Vladimir Putin yang saat ini menjabat sebagai presiden Rusia memiliki reputasi sebagai sosok yang kharismatik tapi juga sangar. Dianggap sangar karena saat ini Eropa Timur sedang bergejolak dan terus memajukan militernya.
BACA JUGA: 5 Negara ini Diam-Diam Ternyata Punya Kekuatan Militer yang Mematikan
Melihat perkembangan yang ada di Rusia saat ini, perlukah kita merasa khawatir bahwa Perang Dunia III akan segera terjadi? Setidaknya, beberapa kebijakan yang diambil oleh Putin beberapa waktu terakhir ini memang bisa dibilang cukup mengkhawatirkan.
Putin berencana menyatukan kembali orang Rusia di seluruh Eropa Timur dengan taktik menyusup ke negara pecahan Uni Soviet dan menambah suplai senjata Rusia. Koresponden Moskow, Oliver Bullough mengatakan bahwa Putin sedang dalam misi untuk membangun kembali negaranya agar mencapai kejayaannya dulu sebelum runtuh dan terpecah belah di tahun 1989.
Pada 27 Februari 2014, sebanyak 6000 pasukan Rusia bergerak ke arah semenanjung Crimea di Ukraina dan mengambil alih pangkalan militer, gedung pemerintah, serta tempat pertahanan politiknya. Segera sesudahnya, Putin meminta adanya referendum atau pemungutan suara yang kemudian berakhir dengan Crimea bergabung dengan Rusia. Negara-negara di Barat menyatakan bahwa pemungutan suara tersebut tidak sah. Tapi percuma, karena Putin telah satu langkah lebih dekat untuk mencapai impiannya menyatukan kembali masyarakat Rusia.
Putin telah mengumumkan bahwa pada tahun 2020 negaranya akan meraih status kekuatan militer yang lebih besar dari negara Barat. Proyek modernisasi militer Rusia sedang berjalan dengan baik, dan direncanakan membuat Rusia memiliki teknologi perang modern yang terdepan.
Pencaplokan Crime membuat berbagai negara lain khawatir. Namun, mereka juga tidak bisa melakukan intevensi dan ikut campur begitu saja karena khawatir dengan kemungkinan yang lebih buruk yaitu pecahnya perang.
Kejadian yang baru-baru ini berlangsung di Eropa Timur terdengar terlalu mirip dengan rentetan kejadian militer yang terjadi pada tahun 1930an. 75 tahun sebelumnya, kejadian yang sama terjadi di Eropa tengah. Nazi Jerman secara perlahan mengukuhkan kekuasaannya di Eropa, dan untuk beberapa waktu hal itu dilakukan tanpa menembakkan senjata. Karena khawatir memicu perang lagi, Eropa berusaha menenangkan Hitler dan ambisinya untuk menyatukan masyarakat Jerman.
Pencaplokan Crimea ternyata memicu invasi ke arah Ukraina secara kesuluruhan. Meski sudah ada kesepakatan untuk gencatan senjata di Minsk pada 2014, Rusia tetap melangkah maju. Dan sama seperti yang dilakukan Sekutu pada tahun 1938, bangsa Barat tidak melakukan apapun.
Negarawan Polandia, Lech Walesa yang bertanggungjawab membantu mengakhiri Perang Dingin percaya bahwa keterlibatan Putin di Ukraina bisa mengakibatkan kematian puluhan juta korban jiwa. Dengan kata lain, ‘Bagaimana kita bisa menang, jika ia tinju sementara kita main catur?’
BACA JUGA: 5 Fakta Sangar Jenghis Khan, si Penguasa Dunia Paling Jumawa Sepanjang Sejarah
Langkah kebijakan Putin dinilai telah memunculkan paranoia, tekanan militer dan kepanikan. Dengan munculnya kondisi yang tidak stabil ini, federasi Rusia mungkin telah menciptakan faktor yang tepat untuk memulai Perang Dunia III.
Senin (17/2/2025), situasi di Indonesia tiba-tiba mencekam bersamaan dengan munculnya aksi-aksi demo yang digelar oleh…
Sedang heboh tagar #KaburAjaDulu di berbagai media sosial. Sebuah ajakan untuk meninggalkan Tanah Air demi…
Nama Abidzar Al-Ghifari kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya tentang drama Korea dalam sebuah podcast menuai…
Ketika wajib pajak susah bayar pajak, siapa yang dirugikan? Bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat…
Nama Iris Wullur mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah ia membongkar dugaan perselingkuhan…
Sudah saatnya untuk selalu waspada terhadap tawaran kerja yang menggiurkan. Seperti kisah tentang 100 wanita…