20 April 2010 lalu, kilang minyak di teluk Meksiko meledak dan tenggelam. Akibatnya, minyak menyembur selama 87 hari dan mencemari lautan. Jutaan barel minyak meluap dan mengancam kehidupan laut di Teluk Meksiko dan sekitarnya.
Bencana mengerikan tersebut menyisakan kerusakan alam yang mengenaskan. Tidak hanya di kawasan laut saja, minyak juga tersapu hingga ke tepi pantai sekitar teluk Meksiko dan menyisakan pemandangan yang miris.
Pada 20 April 2010, kurang lebih pukul 9:45 malam waktu setempat kilang minyak BP meledak dan membakar stasiun pengeboran. Saat itu ada 126 kru di stasiun yang berhasil diselamatkan, namun 11 orang pekerja tidak pernah ditemukan lagi meski dilakukan 3 hari pencarian. Pada 22 April 2010 pagi, pengeboran minyak tersebut akhirnya tenggelam.
Ledakan tersebut membuat sumur minyak yang ada di dasar laut meluap dan mencemari lautan. Aliran minyaknya bahkan sampai menyebar hingga ke pantai-pantai di sekitar Teluk Meksiko.
Sumur minyak tersebut terus meluap hingga 87 hari lamanya. Setidaknya sebanyak 4,9 juta barrel minyak tumpah dan mengotori lautan di Teluk Meksiko. Yang lebih mengenaskan lagi, minyak dan berbagai zat kimia lainnya meracuni binatang laut di kawasan tersebut.
Binatang-binatang laut menjadi yang pertama terpengaruh tumpahan minyak ini. Ribuan binatang ditemukan mati akibat teracuni oleh minyak. Sementara itu beberapa tahun kemudian ditemukan mutasi pada binatang laut seperti udang dan ikan.
Minyak yang tumpah begitu pekat sampai sebagian binatang yang terjebak di dalamnya sulit dikenali jenisnya. Jika tidak segera diselamatkan, mereka akan mati keracunan dan karena kesulitan bergerak.
Dari pantai akan terlihat ombak dengan gumpalan-gumpalan minyak di dalamnya. Aliran ombak inilah yang kemudian membawa minyak sampai ke tepi-tepi pantai di sekitar Teluk Meksiko.
Pada bulan September 2010, sapuan minyak menutupi garis pantai Louisiana dan rawa-rawa di bagian barat Sunga Mississippi hingga seluas 26 kilometer.
Upaya pembersihan berlangsung lama dan melibatkan ribuan orang. Namun laut tidak bisa benar-benar bersih dari tumpahan minyak. Kabarnya gumpalan-gumpalan minyak masih ditemukan di dasar laut.
Hingga Juli 2011, garis pantai di Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida telah terkontaminasi minyak hingga seluas 790 kilometer. Total tumpahan minyak telah mencemari area seluas 1.728 kilometer sejak keobocoran minyak tersebut terjadi.
Sumur minyak yang berada di dasar laut ditutup pada 15 Juli 2010. Setelah beberapa kali gagal membendung luapan minyak, akhirnya sumur tersebut disegel pada 19 September 2010.
Beragam upaya dilakukan untuk membersihkan laut dari minyak. Mulai menggunakan bahan penyerap untuk menyerap minyak, membuat pembatas untuk membendung aliran minyak, memanfaatkan mikroba pemakan minyak, hingga membakar tumpahan minyak.
Pada tahun 2013, lebih dari 4,6 juta pond materi minyak dibersihkan dari pantai Louisiana. Tahun 2013, hanya sedikit minyak yang tersapu ke wilayah ini, tapi gumpalan-gumpalan ter masih ditemukan setiap hari dari pantai Alabama hingga Florida Panhandle.
Itulah tadi bencana mengerikan akibat tumpahnya minyak dari sumur pengilangan di Teluk Meksiko. Miris sekali jika alam sampai rusak karena kecerobohan manusia sendiri. Padahal senadainya alam rusak dan tidak bisa ditinggali, manusia sendirilah yang akhirnya akan mati. Sementara alam masih bisa memperbaiki dirinya lagi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…