7. Wilhelm Hoffman (Tentara Jerman, 29 Juli 1942)
“Komandan kompi mengatakan pasukan Rusia benar-benar hancur dan tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Untuk mencapai Volga dan mengambil Stalingrad tidak begitu sulit bagi kami. Orang Jerman tahu di mana titik lemah orang Rusia. Kemenangan kubu Jerman tidak akan lama lagi.”

Pertempuran paling penting dalam perang dunia ke-II dan yang paling berdarah memang terjadi di Front timur. Sebuah statistik mengungkapkan bahwa satu orang Jerman yang meninggal di Front barat maka ada 9 orang Jerman yang meninggal di Front Timur. Dan pertempuran paling mematikan dari seluruh perang itu terjadi di kota Stalingrad, dimana lima bulan pertempuran berdarah menjadi semakin sengit di bagian Uni Soviet. Catatan tersebut datang dari Wilhelm Hoffman, divisi tentara infanteri Jerman.
Catatan Wilhelm menjadi pengetahuan dari sikap tentara biasa dari Jerman sebelum dan sesudah perang di Stalingard. Tentara Jerman telah melihat kemenangan demi kemenangan dan Wilhelm merasa yakin mereka bisa menaklukkan Stalingard dan sisa dari Uni Soviet. Tentu saja hal itu tidak terjadi, catatan Wilhelm semakin pesimis di akhir bulan Desember 1942. Wilhelm bahkan sempat mengutuk perang dalam catatannya. Wilhelm akhirnya mati di Stalingard, meski tidak ada yang tahu pasti dimana dan kapan ia tewas.
Sebuah catatan kecil membuka wawasan kita tentang perang mengerikan di abad itu. Perang memang tidak menyelesaikan masalah, dan malah memunculkan banyak kesulitan untuk manusia. Setidaknya dengan hadirnya catatan saksi perang dunia ke-II ini menjadi pembelajaran jika perang seharusnya tidak terjadi lagi.