Kita mungkin sering mendengar dan melihat kemampuan para polisi Amerika atau negara maju lainnya yang luar biasa. Entah itu dari film atau berita-berita, namun kenyataannya kehebatan mereka juga benar adanya. Buktinya, banyak kasus besar seperti terorisme dan tindak kriminal besar yang berhasil diselesaikan.
Namun siapa sangka polisi kita pun juga tidak kalah dengan mereka. Buktinya banyak loh negara yang datang kemari hanya untuk bisa belajar tentang ilmu kepolisian di Indonesia. Lalu negara mana sajakah itu? Simak ulasan berikut.
Bukan lagi sebuah rahasia kalau satuan polisi Indonesia menjadi salah satu yang disegani dunia. Buktinya, beberapa waktu yang lalu sampai-sampai Afghanistan meminta khusus Indonesia untuk melatih polisinya. Kurang lebih ada 353 anggota Polisi yang bakal ikut program pelatihan yang akan dilakukan oleh Polri.
Usut punya usut, kepincutnya negara ini dengan Indonesia, lantaran mengalami permasalahan yang sama, seperti terorisme, tindak kriminal dan lain-lain. Namun Afghanistan menganggap Polri lebih cakap dalam menyelesaikan berbagai masalah itu. Jadi ikut bangga ya dengan prestasi para polisi kita itu, semoga saja bisa makin sukses ke depannya.
Ternyata tidak hanya Afghanistan yang ingin menimba ilmu di Indonesia, Palestina pun gak ingin ketinggalan. Ya, pasalnya beberapa waktu yang lalu negara yang berbatasan dengan Israel ini mengirimkan delegasinya untuk belajar di Indonesia. Kurang lebih ada 10 polisi Palestina yang hadir untuk mengikuti pelatihan masalah cyber crime dari Polri.
Itu bukan hal yang aneh mengingat polisi Indonesia berhasil berkali-kali menyelesaikan kejahatan dunia maya. Ternyata adanya pelatihan beberapa polisi Palestina ini juga untuk menepati janji pemerintah Indonesia dalam membantu meningkatkan sumber daya manusia yang berasal dari sana. Diharap kerja sama ini bisa tetap berlanjut sehingga dapat jadi ajang tukar ilmu antara dua lembaga ini.
Densus 88 anti-teror memang sudah menjadi salah satu satuan khusus yang jadi rujukan dunia. Bukti kesuksesannya adalah banyaknya negara yang mau belajar menangani teroris. Salah satu negara yang kepincut adalah Myanmar yang sempat menyodorkan proposal kerja sama untuk memberi pelatihan.
Adanya berbagai masalah pelik di Myanmar seperti konflik Rohingya dan ancaman terorisme membuat negara ini ingin meningkatkan sumber dayanya, alhasil dipilihlah Indonesia yang satuan anti terornya diakui. Selain itu, kepedulian Indonesia terhadap masalah konflik di Myanmar membuat negara itu sangat tertarik membentuk kerja sama.
Popularitas polisi Indonesia di kancah ASEAN ternyata tidak perlu dipertanyakan lagi. Buktinya beberapa tahun yang lalu, Kamboja, Filipina, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam sempat mengirimkan beberapa delegasinya untuk belajar pada polisi Indonesia. Bahkan dalam pelatihan itu kepolisian Australia dan Rusia juga ikut terlibat sebagai observer dalam agenda itu.
Ternyata program ini sendiri ditujukan untuk meningkatkan kemampuan para polisi ASEAN dalam penanganan cyber crime serta investigasi ilmiah. Usut punya usut, dipilihnya Indonesia ini lantaran banyaknya kasus besar yang sudah bisa diselesaikan oleh Polisi Indonesia.
Tentunya kita sendiri bangga dengan prestasi yang ditorehkan, apalagi mengingat banyaknya polisi luar yang rela menimba ilmu di Indonesia. Ini menjadi bukti kalau memang para penegak hukum di Indonesia ini diakui dan tidak menutup kemungkinan kelak juga jadi rujukan dunia.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia…
Dunia musik internasional dikejutkan dengan kabar meninggalnya Bob Bryar, mantan drummer dari band My Chemical…
Gus Miftah, seorang pendakwah yang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang unik dan tidak biasa, kembali…
Kasus perselisihan antara Agus Salim, korban penyiraman air keras, dan Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi,…
Membuka sebuah usaha bukanlah hal yang mudah, apalagi jika dimulai dari nol dan dilakukan di…
Banyak mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan dan mau mendapatkan gelar S1 tapi bermalas-malasan atau menunda-nunda…