5. David Koker (Kamp tawanan, 4 Februari 1944)
“Kurus, tatapan tegas, wajah agak periang, dengan topi yang tinggi, berkumis dan kacamata kecil. Aku pikir, jika kau ingin melihat kesengsaraan dan horor dalam satu orang, maka kau harus melihat orang ini. Disekitarnya banyak orang dengan tatapan lelah. Mereka berbadan besar, dan berpakaian sangar disekelilingnya, membuntutinya kemanapun ia pergi, semacam lalat yang terus berputar-putar bergerak dalam satu kesatuan. Tampilan mereka memberi kesan menakutkan dan mereka tampak ada di mana-mana.”
Sementara itu beberapa korban perang menuliskan tentang kenangan di masa itu, beberapa buku ditulis saat berapa di kamp tawanan. Salah satunya ditulis oleh David Koker, seorang mahasiswa Belanda keturunan Yahudi yang dikirim ke Kamp Vught di Belanda Selatan pada Februari 1943. David tinggal bersama orang tuanya dan adiknya sampai akhirnya ia ditangkap. David menulis hari-harinya di tahanan, salah satunya tentang Heinrich Himmler, salah satu pemimpin SS dan perancang utama perang dari Nazi.
Himmler mengunjungi kamp Vught, dan memberi gambaran jelas pada David tentang sosok dalang pembantaian orang Yahudi. David tewas saat akan dipindahkan menuju kamp Dachau, tapi catatannya diselamatkan oleh karyawan kamp ditahun 1945, dan menjadi penggambaran tentang kondisi kamp tawanan perang.