Kejahatan adalah hal mutlak yang pasti ada di setiap negara, mulai dari hal kecil seperti pencurian hingga yang paling berat seperti teroris. Karenanya, untuk menghambat dan memberikan efek jera, pemerintah membuat lembaga pemasyarakatan berupa kurungan penjara.
Berbeda dengan negara kita, menurunnya tingkat kejahatan dan berkurangnya jumlah penjahat membuat Negara Kincir Angin, Belanda terus menutup pintu tahanan satu per satu. Terhitung sejak 2013 hingga sekarang, ada puluhan penjara yang sudah tidak lagi beroperasi. Meskipun patut disyukuri dan bisa diteladani, namun hal ini juga menimbulkan beberapa dampak. lebih lengkapnya, simak dalam uraian berikut ya Sahabat Boombastis.
Mungkin kita sedikit bertanya-tanya, di tengah banyaknya kejahatan yang terjadi di Indonesia, mengapa Belanda kok menutup penjaranya? Pada 2016 mereka malah mengimpor tahanan dari Norwegia untuk mengisi lokal tahanan. Nah, ternyata kategori kejahatan yang ada di negara ini memang sedikit berbeda, persoalan ganja dan prostitusi misalnya. Sejak tahun 70an, ganja adalah barang yang legal dan bisa didapatkan di coffe shop dengan minimal pembelian 2 gram. Bagi pelaku kasus narkoba ringan juga tidak dimasukkan ke penjara, melainkan hanya menjalani proses rehabilitasi saja. Jelas saja masyarakat tidak takut ditangkap polisi bukan?
Sedangkan prostitusi, Belanda termasuk negara yang juga melegalkan prostitusi. Perempuan yang ‘menjual’ dirinya bahkan diperlakukan secara khusus ketika mereka melakukan medical check-up. Hal yang berbeda dari Indonesia ini juga tentu saja memicu berkurangnya jumlah orang yang seharusnya masuk penjara –jika mau dibandingkan.
Selain faktor legalnya beberapa jenis kejahatan yang masuk dalam daftar hukum pidana di negara lain, Belanda menjamin semua kebutuhan penduduknya. Di Negara Bunga Tulip ini, pemerintah memberikan berbagai bantuan, seperti tunjangan anak, tunjangan hari tua, tunjangan penduduk miskin bahkan tunjangan pengangguran –yang sudah ada sejak 1949.
Dengan adanya tunjangan tersebut, tentu semua bisa merasakan keamanan dan hidup terjamin walaupun tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Faktor ini pula-lah yang menjadikan penduduk tak perlu mencuri sehingga pada akhirnya mendekam di penjara –seperti yang sering terjadi di Indonesia.
Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, sejak tahun 1980 angka kejahatan di Belanda sudah mencapai titik terendah. Pada tahun 2013 lalu, sebanyak 24 penjara sudah tidak lagi beroperasi karena kekurangan penghuni. Kebijakan yang saat itu dilakukan pemerintah agar tahanan tetap buka adalah mengimpor para pelaku kejahatan dari negara lain, seperti Norwegia dan Belgia.
Berdasarkan data yang didapat dari kantor statistik nasional CBS, hanya 49 kejahatan yang dilaporkan dari setiap 1000 warga. Pemicu utama tersebut jelas membuat 3.500 tempat tidur di penjara Belanda yang seharusnya dihuni narapidana terbengkalai. Baru-baru ini, surat kabar Belanda, Algemeen Dagblad, menjelaskan bahwa menteri kehakiman Sander Dekker merencanakan menutup 4 penjara lagi, yaitu beberapa titik yang berada di Zoetermeer, Zeist, Almere, dan Zwaag di Belanda Utara.
Dalam pandangan negara lain, tentu hal ini menjadi poin positive tersendiri, tetapi tetap saja penutupan Belanda berdampak bagi banyak pekerja. Dengan direncanakan penutupan 4 penjara ini, setidaknya ada ribuan sipir dan petugas yang akan kehilangan pekerjaan mereka.
Penutupan lima penjara tahun lalu membuat 700 orang mengalami transisi ke pekerjaan baru yang belum ditetapkan dalam sistem penegakan hukum Belanda. Sisanya, mereka akan terkena PHK. Terhadap hal ini, beberapa penjara membuat kebijakan menjadi penjara yang tak terpakai sebagai hotel –seperti Het Arresthuis, sehingga tetap bisa membuka lowongan pekerjaan.
Lalu muncul pertanyaan, apakah Indonesia bisa menjadi seperti Belanda? Semua sahabat Boombastis mungkin sudah bisa menebak jawabannya. Kendalanya, jenis list kejahatan Indonesia sangat berbeda dengan Belanda. Selain itu, tunjangan untuk pengangguran dan rakyat miskin yang ada di Belanda belum bisa diberlakukan merata di Indonesia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…