Inspirasi

Punya Kekayaan Rp36 Triliun, Pria Ini Justru Pilih Tinggal di Desa dengan Fasilitas Minim

Biasanya, orang-orang yang bergelimang harta memilih tinggal di sebuah rumah mewah yang lengkap dengan fasilitas mahal. Harta yang banyak, membuat mereka bebas membeli rumah mewah di mana saja. Mereka juga bebas untuk mendatangi tempat-tempat mahal dan elit yang biasa dikunjungi oleh para konglomerat.

Namun pengusaha yang satu ini, justru lebih memilih meninggalkan semua kemewahan yang dimilikinya dan tinggal di desa terpencil. Padahal harta kekayaannya sangat banyak, hingga mencapai Rp36 Triliun. Bisa saja ia membeli kemewahan di kota yang penuh ingar bingar, tetapi ia justru malah menjauhinya. Berikut kisah perjalanannya yang mungkin akan menginspirasi kamu.

Pendiri salah satu perusahaan digital

Banyak miliuner asal India yang sukses mendirikan perusahaan, hingga bisnisnya terus berkembang ke seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan besar tersebut bahkan memiliki jumlah karyawan yang sangat banyak di seluruh penjuru dunia. Salah satunya adalah Sridhar Vembu, pengusaha yang telah sukses merintis perusahaan digital bernama Zoho Corporation.

Perusahaan Zoho rintisan Sridhar dan saudara kandungnya [sumber gambar]
Perusahaan Zoho didirikan pada tahun 1996 di Silicon valley, Amerika Serikat, yang dirintis bersama saudaranya. Zoho sendiri bergerak di bidang pelayanan jasa cloud atau jaringan antar-komputer. Jumlah karyawannya pun mencapai 9,500 orang dalam kurun waktu 25 tahun perusahaan tersebut berdiri. Bahkan menurut majalah Forbes, kekayaan mereka ditaksir mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp36 triliun.

Menempuh pendidikan di dua kampus populer

Bagi Sridhar, pendidikan adalah hal yang penting. Ia sendiri menempuh pendidikan di dua kampus terkenal di India dan Amerika Serikat. Ia lulus dan meraih gelar sarjana teknik di salah satu universitas terkenal di India, yaitu Institut Teknologi India (IIT) di Madras. Ia pun melanjutkan ke jenjang berikutnya dan berhasil meraih gelar S2 dan doktoral dari Universitas Princeton Amerika Serikat. 

Sridhar, pendiri perusahaan Zoho [sumber gambar]
Ia mengatakan jika kesuksesan yang berhasil ia raih tidak ada sangkut pautnya dengan latar belakang pendidikannya. Meski ia menempuh pendidikan tinggi dan bekerja di Amerika Serikat, ia tetap merindukan suasana pedesaan di negara asalnya. Bahkan ia berkeinginan untuk kembali ke desa dan tinggal di sana suatu saat nanti.

Alasan memilih tempat tinggal terpencil

Tidak seperti kebanyakan konglomerat yang lebih memilih tinggal di kota dengan segala fasilitas mewahnya, Sridhar justru merindukan suasana pedesaan yang tenang dan jauh dari ingar bingar. Ia pun rela meninggalkan semua kemewahannya dan memilih tinggal di desa terpencil. Ia juga mengatakan tidak pernah bermain golf dan tidak pernah menjadi makhluk sosial atau bergaya hidup mewah.

Sridhar memilih tinggal di pedesaan [sumber gambar]
Sridhar kini tinggal di sebuah desa yang terletak di kaki pegunungan, di distrik Tenkasi, yang letaknya tak jauh di selatan Kota Chennai, India. Ia mengatakan jika kehidupan sosial di desa sangat berbeda dengan kehidupan di kota. Di desa, setiap orang memiliki banyak waktu untuk saling bersosialisasi, sehingga akan banyak menemukan teman yang baik. Bahkan ketika ia berkunjung ke desa sebelah, ia banyak berinteraksi dengan warga desa di sana.

