Jumlah pasien corona di Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari. Tak hanya pasien saja yang menjadi korbannya, tim medis yang bekerja dan paling rentan terpapar juga banyak yang meninggal dunia dalam tugas mereka. Hal ini membuat netizen prihatin, mengingat masih banyak orang yang menganggap corona adalah penyakit yang tak berbahaya.
Salah satu perawat di RS Royal, Surabaya, Ari Puspitasari akhirnya meninggal setelah divonis sebagai salah satu PDP corona. Kabar duka ini sempat menjadi trending topic di Twitter. Ari sudah berjuang dalam menyembuhkan pasien, sebelum dirinya sendiri terpapar bersama bayi yang dikandungnya.
Awal dari kabar viral tersebut karena satu video yang beredar di media sosial. Video tersebut berdurasi kurang dari satu menit, di mana tampak Ari Puspitasari terbaring di bed pasien. Ia terlihat mengenakan ventilator saat sejumlah nakes berseragam APD mendorongnya menuju lift. “Perawat RS Royal Surabaya, positif Covid-19 & kondisi hamil 4 bulan, kemungkinan selamat kecil sekali karena sudah menggunakan respirator, Mohon doa untuk ibu dan calon bayi, semoga ada mukjizat dari tuhan,” begitu caption yang ditulis oleh si pengunggah.
Dalam video sebelumnya, rekan-rekan Ari menangis sambil merekam dan mengantarnya ke dalam lift. Ari sendiri berstatus PDP (Pasien dalam Perawatan). Setelah video tersebut viral, tak lama tersebar kabar bahwa ia akhirnya meninggal dunia di RSAL pada pukul 10.50 WIB. Ari sempat dirawat di RS Royal tempat ia bekerja selama 3 hari, kemudian dipindahkan ke RSAL selama 2 hari. Ari sendiri sedang dalam keadaan hamil 4 bulan, sehingga kabar duka itu menambah sedih netizen yang mendengarnya.
Saat meninggal dunia, Ari masih berstatus sebagai pasien PDP, karena hasil swab belum keluar. Namun, dari tanda-tanda yang terlihat, gejala itu memang mengarah ke Covid-19. Juru bicara penanganan Covid-19 RS Royal dr Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan bahwa Ari sudah bekerja lebih dari setahun sebagai perawat di RS Royal Surabaya. Di tengah pandemi corona, ia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19. Namun, yang namanya berada di rumah sakit yang ada pasien Covid-19, tenaga kesehatan memang paling rentan tertular.
Setelah Ari Puspitasari dikabarkan meninggal dunia, tak lama kemudian tersebar pula kabar bahwa suaminya meninggal dunia. Kabar yang tersebar via whatsapp ini mengatakan bahwa suami Ari meninggal di ruang ICU Rumah Sakit Angkatan Laut (RUMKITAL) Dr. Ramelan Surabaya atau yang biasa disebut RSAL. Namun, setelah dikonfirmasi kabar ini dipastikan hanya hoax belaka. Karena pada Senin pukul 13.30, suaminya masih mendampingi jenazah yang dimakamkan di TPU Keputih.
BACA JUGA: Cerita Pedih Mereka yang Meninggal karena Corona, Ditolak Warga Hingga Sepi Pelayat
Kepergian Ari ini lagi-lagi mengingatkan kita bahwa tugas sebagai seorang medis itu berat loh. Sebagai salah satu warga yang baik, maka sudah sewajarnya kita juga membantu. Caranya adalah dengan tidak pergi ke tempat-tempat ramai, tidak berkumpul-kumpul dan tetap patuh pada aturan pemerintah. Tentu tak ada gunanya kalau tim medis berusaha sekuat tenaga tapi masyarakat malah terus menyebarkan corona, kan?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…