Perjalanan Hidup Sukmawati Soekarnoputri, Mantan Putri Mahkota di Puri Mangkunegaran

Keluarga presiden pertama Indonesia Soekarno memang selalu menarik untuk diulas. Tak hanya tentang istri-istrinya yang banyak dan berasal dari berbagai kalangan bahkan gadis negeri Sakura pun berhasil digaet seorang Soekarno, namun kehidupan para putra-putrinya juga tak kalah menarik, inspiratif, dan juga penuh haru.

Salah satu putrinya yang masih eksis hingga sekarang ini adalah Sukmawati Seokarnoputri. Sebagai seorang putri dari proklamator negeri ini, maka tak heran jika ia memiliki perjuangan hidup yang tak kalah meanggelora dari sang ayah. Bagimanakah perjalan hidup sang mantan putri mahkota Puri Mangkunegaran tersebut? Berikut ini ulasan selengkapnya

Anak Ke-3 Bung Karno dari Fatmawati

Wanita yang masih terlihat cantik meskipun usianya sudah menginjak 63 tahun itu merupakan putri ke-3 Bung karno dari istrinya Fatmawati. Sukmawati dilahirkan di Jakarta, 26 Oktober 1951 silam. Ia lahir setalah kakaknya Rahmawati Soekarnoputri dengan nama lengkap Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri.

Seperti saudara-saudarinya yang lain, ia mendapatkan pendidikan dari Bung Karno untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan tidak melupakan rasa cinta terhadap Tanah Airnya. Sukmawati mengawali pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SR) dan tamat tahun 1964. Berbeda dengan saudaranya yang lain, ia sempat melirik Akademi Tari di di LPKJ, Jakarta, tahun 1970-1974 hingga kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, sejak tahun 2003 sampai sekarang

Pernikahan Sukmawati

Soekarno adalah bapak bangsa, lalu bagaimana seorang Soekarno di mata anak-anak kandungnya sendiri? Soekarno bisa dibilang sukses menjadi bapak Bangsa Indonesia sehingga ia tak mau dicap sebagai bapak yang gagal bagi anak-anaknya. Peristiwa yang paling ditunggu-tunggu oleh seorang ayah adalah saat dimana ia bisa menikahkan anak perempuannya dan menggelar syukuran.

Begitu juga bagi Bung Karno, walaupun ia adalah proklamator negeri ini, di masa tuanya Bung Karno justru jadi tahanan dan tak memiliki apa-apa. Bahkan untuk sekedar mengadakan syukuran untuk pernikahan putrinya Sukmawati dengan Putra Mahkota Puri Mangkunegara yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma puluahan tahun yang lalu. Di kemudian Hari Pangeran Kusuma naik tahta dan bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX.

Bercerai dan Meninggalkan Gelar Putri Mahkota

Kehidupan rumah tangga yang bahagia pasti didambakan oleh semua orang. Sukmawati adalah putri Soekarno dan Pangeran Kusuma adalah seorang pewaris tahta, tapi hal itu ternyata tak cukup untuk membuat rumah tangga yang dibangun keduanya berdiri kokoh.

Sukmawati ternyata tak kuat berada di samping sang putra mahkota, Pangeran Kusuma. Ia memilih bercerai dan meninggalkan gelarnya sebagai seorang putri mahkota. Sebuah posisi yang tak sembarangan orang dapat memilikinya. Dari hasil pernikahannya dengan pangeran Kusuma yang saat ini menjabat sebagai Mangkunara IX, Sukmawati melahirkan dua orang putra yaitu GPH Paundrakarna dan GRA Putri Agung Suniwati. Kemudian Sukmawati menikah lagi dengan Muhammad Hilmy

Masa Tua Sukmawati

Sukmawati yang merupakan adik dari Megawati Soekarnoputri itu juga memiliki andil dalam berbagai bidang di masa tuanya, khususnya dalam hal sejarah bangsa Indonesia. Sebagai seorang putri Soekrano yang pernah merasakan pahit getirnya kehidupan istana merdeka sejak lahir sampai umurnya menginjak usia 15 tahun, ia sangat tahu bagaimana hidup ayahnya sebelum dan sesudah Soekarno terusir dari Istana. Sehingga 2011 yang lalu, Sukmawati menulis buku yang berjudul ”Creeping Coup D’Tat Mayjen Suharto”.

Itulah sepenggal perjalan hidup Sukmawati Soekarnoputri, mantan putri mahkota di  Puri Mangkunegara. Meskipun Saat ini Sukmawati gagal memakai mahkota Ratu dan mendapingi Mangkunagara IX, Ia tetap anggun dengan prestasinya di bidang-bidang lainya seperti putra-putri Soekarno yang lain. Karana kecantikan keanggunan dan wibawa bukan hanya sebatas mahkota atau gelar, tapi juga prestasi yang membanggakan.