Tidak ada fasilitas mewah, hanya mengandalkan internet

Fasilitas dan sarana pendukung di desa tersebut kurang memadai, mulai dari ketiadaan jalan raya, tidak tersedianya jaringan air bersih dari pipa ledeng, sampai sistem pembuangan limbah yang kurang memadai. Bahkan listrik di desa itu juga tidak menentu, Sridhar hanya mengandalkan pada generator untuk mendapatkan sambungan listrik yang stabil.

Sridhar bekerja dari jauh mengandalkan jaringan internet [sumber gambar]
Meski begitu, di desa tersebut telah tersedia jaringan internet berbasis serat optik yang memungkinkan Sridhar untuk bekerja. Ia mengatakan tidak ada asisten yang membantu pekerjaannya, tetapi ia sendiri yang mengatur langsung timnya. Pengusaha bersahaja ini memang senang menjadi pemimpin yang aktif dalam mengepalai anak buahnya Ia tetap dapat mengambil kebijakan dan keputusan penting perusahaan meski dari jarak jauh.

Hidup bersahaja di pedesaan

Dengan segala keterbatasannya, Sridhar mengaku jika ia sangat menikmati kehidupan di desa. Meski seorang pengusaha, ia bahkan tidak segan untuk bergaul dan berinteraksi dengan warga desa. Bahkan ia juga sering mengunjungi warung sekitar hanya untuk menikmati secangkir teh sambil ngobrol dengan orang-orang di sana. Ia juga lebih sering memakai celana jeans dan kaos. Terkadang ia juga berpenampilan seperti kebanyakan pria di India yang menggunakan dhoti, sarung yang diikat mirip seperti celana longgar.

Sridhar hidup bersahaja di pedesaan naik sepeda [sumber gambar]
Tempat tinggal Sridhar sangat sederhana dan hanya terdiri dari dua kamar tidur saja. Sridhar juga tidak menggunakan AC di rumahnya. Kini ia tidak menggunakan mobil untuk bepergian keliling desa, cukup hanya mengandalkan sepeda listrik otomatis dan sesekali naik becak. Warga desa banyak yang mengenal siapa Sridhar sebenarnya, tetapi ia mengatakan dengan tegas bahwa ia bukanlah artis.

Tertarik mengembangkan investasi di bidang pendidikan dan sosial

Sridhar memang sangat menyukai dunia pendidikan. Atas inisiatif darinya, ia berniat memajukan pendidikan dengan membangun beberapa sekolah dengan konsep belajar mengajar yang tidak seperti kebanyakan sekolah. Di sekolah ini lebih banyak mempelajari program intensif selama dua tahun dengan mata pelajaran manajemen, teknologi perangkat lunak, desain dan tulisan kreatif.

Sridhar ingin mendirikan sekolah dan rumah sakit untuk masyarakat [sumber gambar]
Menariknya, setiap siswa yang bersekolah di sana akan memperoleh uang saku serta jatah makanan setara dengan Rp2 juta per bulan. Hingga kini sebanyak 900 siswanya telah menjadi pegawai Sridhar di perusahaannya. Tidak hanya mendirikan sekolah saja, ia juga berencana untuk membangun rumah sakit yang dilengkapi dengan 250 tempat tidur di wilayah India bagian selatan. Sehingga penduduk di sekitarnya akan mendapatkan pengobatan yang layak.

BACA JUGA: Putri Konglomerat ini Tinggalkan Harta Warisan Senilai Triliunan Demi Bersanding dengan Pria Pujaannya

Menurut Sridhar, uang atau harta bukanlah satu-satunya yang mampu membuat seseorang untuk bahagia. Masih ada banyak hal lainnya, salah satunya adalah hubungan sosial yang baik antar sesama manusia. Semoga kisah di atas bisa menginspirasi kita semua, bahwasanya kebahagiaan bisa datang dari hal-hal yang sederhana. Bagaimana menurutmu?

Share
Published by
Hendra Digital

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

1 week ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago