Olahraga

Saptoyogo Purnomo Raih Medali Pertama RI di Paralimpiade 2024 Setelah Hampir 50 Tahun

Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di Paralimpiade Paris 2024. Ia berhasil meraih medali perak dalam nomor 100 meter putra klasifikasi T37. Perjalanannya tentu tak mudah untuk bisa menunjukkan performa yang luar biasa ini. Mulai dari perjuangan karena merasa ada tekanan harus menghadapi lawan yang tak kalah hebat, hingga akhirnya bisa meraih prestasi yang membuat satu Indonesia bangga padanya. Berikut ulasan selengkapnya.

Mencatat Waktu di Posisi Kedua

Saptoyogo Purnomo sempat merasa tertekan karena harus menghadapi lawan-lawan dengan catatan waktu terbaik. Namun, ia tetap tampil hebat dan maksimal meski pertandingan diguyur hujan. Meski kondisi tidak bisa maksimal karena hujan bisa mempengaruhi otot kaki dan tangan, namun ternyata tak menghalangi Saptoyogo untuk menorehkan prestasi.

Mencetak rekor baru [Sumber Gambar]
Atlet berusia 25 tahun asal Purwokerto, Jawa Tengah ini mencatatkan waktu 11,26 detik di babak final yang berlangsung di Stade de France pada Jumat (30/8). Dengan catatan waktu tersebut, membuat dirinya berada di posisi kedua setelah atlet asal Brasil, Ricardo Gomes de Mendonca, yang meraih garis finish dengan waktu 11,07 detik.

Medali Perak Pertama Indonesia Setelah 48 Tahun

Pencapaian Saptoyogo ini mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia, yaitu medali perak pertama bagi Indonesia dalam nomor lari 100 meter putra T37 setelah hampir 50 tahun lamanya. Terakhir kali, medali perak diraih oleh Ashari pada Paralimpiade 1976 di Toronto, Kanada. Bukan hanya itu saja, ia juga memecahkan rekor Asia yang sebelumnya ia buat pada Asian Para Games 2022 silam di Hanzhou, China. Kala itu, ia meraih medali emas dengan mencatat waktu 11,28 detik. Kesempatan Indonesia memperoleh medali di Paralimpiade 2024 semakin kuat berkat pencapaian Saptoyogo.

Meraih medali perak pertama Indonesia setelah 48 tahun [Sumber Gambar]
Tak heran jika masyarakat Indonesia turut bangga di mana media sosial dibanjiri pujian dan ucapan selamat dari netizen yang begitu bangga kepada pencapaian Saptoyogo. Bukan hanya dari netizen, atas keberhasilannya ini, ia juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Melalui akun Instagram resminya, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat dan mengapresiasi atas pencapaian luar biasa ini.

Prestasi Saptoyogo Purnomo

Saptoyogo Purnomo lahir di Banyumas, Jawa Tengah. Ia terlahir dengan kondisi cerebral palsy yang menjadikannya bahan cibiran orang, hingga membuat dirinya rendah diri. Tapi, ia tak menyerah akan keadaan. Sejak usia 16 tahun, ia berlatih lari sprint dan menunjukkan kebolehannya. Ia berhasil meraih lima medali emas di berbagai nomor pada Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Sosok Saptoyogo Purnomo [Sumber Gambar]
Kebolehannya itu membuka jalan bagi dirinya untuk berkompetensi di tingkat internasional. Ia meraih dua medali emas di Asian Para Games 2018 dan medali perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020. Kini, ia berhasil menorehkan sejarah baru untuk Indonesia setelah 48 tahun lamanya.

BACA JUGA: Veddriq Leonardo: Dari ‘Ninja Warrior’ hingga Medali Emas Olimpiade

Rasa bangga patut dirasakan warga Indonesia atas apa yang dicapai Saptoyogo. Bukan saja prestasi di bidang olahraga, namun prestasinya ini juga bisa menjadi inspirasi bagi mereka di luar sana yang mau berjuang dan tak kenal menyerah akan keadaan.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Gebrakan Prabowo Selama Sebulan Menjabat Sebagai Presiden Indonesia, Naikkan Gaji Guru sampai UM

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia…

1 day ago

Bob Bryar Mantan Drummer My Chemical Romance Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya

Dunia musik internasional dikejutkan dengan kabar meninggalnya Bob Bryar, mantan drummer dari band My Chemical…

2 weeks ago

Kontroversi Gus Miftah, Dari Dakwah Tak Biasa Hingga Kesandung ‘Kang Es Teh’

Gus Miftah, seorang pendakwah yang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang unik dan tidak biasa, kembali…

2 weeks ago

Kronologi Kasus Agus dan Novi, Perselisihan Donasi Sampai Gagalnya Mediasi

Kasus perselisihan antara Agus Salim, korban penyiraman air keras, dan Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi,…

2 weeks ago

Pria Asal Indonesia Ini Sukses Bangun Bisnis Food Truck di Amerika Serikat, Jual Ratusan Porsi

Membuka sebuah usaha bukanlah hal yang mudah, apalagi jika dimulai dari nol dan dilakukan di…

2 weeks ago

Syed Saquib, Mahasiswa yang Jadi Lulusan S3 Termuda di Usia 25 Tahun

Banyak mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan dan mau mendapatkan gelar S1 tapi bermalas-malasan atau menunda-nunda…

3 weeks ago