Tahukah kamu bahwa keluarga kerajaan Inggris yang kita kenal saat ini semestinya tidak ditakdirkan untuk menduduki tahta? Jika kita telusuri silsilah keluarga Ratu Elizabeth II, sang ayah Raja George VI adalah anak kedua dari Raja George V. Dari situ bisa kita lihat bahwa semestinya George VI bukanlah putra mahkota. Kakaknya, Pangeran Edward-lah yang seharusnya memimpin Inggris dan keturunannya-lah yang mewarisi tahta tersebut.
Pangeran Edward sebenarnya sudah pernah diangkat sebagai raja menggantikan ayahnya, George V. Sepuluh bulan kemudian memutuskan untuk memberikan kedudukannya pada adiknya karena menjadi Raja hanya akan menghalanginya untuk mendapatkan apa yang selalu menjadi obsesinya, Wallis Simpson.
Edward dan Wallis memiliki kisah yang mirip dengan Romeo dan Juliet. Cinta mereka ditentang oleh keluarga. Bedanya, Edward dan Wallis tidak perlu mati untuk membuktikan ketulusan cinta mereka. Meski begitu harga yang dibayar tidaklah murah. Edward harus merelakan jabatannya sebagai Raja, sementara Wallis secara tidak resmi dinobatkan sebagai salah satu perempuan kontroversial sepanjang sejarah Inggris.
Pangeran Edward telah jatuh cinta kepada Wallis jauh sebelum ia dinobatkan sebagai raja. Pada tahun 1931 mereka bertemu di rumah Lady Furness, kekasih Edward saat itu. Wallis diperkenalkan sebagai sahabat tuan rumah. Kisah cinta Edward memang cukup rumit. Lady Furness dan Wallis kala itu sama-sama berstatus sebagai istri orang, namun Edward tidak peduli dan menjalin asmara dengan keduanya. Edward adalah kekasih gelap Lady Furness dan Wallis Simpson, sementara Wallis Simpson adalah kekasih gelap Edward yang saat itu masih berhubungan dengan Lady Furness.
Entah apa yang ada di pikiran Edward. Sejak muda ia selalu kepincut istri orang. Perempuan yang pernah menjalin kasih dengannya tidak jarang masih berstatus istri sah orang lain. Tak terkecuali Wallis Simpson yang saat itu masih berada dalam ikatan pernikahan dengan Ernest Simpson.
Raja sudah memperingatkan bahwa Edward tidak boleh memiliki hubungan asmara dengan istri atau mantan istri seseorang yang masih hidup karena bertentangan dengan Gereja. Edward tampaknya tidak peduli. Ia semakin jatuh cinta pada kekasihnya. Ia membelikan emas permata untuk Wallis, mengajaknya liburan di Eropa, bahkan mengenalkan perempuan yang pernah bercerai dua kali itu pada ibunya, ratu Mary saat pesta makan malam di istana.
Siapa sangka Edward yang playboy sangat teguh pada pendiriannya untuk menikahi Wallis Simpson. Bahkan kedudukannya sebagai raja pun rela ia copot demi perempuan itu. Seluruh Inggris gempar karena keputusannya. Siapa sih yang rela turun dari tahta demi seorang janda yang bahkan belum resmi bercerai dengan suaminya?
Putra mahkota Edward diangkat sebagai raja menggantikan ayahnya, King George V yang mangkat pada 20 Januari 1936. Ini membuatnya mengalami dilema. Sebagai raja, ia tidak boleh menikah dengan perempuan yang bercerai. Gereja sangat menentang, rakyat pun tidak menyukai sosok Wallis. Tapi cintanya tidak bisa ia berikan pada perempuan lain. Hanya Wallis yang ada di hatinya.
Erward kemudian mengusulkan pernikahan morganatik di mana ia dan Wallis menikah secara sah, namun Wallis tidak mendapatkan gelar ratu dan anak-anak mereka tidak akan bergelar pangeran. Usul ini ditolak kabinet. Pada akhirnya Edward memutuskan untuk turun tahta demi menikahi perempuan idamannya.
Edward dan Wallis memang terlihat bahagia dengan pernikahan mereka. Walaupun Edward bukan lagi raja Inggris, ia masih memiliki gelar bangsawan. Di awal pernikahan, mereka disibukkan dengan permasalahan perang. Namun setelah perang berakhir, kehidupan mereka cukup tentram. Menua bersama-sama hingga maut memisahkan. Sama seperti kisah di dongeng yang berakhir bahagia selamanya. Tentu, ini hanya kelihatannya saja.
Menurut rumor yang beredar, Ratu Mary masih belum bisa menerima Wallis sebagai anggota keluarga. Sehingga pasangan ini jarang terlibat dalam acara keluarga. Istri George VI juga menyalahkan Wallis atas kematian suaminya. Sementara Wallis sendiri sepertinya menyesali keputusannya untuk menikahi sang pangeran. Dalam surat yang ia tulis untuk bibinya, Wallis mengatakan bahwa ia tidak pernah benar-benar mencintai Edward. Ia merasa terpaksa berhubungan dengan Edward karena sang pangeran mengancam akan bunuh diri jika Wallis menolak. Wallis juga mengatakan bahwa ia merindukan sosok Ernest Simpson yang humoris.
Kisah cinta yang tampaknya romantis dan seperti cerita dari negeri dongeng ini mungkin menyimpan lebih banyak rahasia lagi yang tidak kita ketahui. Satu hal yang pasti, hubungan mereka menarik perhatian banyak orang baik pro maupun kontra. Pernikahan ini juga mengubah sejarah. Jika Edward memutuskan untuk tetap menjadi raja, mungkin dua hari yang lalu kita tidak akan merayakan hari jadi Ratu Elizabeth II ke-65!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…