Belum lama kita membahas pesta kelulusan ala Indonesia dan bagaimana perilaku miris pelajar jaman sekarang. Sekali lagi Indonesia diguncang berita kurang sedap tentang perayaan setelah UN yang mengambil tema pesta bikini.
‘GoodBye UN Pool Party Divine Production SPLASH AFTER CLASS’, sebuah undangan via Youtube bikin geger panggung pendidikan serta jagat media sosial. Menyeret nama sederet sekolah beken Jakarta, event tersebut langsung bikin beberapa tokoh pemerintahan dan sosial kebakaran jenggot.
Baca Juga :Kenyataan Pahit Warga Indonesia Yang Tinggal di Perbatasan
Lebih mengejutkan lagi, beberapa siswa konon sudah mulai terdaftar mengikuti kegiatan yang diembel-embel pesta kelulusan ini. Apakah generasi muda kita di ambang bahaya sosial? Simak ulasan berikut ini.
Sebuah pesta pasti bergelimang suka ria dan kesenangan. Pun dalam acara yang menggunakan dress code summer dress bikini ini, menjanjikan kemeriahan di kolam renang seperti yang ditampilkan dalam undangan virtual berbentuk video di Youtube.
Apa yang akan terjadi di sana? Dari sedikit preview yang terlihat, ‘pool party’ ini diselenggarakan di sebuah kolam renang. Di mana muda-mudi bisa berada satu kolam renang dan menikmati kegembiraan di sana. Bisa kita perkirakan sendiri, tentu saja situasi ini akan berbeda dengan berenang biasa di kolam renang seperti pada umumnya.
Sejak undangan ini berubah menjadi sebuah kasus, video tersebut mulai dihapus dari peredaran media sosial. Terkait dengan pihak Divine Production yang akhirnya membatalkan acara tersebut.
Pesta kelulusan pelajar SMA di Indonesia pada umumnya adalah aksi corat-coret seragam, konvoi, dan yang paling mungkin membuat anak-anak merogoh kocek cukup dalam adalah prom night. Sementara pesta bikini ini tergolong premium dan mewah.
Bayangkan saja, acaranya digelar di The Media Hotels & Towers, Jakarta. Dimeriahkan para DJ yang melengkapi sensasi ‘ajeb-ajeb’ untuk gemerlap pesta tersebut. Untuk bisa masuk ke ‘GoodBye UN Pool Party Divine Production SPLASH AFTER CLASS’, HTM atau harga tiket masuknya sekitar Rp 150ribu hingga 200ribu. Tergantung ingin membeli pre-sale atau on the spot.
Setelah mendapatkan kecaman dan kritikan, acara tersebut memang akhirnya dibatalkan. Namun sejumlah konfirmasi diberikan oleh Emanuel Siregar, pemilik Dovone Production. Ia menjelaskan bahwa ini bukanlah pesta bikini seperti yang orang bayangkan.
“Tidak ada pakai bikini, konsepnya summer dress seperti kalau kita jalan-jalan ke pantai. Atasannya lengkap dan celana pendek saja,” ujar Emanuel seperti dilansir dari Merdeka. Ia menjelaskan bahwa summer dress yang dimaksud adalah pakaian musim panas yang sering digunakan saat ke pantai pada umumnya.
Dalam konferensi pers tersebut, mereka juga menekankan bahwa gambaran yang ada di video tersebut adalah preview acara sebelumnya. Pada saat itu, peserta acara bukanlah dari kalangan pelajar SMA. Pihak Divine Production juga meminta kerjasama media agar tidak membesar-besarkan pemberitaan.
Selain itu, pihaknya juga meminta maaf karena sudah menyertakan nama beberapa institusi pendidikan SMA. Sekaligus mempamungkasi dengan pembatalan acara yang bisa membuat sebagian pihak merasa cukup lega.
Melihat lokasi pesta yang terletak di Jakarta, beberapa orang tidak heran dengan adanya acara semacam ini. Misalnya beberapa pengamat pendidikan yang menyebutkan bahwa ada dugaan acara seperti ini mungkin bukan pertama kali. Hanya saja, baru terungkap dengan kasus yang satu ini.
Meski demikian, secara batasan usia, beberapa pihak seperti dari sekolah, menteri sosial hingga Gubernur Jakarta sendiri, mengecam acara tersebut. Selain kurang manfaatnya, hanya akan menumpulkan moral anak bangsa.
Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan, pesta kelulusan yang seperti ini membuat anak-anak dari kalangan menengah ke atas jadi sasarannya. Sementara anak-anak di usia ini tentunya masih banyak memperoleh uang dari hasil keringat orang tuanya. Dikhawatirkan event semacam ini bila digelar untuk anak remaja yang cenderung ‘labil’, dapat menumbuhkan perilaku konsumtif dan bertindak yang berlebih-lebihan.
Menggelar dan mengikuti pesta memang merupakan hak setiap orang. Hal ini pun diakui Gubernur Ahok. Walau begitu, ia tetap tidak setuju dan akan menindak tegas terhadap event yang sempat mengguncang generasi muda dan para orang tua di Indonesia, khususnya Jakarta ini.
Generasi muda selalu berada di ambang bahaya dari masa ke masa. Tren, gaya hidup, gadget, hal-hal sepele sebenarnya bisa menjadi pengaruh baik dan buruk sekaligus bagi anak-anak bangsa. Tidak akan ada habisnya kalau membahas siapa yang salah dalam hal ini. Yang jelas, anak-anak remaja tumbuh dan berkembang juga karena melihat apa dan siapa yang ada di dekat mereka setiap hari. Save our generation.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…