Wabah virus corona (Covid-19) yang dianggap telah menghantam sektor perekonomian, ternyata memiliki pengaruh berbeda kepada para pengusaha yang bergerak di bidang kesehatan. Banyak dari perusahaan yang mereka jalankan mengeruk keuntungan yang luar biasa di tengah lesunya perekonomian dunia akibat Covid-19.
Bahkan sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret lalu, keuntungan yang diperoleh oleh para pengusaha tersebut meningkat secara drastis secara bertahap. Siapa sajakah mereka? Simak ulasan Boombastis yang dilansir dari Forbes berikut ini.
Pengusaha alat kesehatan (alkes) Li Xiting yang berasal dari Tiongkok ikut merasakan untung di tengah wabah corona. Perusahaan Mindray Medical International yang berbasis di Shenzen yang dirintisnya sejak 1991, kini telah menjadi produsen peralatan medis terbesar di Tiongkok.
Sosok Gustavo Denegri sedari awal memang memiliki latar belakang sebagai ahli kimia profesional. Lewat perusahaan bioteknologi Italia, DiaSorin, yang dibeli oleh dirinya pada tahun 2000 silam, menjadikan Denegri sebagai miliarder berkat alat tes diagnostik berbasis swab dan alat tes darah antibodi untuk Covid-19.
Konglomerat medis Alain Meìrieux diuntungkan berkat perusahaan BioMérieux, sebagai cabang pengujian diagnostik dari Institut Mérieux, sebuah perusahaan medis ternama yang didirikan oleh kakek Mérieux, Marcel, di tahun 1897. Berdiri pada 1963, BioMérieux memproduksi alat pengujian diagnostik Covid-19 yang dirilis pada akhir Maret.
Dua pengusaha kembar, Thomas Struengmann dan Andreas Struengmann berhasil meraih keuntungan yang signifikan selama masa pandemi corona berlangsung. Sebelumnya, kekayaan mereka dimulai saat menjual perusahaan pembuat obat generik Hexal ke Novartis dengan harga sekitar $ 7 miliar pada tahun 2005.
Sebagai keturunan dari Fritz Hoffmann-La Roche, pendiri raksasa farmasi yang berbasis di Swiss Roche, Maja Oeri juga mengeruk keuntungan yang signifikan dari bisnis turun temurun keluarganya tersebut. Pada 19 Maret, Roche sedang memulai uji klinis fase ketiga dari obat radang sendi tocilizumab untuk pasien Covid-19 di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Kisah Pengusaha Asal Tiongkok yang Jadi Miliarder Gara-gara Wabah Corona, Kok Bisa Ya?
Di luar bidang kesehatan, pendiri aplikasi Zoom Eric Yuan yang berasal dari Tiongkok juga mengalami kenaikan jumlah kekayaan di tengah wabah corona. Dilansir dari Business Insider Singapore (01/04/2020), ia telah menghasilkan hampir US$ 4 miliar (Rp 60 triliun) dalam 3 bulan dari lonjakan pemakaian Zoom untuk berkomunikasi, imbas kebijakan Stay at home atau di rumah saja yang diberlakukan oleh pemerintah.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…