Anda mungkin pernah mendengar lagu yang liriknya seperti ini: “nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra.” Menurut anda, apakah nenek moyang kita benar-benar seorang pelaut hebat yang mampu mengarungi banyak sekali samudra di dunia? Jawabannya adalah iya! Di masa lalu, banyak sekali orang dari nusantara (belum bernama Indonesia) yang mengarungi lautan dan singgah ke banyak negeri di dunia.
Salah satu bukti dari kehebatan mereka di masa lalu adalah adanya perahu kuno yang dibuat dan digunakan untuk mengarungi dunia. Inilah lima perahu kuno dari kerajaan Nusantara yang pernah membuat bangsa ini menjadi berjaya di lautan.
Perahu Lancang Kuning adalah jenis perahu kuno yang pernah dibuat ribuan tahun lalu. Orang-orang dari Suku Melayu di area Riau membuatnya dengan desain yang unik. Bagian depan perahu berbentuk lancip yang bisa digunakan untuk memecah angin. Selain itu, terdapat juga layar pada bagian depan dan tengah.
Perahu ini merupakan simbol kebesaran dari suatu kerajaan di masa itu. Memiliki perahu ini artinya kerajaan itu memiliki penduduk yang makmur. Saat ini, perahu Lancang Kuning banyak diadopsi oleh suku-suku lokal Indonesia untuk digunakan sebagai alat transportasi.
Perahu Pinisi adalah salah satu perahu tradisional Indonesia yang dikenal sangat hebat, Perahu ini diciptakan pertama kali sebelum abad ke-15. Artinya di tahun 1300-1400-an perahu super besar ini telah dikembangkan oleh suku Bugis di Makassar. Perahu Pinisi menjadi salah satu ikon dari masyarakat Bugis yang tak bisa dilepaskan dari budaya mereka.
Dahulu kala, kapal ini banyak sekali digunakan untuk perdagangan antar pulau. Selain itu, banyak penjelajah Bugis yang menggunakan Pinisi untuk mengelilingi dunia. Perahu Pinisi dibangun dengan banyak filosofi. Salah satu yang sangat terkenal adalah jumlah tiang utamanya. Dua buah tiang utama mengisyaratkan adanya dua kalimat Syahadat. Selain itu, tujuh buah layar juga simbol jumlah ayat pada surat Al-Fatihah.
Perahu Borobudur adalah sebuah perahu yang ditampilkan dalam relief Candi Borobudur. Diperkirakan perahu dengan dua cadik ini telah ada sejak abad ke-8 masehi. Perahu ini adalah jenis perahu yang banyak sekali digunakan oleh bangsa bahari Austronesia. Mereka menyebar ke hampir semua wilayah Asia Tenggara dan negara di Samudra Hindia.
Jenis perahu ini diperkirakan banyak sekali digunakan di Indonesia sekitar abad ke-7 hingga ke-13. Saat itu kemungkinan besar wangsa Syailendra menggunakan perahu untuk perdagangan. Selain itu, kerajaan bahari Sriwijaya juga diperkirakan menggunakan perahu ini untuk menjelajahi banyak wilayah di Nusantara dan dunia.
Pada tahun 2003, seorang ahli perahu asal Indonesia menciptakan replika perahu Borobudur ini. Perahu ini diberi nama Samudra Raksa. Tepatnya selama 6 bulan sejak Agustus 2003, perahu ini digunakan untuk misi penjelajahan. Dan benar saja, perahu ini tiba di Ghana Afrika dengan selamat. Hal ini membuktikan jika di masa lalu bangsa kita benar-benar telah melakukan hubungan perdagangan sampai Afrika. Luar biasa!
Perahu Jung adalah salah satu perahu paling hebat yang pernah diciptakan bangsa-bangsa Nusantara di Abad ke-15 hingga ke-16. Kapal ini digunakan untuk melakukan pelayaran dari Nusantara menuju Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar. Seorang penjelajah bernama Diego de Couto mengatakan, jika di laut pada masa itu didominasi oleh orang dari Jawa yang menggunakan Perahu Jung.
Di masa lalu sebelum Belanda masuk dan membuat Nusantara jadi koloninya. Perahu Jung banyak sekali digunakan untuk perdagangan. Bahkan jalur lalu lintas rempah banyak dikuasai oleh orang yang menggunakan Perahu Jung. Pada abad ke-17 keberadaan perahu ini semakin menipis dikarenakan larangan dari Belanda untuk melakukan perdagangan.
Perahu Patorani adalah perahu yang banyak digunakan oleh orang-orang dari Kerajaan Goa. Perahu ini banyak dipakai untuk alat transportasi dan juga perdagangan antara Kerajaan Goa dan kerajaan sekitar yang menginginkan banyak hasil bumi dan remah.
Saat ini, Perahu Patorani banyak sekali digunakan untuk melaut oleh nelayan setempat. Mereka banyak menggunakan perahu ini untuk berlayar di sekitar perairan Galesong untuk menangkap ikan terbang. Perahu Patorani adalah salah satu perahu tradisional yang masih ada dan terus digunakan sampai sekarang.
Lima perahu tradisional Indonesia di atas membuktikan jika Indonesia merupakan bangsa bahari di masa lalu. Semoga apa yang dilakukan oleh nenek moyang kita bisa menginspirasi rakyat Indonesia agar berjuang untuk terus maju.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…