Perompak-perompak yang berasal dari Somalia benar-benar membuat laut yang terletak di sebelah timur Afrika jadi membara. Bahkan saat ini lautan di sekitar Somalia dikenal sebagai laut paling berbahaya di dunia. Berani masuk ke perairan tersebut sama halnya dengan setor harta dan nyawa kepada para perompak yang sangat bengis.
Perompak di Somalia ini tak akan mau bernegosiasi. Yang mereka lakukan hanyalah menjarah dan mendapatkan banyak sekali uang. Selebihnya mereka tidak akan peduli. Berikut kisah selengkapnya dari perompak-perompak sangat yang sangat ditakuti banyak pelaut di seluruh dunia.
Anda pasti mengenal siapa itu Robin Hood. Ya, dia adalah seorang pencuri yang memberikan harta curiannya kepada para orang yang tidak mampu. Robin Hood selalu menganggap dirinya benar meski mencuri adalah sebuah kesalahan. Hal yang sama juga terjadi pada perompak Somalia yang dikenal sangat mengerikan di dunia ini. Mereka melihat dirinya sebagai orang baik dan tidak melakukan suatu kesalahan.
Awalnya mereka mengaku sebagai penjaga laut Somalia karena maraknya illegal fishing. Namun lambat laun mereka mulai merampok kapal apa saja yang melintas. Bahkan kapal dari PBB yang membawa bahan makanan bagi penduduk Somalia pun dijarah. Sejak saat itu mereka bisa menghasilkan jutaan dolar dari merampok kapal barang yang memiliki nilai fantastis.
Berdasarkan sebuah data, pada tahun 2008 saja, satu kelompok perompak mampu membawa pulang 150 juta dolar per tahun. Atau setiap anggota perompak akan mendapatkan 2 juta dolar per tahun. Keuntungan ini membuat banyak orang di Somalia ingin menjadi perompak. Bahkan menjarah kapal laut menjadi sebuah bisnis paling menguntungkan yang pernah ada.
Uang-uang yang mereka dapatkan di lautan akan segara diinvestasikan. Mereka akan membeli banyak sekali tanah di Kenya. Setelah tanah dibeli mereka akan membangun banyak sekali kondominium yang mewah. Nantinya bangunan ini akan dijual lagi kepada orang kaya di Eropa dengan harga yang fantastis pula.
Satu hal yang membuat “bisnis” perompakan menjadi sangat maju di Somalia adalah mudahnya jadi perompak. Yang diperlukan hanyalah memiliki senapan, kapal atau perahu boat pun cukup. Lalu selanjutnya banyak-banyak nongkrong di lautan dan menunggu kapal-kapal pengangkut barang yang melintasi wilayah lautan di Somalia.
Perompak hanya perlu mengendarai kapalnya mendekat ke kargo-kargo yang bergerak. Mereka tidak perlu takut jika akan kena serangan balik. Peraturan internasional melarang kapal barang membawa senapan. Hal ini memudahkan pada perompak untuk melumpuhkan kapal barang. Oh ya, rata-rata satu kapal barang bisa bernilai 1 juta dolar, bahkan lebih. Tak heran perompak dijadikan profesi utama para pria di Somalia.
Perompak di Somalia sama sekali tidak tersentuh oleh hukum dari mana saja. Secara internasional wilayah laut yang sering digunakan untuk menjarah itu benar-benar lawless atau tak berhukum. Sementara itu, Somalia sendiri tidak terlalu memerhatikan keadaan lautnya. Negeri ini terlalu sibuk dengan keadaan dalam negeri yang sangat memusingkan. Jadi mau terjadi apa-apa di laut mereka tidak akan peduli.
Mengetahui hal ini, banyak negara-negara dunia, khususnya yang banyak menggunakan perairan laut bersatu. Tentu Amerika dan Inggris menjadi negara yang berinisiatif untuk menertibkan lautan di sebelah timur Afrika itu. Mereka memulai melakukan patroli dan menangkap para perompak yang berkeliaran. Sayangnya, metode ini kurang efektif mengingat mati satu perompak akan tumbuh ribuan lagi.
Para angkatan laut dari negara-negara Eropa dan Amerika terkadang susah membedakan mana perompak dan mana nelayan. Masalahnya penampilan mereka tidak ada yang berbeda. Para angkatan laut baru akan tahu apakah mereka perompak atau tidak setelah memeriksa kapalnya. Jika di sana ada AK-47 berarti mereka seorang perompak. Jika tidak mereka hanya nelayan.
Para perompak juga pandai sekali berkilah dan menyembunyikan senjatanya. Akhirnya banyak angkatan laut yang pulang dengan tangan kosong. Perompak di Somalia benar-benar sudah lihat dengan laut yang mereka kuasai hingga kemungkinan ditangkap patroli sangatlah sedikit.
Inilah lima fakta dari para perompak Somalia yang dikenal paling mengerikan di dunia. Faktanya, perompak yang merajai lautan sudah ada sejak dulu. Kira-kira dengan ‘kegaharan’ Ibu Menteri Kelautan yang sekarang, masih adakah praktik seperti ini di Indonesia?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…