Kembalinya Persebaya dalam kompetisi teratas Indonesia menjadi hal yang bagus. Hal ini dikarenakan dirinya menambah tim legenda yang mentas di Liga1. Sebagai sebuah kesebelasan besar, Persebaya adalah salah satu klub yang miliki segudang prestasi dan acap kali menularkan beberapa pemain untuk Timnas.Namun sebelum bangkit lagi seperti sekarang, tim berkostum hijau ini pernah alami masa kelam.
Bahkan berkat hal tersebut namanya sempat hilang di percaturan sepak bola tanah air. Tapi untung saja pada tahun 2016 lalu berkat bantuan banyak pihak mereka kembali. Diantara deretan penolong klub ini ada nama Jokowi yang disebut-sebut memiliki peran penting. Lewat presiden ke 7 ini masalah Persebaya yang bertahun-tahun bisa terselesaikan. Seperti apakah kisahnya simak ulasannya berikut ini.
Meski sempat dihukum FIFA lantaran ada ikut tangan pemerintah di sepak bola Indonesia, tapi berkat hal tersebutlah berbagai masalah berkecamuk di olahraga ini dapat selesai. Salah satunya adalah permasalahan Persebaya yang sempat menjadi klub yang tidak diakui oleh PSSI. Jokowi saat itu bersama Menpora dengan tegas memberhentikan liga Indonesia. Dualisme liga dan maraknya kerusuhan dalam sepak bola tanah air disebut-sebut menjadi alasannya. Tapi perjuangkan tersebut mulai sedikit menemukan hasil manisnya dengan perkembangan bola Indonesia semakin baik.
Perilaku tegas Jokowi nyatanya tidak hanya berdampak pada sepak bola Indonesia saja. Pasalnya beberapa tim tidak diakui PSSI juga mendapatkan dampak baiknya. Salah satunya adalah Persebaya yang bisa kembali mentas di kompetisi tanah air. Apabila bukan karena itu niscaya tim identik kostum hijau bisa tampil di Liga1 seperti sekarang. Dilansir laman Bolasport, sebelumnya selama delapan tahun nama Persebaya tidak pernah diakui oleh PSSI. Bahkan di saat kekosongan itu banyak kesebelasan mendompleng nama tim kebanggaan kota pahlawan tersebut. Namun tidak ada satu tim pu mampu meraih simpati Bonek.
“Tim ini apabila tidak ada Bonek mungkin sudah hilang” begitulah pernyataan presiden Persebaya Azrul Anas yang dapat menjadi gambaran perjuangan besar suporternya itu. Tercatat selama klub ini dibekukan mereka tidak pernah berhenti memberikan dukungan. Tidak hanya itu saja, suara lantang menuntut mengembalikan keanggotaan Persebaya ke PSSI juga terus didengungkan bertahun-tahun. Puncaknya saat kongres PSSI di Bandung mereka melakukan demo besar. Tak seperti Romeo dan Juliet, kisah perjuangan ini berujung manis dengan kembalinya tim berjuluk bajul ijo ke kompetisi tanah air.
Selain perubahan dari citra Bonek, Persebaya Surabaya juga alami perubahan yang signifikan. Melalui pengelolaan yang baik mereka kini menjadi salah satu kesebelasan profesional tanah air, yang mampu menghidupi dirinya sendiri. Berkerjasama dengan Jawa Pos, mereka tidak hanya menonjolkan sepak bola saja untuk meraup pundi-pundi uang. Klub asal Surabaya membuat kesebelasan identik menjadi sebuah industry bola layaknya tim Eropa. Hal ini dibuktikan dengan pengolahan manajemen berkompeten, pembinaan usia dini yang bagus dan beberbagi macam terobosan yang menguntungkan klub.
Meski sempat membuat Indonesia terkena sangsi oleh FIFA. Tapi bagaimanapun peran pemerintah sangatlah penting untuk kemajuan sepak bola. Tanpa mereka jelas Indonesia akan kekurangan elemen untuk meraih kejayaan. Namun tetap saja apa yang dilakukan oleh mereka harus sesuai porsinya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…