Pelaku pembawa brondolan kelapa sawit [image: source]
Bisa jadi benar ungkapan yang mengatakan bahwa kadang hukum seperti pisau, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Karena faktanya, entah mengapa para korupsi yang menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah masih bisa bebas menikmati kehidupan mereka, licin sekali hingga tak mudah ditangkap. Sedangkan rakyat kecil yang mencuri seekor ayam atau sebatang ubi yang harganya hanya puluhan ribu saja bisa dengan mudah mendekam di bui. Tentang kesenjangan ini, masyarakat umum tak banyak mengerti mengapa hal semacam ini bisa terjadi.
Masyarakat hanya bisa melihat mirisnya nasib-nasib orang tak berada saat tersandung hukum. Dialami oleh dua orang perempuan warga Provinsi Riau, mereka harus menikmati masa tahanan sebab telah mencuri berondolan sawit yang nilainya mencapai Rp 48 ribu. Berikut ini pemaparan kejadiannya.
Begitulah kisah dua perempuan renta pencuri berondolan buah kelapa sawit. Kini mereka masih ditahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Agak disayangkan ya, harusnya masalah seperti ini bisa diselesaikan tanpa membuat salah satu pihak merasakan dinginnya jeruji besi.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…