Categories: Tips

5 Legenda di Dunia yang Menceritakan Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari

Bagi masyarakat zaman dahulu, gerhana matahari mungkin merupakan kejadian yang begitu menyeramkan. Bagi yang tidak paham penyebabnya, melihat matahari tiba-tiba hilang tentu bikin ketakutan karena bisa-bisa dikira mau kiamat.

Mungkin karena ketakutan-ketakutan inilah jadi muncul berbagai legenda tentang penyebab terjadinya gerhana. Mitos-mitos dan takhayul tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan juga mengikuti akibat rasa ketakutan tersebut. Berikut ini beberapa diantaranya.

1. Matahari yang Dimakan

Beberapa budaya menjelaskan gerhana, baik gerhana matahari maupun bulan, terjadi karena iblis atau binatang memakan matahari dan bulan. Bangsa Viking melihat sepasang serigala mengejar matahari atau bulan. Ketika salah satu dari serigala tersebut berhasil menangkap salah satunya, maka terjadilah gerhana.

Rahu memakan matahari [Image Source]
Menurut legenda Vietnam, gerhana terjadi karena seekor katak besar memakan bulan atau matahari. Di China, naga dipercaya memakan matahari sehingga menyebabkan gerhana. Menurut mitos Hindu, iblis Rahu dipenggal karena berusaha minum air suci agar bisa abadi. Kepalanya kemudian terbang ke langit dan berusaha menelan dewa matahari. Untuk mengusirnya, masyarakat membuat keributan dengan memukul-mukul kendi atau panci.

2. Beruang yang Memakan Bulan

Suku asli Pomo yang tinggal di utara Amerika memiliki cerita yang unik tentang penyebab gerhana bulan. Konon ceritanya ada seekor beruang yang mulai berkelahi dengan matahari dan menggigitnya. Maka terjadilah gerhana matahari.

Gerhana matahari [Image Source]
Kemudian setelah digigit, matahari dan beruang berdamai dan tidak berkelahi lagi. Tapi suatu saat kemudian, beruang bertemu dengan bulan dan menggigitnya juga sehingga terjadilah gerhana bulan. Cerita ini kemungkinkan dibuat untuk menjelaskan kenapa gerhana matahari terjadi sekitar dua minggu sebelum atau sesudah gerhana bulan.

3. Matahari dan Bulan Sedang Bertengkar

Menurut dongeng Inuit, dewi matahari, Malina pergi setelah bertengkar dengan dewa bulan, Anningan. Keduanya adalah saudara. Menurut legenda, gerhana matahari terjadi ketika Anningan berhasil mengejar saudarinya yang pergi menjauh.

Masyarakat suku Inuit [Image Source]
Sementara itu suku Batammaliba yang tinggal di Benin dan Togo juga mempercayai hal yang serupa. Hanya saja, mereka memiliki tradisi bahwa saat terjadi gerhana, setiap manusia di Bumi harus menyelesaikan masalah satu sama lain. Ini adalah satu-satunya cara agar matahari dan bulan tidak saling melukai.

4. Anjing yang Mencuri Matahari dan Bulan

Menurut legenda Korea, ada sebuah dunia atau dimensi yang tidak memiliki cahaya. Raja dari dimensi tersebut mengirimkan anjing raksasanya yang bernama Bulgae untuk memburu matahari dan bulan untuk dibawa pulang ke dunianya.

Lukisan dongen Korea [Image Source]
Saat Bulgae berhasil menggigit matahari, terjadilah gerhana matahari. Tapi saat yang digigit adalah bulan, maka terjadi gerhana bulan. Hanya saja, Bulgae dan rajanya kemudian sadar bahwa matahari dan bulan terlalu panas dan dingin sehingga mereka melarikan diri kembali ke dunianya.

5. Dewa yang Sedang Marah

Bangsa Yunani Kuno menyebut dewa matahari sebagai Helios. Dewa inilah yang dipercaya mempengaruhi pergerakan matahari di bumi. Ketika Helios melakukan perjalanan mengendarai kereta kudanya di surga dari timur ke barat, saat itulah bumi mendapatkan cahaya. Sedangkan di malam hari, dipercaya ia melakukan perjalanan di lautan sehingga tidak terlihat di langit. Begitu pagi tiba ia muncul lagi dari timur.

Lukisan Helios [Image Source]
Tidak hanya pagi dan malam saja, mereka percaya gerhana matahari juga terjadi karena Helios. Gerhana dianggap sebagai pertanda bahwa dewa sedang marah dan akan terjadi bencana dan kehancuran di muka bumi.

Karena masyarakat zaman dahulu masih belum benar-benar mengetahui tentang sistem tata surya, maka tidak heran jika muncul legenda dan mitos seperti ini untuk menjelaskan fenomena alam seperti ini. Pada kenyataannya, gerhana matahari terjadi karena posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari.

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Statemen Arra Bocah Viral Dianggap Menyinggung Pekerja Pabrik, Ortu Dikritik Netizen dan Psikolog

Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…

2 weeks ago

Profil Fedi Nuril, Sang Aktor yang Gencar Kritik Pemerintah dan Pejabat Publik

Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…

3 weeks ago

Kontroversi RUU TNI yang Mendapat Penolakan Masyarakat

Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…

3 weeks ago

Indonesia Airlines, Maskapai Indo tapi Memilih Berpusat di Singapura

Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…

3 weeks ago

Kasus Pencabulan oleh Kapolres Ngada, Akhirnya Pelaku Dimutasi

Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…

4 weeks ago

Terkuaknya Skandal Aktor Termahal Korea Selatan, Netizen: Hindari Pria Korea

Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…

4 weeks ago