelar wisuda kelulusan. ”Mau bikin upacara wisuda, tapi kalau jumlah siswa yang diwisuda sedikit, kan nanggung”, ucap Iqbal dilansri dari jawapos.com.

BACA JUGA: 6 Perjuangan Para Guru di Pedalaman yang Akan Membuka Mata Indonesia

Anak yang pernah merasakan sekolah di sekolah yang sepi pasti tau betul bagaimana rasanya. Ya, yang paling kadang bikin minder adalah saat lanjut sekolah SMP, suka ditanya teman asal sekolah, kegiatan apa saja yang pernah dilakukan, serta berbagai macam lomba lain. Namun, hal di atas menjadi tidak penting lagi selama kamu sungguh-sungguh dan benar-benar ingin mencari ilmu, pasti ada jalan dan kamu pasti bisa –meskipun dulunya sekolah di tempat terpencil.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

15 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago