Kanibalisme adalah sebuah praktik mengerikan di mana manusia memakan anggota tubuh dari manusia lain. Di Indonesia kita mengenal Sumanto yang pernah membuat kehebohan selama berbulan-bulan. Selain Sumanto sebenarnya masih banyak pelaku kanibalisme di seluruh dunia mau pun di Indonesia.
Rata-rata pelaku kanibalisme juga seorang kriminal dewasa yang mengerikan. Mereka membunuh atau pun menyiksa korbannya sendiri hingga hingga tewas. Saat tubuh korban tak lagi bernyawa, mereka akan memakan dengan sangat lahap. Sekarang bagaimana jika seorang kanibal ini merupakan remaja tanggung yang harusnya hanya tahu belajar? Berikut kisahnya untuk Anda semua.
Saat berusia 16 tahun, Michael Woodmansee melakukan pembunuhan dengan cara mengerikan terhadap anak berusia 5 tahun. Dia menusuk jantung anak itu dengan pisau hingga akhirnya tewas dengan mudah. Setelah melakukan pembunuhan ini Michael melakukan hal-hal mengerikan seperti menguliti tubuh korbannya lalu memasak dagingnya untuk di makan.
Polisi yang menangkap Michael menemukan tulang dari korban pertamanya. Tulang itu telah diberi cairan pengawet dan pewarna agar terlihat lebih indah. Di dalam kamar Michael, polisi juga menemukan buku harian yang menuliskan bagaimana cara membunuh, menguliti hingga memasak korban dengan mengerikan. Michael menganggap jika cerita itu hanya fiksi, namun polisi meyakini jika tulisan itu benar adanya.
Kejadian super mengerikan ini terjadi di tahun 2014 silam saat Davis berusia 18 tahun. Dia mendadak membunuh ibunya sendiri dengan cara yang mengerikan. Dia memukul ibu yang bernama Kimberly Hill ini tepat di kepalanya hingga pecah. Mengetahui kepala ibunya terbuka, Davis justru mengambil pisau dan mencampur otaknya dengan beberapa bahan lalu memakannya.
Yang dilakukan Davis tak berhenti di situ saja. Setelah puas makan sesuatu yang mengerikan itu. Davis melakukan hubungan badan dengan mayat ibunya. Dia melakukan itu dengan sadar tanpa merasakan apa-apa. Polisi yang menangkap Davis sampai tak habis pikir bagaimana remaja tanggung seperti dia bisa melakukan hal tak masuk akan seperti ini. Atas aksi yang mengerikan ini Davis dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Robert Ackermann masih berusia 19 tahun saat membunuh teman satu flat-nya yang berusia 49 tahun. Saat keduanya bertengkar dan melakukan adu argumen yang sangat keras, Robert memukulkan dumbbell seberat 10 kg ke kepala temannya hingga pecah. Setelah membunuh, Robert melakukan pembedahan di bagian perut karena dirasuki rasa penasaran yang sangat tinggi.
Setelah membela dan memotong tubuh korban, Robert keluar dar flat dan menunjukkannya kepada tetangga. Hal ini membuat tetangga Robert menelepon polisi. Saat ditemukan, Robert sedang asyik meminum darah dari korbannya yang masih belum membeku. Selain menemukan Robert dalam keadaan mengerikan, polisi juga menemukan beberapa potong daging dan otak di piring. Setelah ditangkap, Robert diperiksa kejiwaannya secara menyeluruh. Akhirnya disimpulkan jika pemuda ini mengidap schizphrenia.
Gregory Canatis adalah remaja berusia 20 tahun yang tega menghabisi ayahnya sendiri yang berusia 41 tahun. Setelah melakukan pembunuhan, Gregory melakukan mutilasi ke beberapa bagian tubuh lalu menyimpannya dalam lemari es. Beberapa bagian seperti otot yang tebal dimasukkan ke dalam freezer agar lebih awet.
Gregory mengatakan kepada polisi yang menangkapnya jika alasan membunuhnya lantaran ingin makan daging. Dia tak mau menyia-nyiakan kesempatan makan daging yang bagus. Masih kata Gregory, daging ayah yang dia makan rasanya sangat enak hingga membuatnya ketagihan. Atas kejadian mengerikan ini Gregory dijatuhi hukuman 15 tahun. Setelah bebas di tahun 1995, dia masuk ke penjara lagi karena melakukan pembunuhan.
Ivan adalah pemuda berusia 21 tahun yang memiliki pekerjaan sebagai juru masak. Obsesi terbesarnya adalah membunuh pria dan menjadikannya sebagai makanan. Untuk merealisasikan obsesinya ini, Ivan L melakukan pembunuhan terhadap pria berusia 32 tahun yang menjadi teman kencannya.
Setelah membunuh pria itu dengan cara mengerikan, Ivan memotong tubuhnya secara presisi. Potongan pertama dari daging itu, dia gunakan sebagai steak. Selanjutnya, daging dari korbannya diolah lagi menjadi sosis. Ivan memvideokan setiap hal yang dia lakukan lalu mengunggahnya di sosial media. Akibatnya, dia ditangkap oleh polisi hingga akhirnya harus mendekam di penjara.
Demikianlah kisah mengerikan dari remaja yang melakukan pembunuhan mengerikan disertai kanibalisme. Di usia yang masih muda seharusnya mereka banyak melakukan hal bermanfaat, tidak melakukan hal mengerikan yang tak manusiawi seperti ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…