Kamu pasti sangat sering mendengar perampok menganiaya, melukai bahkan membunuh korbannya. Hal ini wajar terjadi sebab umumnya perampok memiliki kemampuan fisik yang lebih dan berbagai persiapan senjata tajam yang membuat para korban kocar-kacir.
Namun meski hanya sedikit, ada juga perampok yang kebetulan lebih lemah dari korbannya. Sehingga, bukannya ditakuti mereka malah dipecundangi oleh korbannya. Hal seperti ini memang lebih banyak kita jumpai di sinetron, tapi ada juga yang terjadi di dunia nyata meski jarang banget. Contohnya kasus yang terjadi di Jakarta Timur pada Senin, 11 September 2017 lalu. Perampok yang berniat mencuri di sebuah rumah, harus berakhir meregang nyawa karena kalah duel dengan pemilik rumah yang bernama Deni.
Kejadian yang dialami perampok malang bermula pada sekitar pukul 05.30 pagi. Kala itu, pemilik rumah yang bernama Deni Rono baru saja tiba di kediamannya, setelah menginap di rumah temannya yang berjarak sekitar 2 km dari tempat tinggalnya. Mendapati seisi rumahnya berantakan, Deni pun menghubungi temannya. Beberapa saat setelahnya, Deni melihat seorang maling tengah beraksi di dalam kamar. Lelaki itu pun langsung menghampiri maling tersebut.
Tak terima mendapati rumahnya diacak-acak maling yang kebetulan tengah berada di kamarnya, Deni pun ingin melawan. Menurut Kapolsek Makasar Jaktim, Kompol Noordin AR, pergumulan antara maling dan pemilik rumah berlangsung sengit. Terjadi saling dorong, pencuri pun melempari Deni dengan tas. Duel itu pu melibatkan belati yang memang terdapat di kamar tersebut.
Hal yang tidak diketahui pencuri adalah fakta bahwa pemilik rumah adalah pensiunan TNI yang juga merupakan anggota Merpati putih. Merpati putih sendiri adalah salah satu perguruan pencak silat bela diri tangan kosong yang merupakan satu dari aset budaya bangsa. Dengan kemampuan beladiri itu, Deni melawan pelaku. Meski sempat akan ditusuk belati, Deni bisa membalik keadaan dan dengan terpaksa menusuk balik belati pada pencuri tersebut. Alhasil, pencuri pun meninggal dunia di tangan Deni.
Seorang teman yang ditelpon Deni datang ke tempat kejadian dan mendapati Deni berada di teras dengan jari terluka dan tangan yang patah. Selain itu, teman Deni yang kini berstatus sebagai saksi itu mendapati pencuri yang sudah meninggal dunia bersimbah darah di salah satu kamar rumah Deni. Setelah itu, Deni pun dirujuk ke RS Harun Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan.
Apa yang dilakukan Deni Rono tersebut dinilai Kapolsek Komisaris Noordin AR sebagai tindakan yang tepat. Sebab hal tersebut dilakukan Deni dalam keadaan terpaksa melawan dan membela diri. Noordin pun menyebutkan bahwa daripada korban yang meninggal, melakukan perlawanan menjadi suatu hal yang dibenarkan. Kejadian ini kini sedang diproses oleh satreskrim Polres Metro Jaktim dan Polsek Makasar. Pencuri yang meninggal pun sedang dicari identitasnya sebab tidak ditemukan KTP yang bisa menunjukkan jati dirinya.
Dari kasus ini kita bisa mengambil pelajaran, bahwa apapun kejahatan yang dilakukan seseorang, kesengsaraan adalah muara pasti yang akan ditujunya. Satu lagi, di jaman seperti sekarang ini, setiap orang perlu membekali dirinya dengan kemampuan dasar membela diri agar bisa survive jika suatu saat dihadapkan pada aksi kejahatan yang makin marak.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…