3. Mendirikan Organisasi Rahasia APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
Setelah diberhentikan dari jabatannya, ia kemudian mendirikan organisasi rahasia yang disebut sebagai Angkatan Perang Ratu Adil. Dengan diam-diam ia membangun kekuatan untuk menggulingkan pemerintahan Indonesia. Ia mengirimkan ultimatum pada pemerintahan di Jakarta untuk mengakui keberadaan APRA sebagai pasukan resmi negara Pasundan dan meminta otonomi.
Ketika permintaan tersebut tidak dipenuhi, Westerling memulai kudeta dengan menyerang Bandung dan Jakarta. Ia menembak setiap anggota TNI ia temukan di jalan. Pemberontakan tersebut berhasil dipukul mundur, namun banyak korban jiwa berjatuhan dari kedua belah pihak.
Aksi ini langsung menjadi berita utama berbagai media massa di seluruh dunia. Bagi dunia internasional, Belanda dianggap melakukan cara licik karena mengelabui Indonesia untuk berusaha kembali menguasai Indonesia. Meski Belanda mengutuk perbuatan tersebut, mereka membantu Westerling kabur ke Singapura.