Pada tahun 2012, di masa pemerintahan SBY, pernah terjadi gerakan save KPK. Gerakan yang mengatasnamakan rakyat Indonesia tersebut muncul lantaran kasus yang menyangkut tuduhan terhadap Bibit dan Hamzah. Kasus yang sangat terkenal dengan cicak vs buaya tersebut merupakan perseteruan antara dua lembaga hukum yaitu KPK dengan Polri. Pada siang tadi, muncul gerakan save KPK yang ramai di sosial media yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia kumpul di KPK jam 13.00 WIB sehabis shalat Jum’at. Hal tersebut berawal dari beberapa kejadian. Apa itu? Mari kita simak berikut ini.
Semenjak tertangkapnya calon kapolri Komjen Budi Gunawan tersangka kasus rekening gendut, banyak sekali kejadian-kejadian yang menyerang KPK. Mulai dari foto-foto mesra Abraham Samad hingga yang terbaru adalah penangkapan wakil KPK yaitu Bambang Widjojanto. Pasca penangkapan wakil KPK pada pagi hari tadi tanggal 23 Januari 2015 pukul 07.30 setelah mengantar anaknya sekolah, gerakan dan hastag di sosial media langsung ramai.
Bambang di tangkap sesaat setelah ia keluar SDIT Nurul Fikri tepatnya saat ia berada di depan Butik Rifa Jalan Kompleks Timah, Tugu, Cimanggis, Kota Depok. Bareskrim Mabes Polri langsung membawa Bambang beserta mobilnya ke Mabes Polri.
Penangkapan yang dilakukan terhadap wakil KPK ini terjadi karena terdapat laporan bahwa ia telah memberikan mengarahkan saksi untuk memberikan kesaksian palsu saat persidangan sengketa pilkada Kota Waringin Barat. Kejadian tersebut berlangsung pada tahun 2010 di Mahkamah Konstitusi.
Kala itu, Bambang tengah menjadi kuasa hukum penggugat Ujang Iskandar dan Bambang Purwanto dalam kasus sengketa pilkada tersebut. Hingga akhirnya Bareskin Mabes Polri diberi utusan untuk menangkap Wakil KPK ini.
Atas tuduhan memberikan kesaksian palsu, setelah ditangkap ia kini tingkatkan statusnya menjadi tersangka. Pelapor dari kasus ini masih menjadi misteri. Namun, ada beberapa dugaan tentang pihak yang telah melaporkan wakil KPK ini ke Mabes Polri.
Raja Bonaran Situmeang diduga sebagai pihak yang telah melaporkan Bambang ke polisis. Hal tersebut dikarenakan seusai ia ditahan oleh KPK, ia melaporkan Bambang soal dugaan pelanggaran kode etik saat menangani kasus sengketa pilkada di mahkamah Konstitusi melalui penasihat hukumnya saat itu. Peristiwa tersebut terjadi kala Bonaran sedang menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada 15 Oktober 2014 lalu. Namun, kebenaran dugaan ini masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak Bonaran lantaran beberapa kuasa hukumnya tiba-tiba tidak bisa dihubungi.
Pasca pemberitaan penangkapan Bambang Widjojanto pagi tadi, beberapa pimpinan KPK langsung mendatangi Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Salah satunya adalah Adnan Pandu Praja. Ia tak datang sendiri, melainkan bersama 4 orang lainnya. Tanpa memberikan keterangan pada awk media, ia langsung masuk ke gedung mabes polri. Ia bergegas menemui penyidik untuk meminta kejelasan terkait penangkapan Bambang.
Bambang dinyatakan sebagai tersangka atas kasus kesaksian palsu. Menurut keterangan dari Mabes Polri ia dinyatakan sebagai tersangka lantaran sudah ada bukti pendukungnya yaitu dokumen, para saksi, dan 2 ahli. Ia mengimbuhkan bahwa meskipun laporan baru masuk tahun 2015, tetapi tetap akan diproses. Bambang akan dikenai Pasal 242 juncto Pasal 55, karena telah melakukan dan memberikan keterangan palsu di depan sidang pengadilan di MK pada tahun 2010. Sanksi yang akan ia dapatkan adalah 7 tahun kurungan penjara. Hingga saat ini Bambang sedang diperiksa oleh penyidik
Sejak penangkapan Bambang tersebut dan pernyataan bahwa ia menjadi tersangka, gedung KPK langsung ramai dengan pegiat dan aktivis anti korupsi. Mereka yang berkumpul menyatakan dukungannya terhadap pejabat yang mengurusi para koruptor tersebut. Para pendukung KPK mulai dari netizen di sosial media hingga aktivis anti korupsi yang berada di gedung KPK hingga saat ini masih gencar untuk mendukung wakil KPK tersebut. Tak hanya masyarakat yang meramaikan untuk mendukung pejabat KPK ini. Salah satu tokoh negara yaitu putri Gus Dur, Alissa Wahid juga ikut mengajak netizen untuk mendukung KPK. (Dilansir dari Merdeka.com).
Mungkinkah kejadian tersebut ada hubungannya dengan tertangkapnya Budi Gunawan sebagai tersangka?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…