Setiap tanggal 25 November, Indonesia merayakan hari Guru. Merayakan seseorang yang telah berjasa besar pada kita semua. Tanpa guru mungkin kita tidak akan bis apa-apa. Tanpa mereka kita pun tidak akan bisa membusungkan dada karena kesuksesan yang kita dapat. Namun, setelah apa yang dilakukan oleh guru, balasan apa yang kita berikan?
Well, tak banyak yang bisa kita lakukan. Terlebih untuk menebus semua jasa-jasanya. Tapi satu hal yang bisa kita lakukan meski tidak lagi sekolah: menghormati beliau. Mengenang jasa-jasa yang telah beliau berikan pada kita semua.
Dan untuk yang masih sekolah atau kuliah, lima hal ini jangan pernah dilakukan. Ayolah, bro dan sis hormatilah guru-guru yang kita miliki!
Ok, kita semua tahu jika beberapa guru emang ada yang bikin kesal. Suka menghukum hingga kadang enggak disukai oleh semua siswa. Hasilnya sebuah julukan kadang disematkan menggantikan nama asli. Misal Pak Killer atau Ibu Monster. Julukan ini muncul sebagai personifikasi kebencian anak kepada sang guru.
Anyway, coba pikirkan lagi deh julukan-julukan kepada guru. Apakah hal ini pantas? Kalau tanpa mereka kita akan belajar dari siapa? Lebih baik diam daripada ikut-ikutan mengolok guru yang harusnya kita hormati. Memangnya mau terus dosa ya?
Terkadang kita sering sekali mendengar selentingan berita enggak enak dari tetangga kelas. Ada yang bercerita tentang kejelekan beliau hingga akhirnya kita terpengaruh. Jadi tanpa sebab yang jelas kita jadi membenci guru. Hal ini akan berpengaruh dengan suasana kelas dan juga prestasi belajar.
Apa yang kita lakukan ini adalah bagian dari sifat tidak menghormati guru. Seharusnya kita bisa mengetahui duduk permasalahan. Jangan hanya karena kelas lain menganggapnya buruk kita jadi ikut-ikutan. Guru telah memberikan banyak hal yang berharga bagi kita semua. Jangan sampai karena kesalahpahaman kita justru membencinya tanpa sebab.
Hampir semua orang pernah melakukannya. Terlebih saat pelajarannya membosankan dan jam belajarnya di siang hari. Akhirnya kita jadi tidak konsentrasi memperhatikan pelajaran dan mencoba mencari hiburan lain. Misal baca komik, novel, atau bahkan main game tanpa mempedulikan guru yang ada di depan.
Hal semacam ini memang bisa membuat kita jadi tidak mengantuk. Namun pelajaran yang disampaikan oleh guru jadi tidak masuk ke kepala. Selain itu kita juga tidak menghormati guru padahal mereka telah mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kita semua. Yang kita lakukan justru menghibur diri dan kadang menganggap guru yang ada di depan kelas tidak pernah ada.
Terkadang guru memiliki style bicara yang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini kadang menjadi guyonan banyak sekali anak. Mereka jadi suka menirukan gaya guru saat bicara, atau saat mengajar di depan kelas. Dengan mimik lucu beberapa anak akan membuat keributan di depan kelas dan mengundang gelak tawa.
Mari coba kita pikirkan hal ini. Apakah kelakuan semacam ini baik dilakukan. Apa yang akan terjadi jika guru yang bersangkutan mengetahuinya. Jika beliau hanya marah saja tidak masalah. Lalu bagaimana jika beliau sampai sakit hati dan merasa apa yang ia lakukan adalah hal yang tidak berguna? Jangan pernah melakukan hal ini jika ingin menghormati beliau. Toh diam jauh lebih baik, kan?
Dalam beberapa mata pelajaran kita biasanya berharap gurunya tidak datang. Alasan pertama adalah gurunya killer, tidak enak mengajar, dan lain sebagainya. Alasan kedua adalah pelajaran yang diajarkan sangat susah atau bikin kita jadi mengantuk. Akhirnya kita semua berharap agar mata pelajaran itu kosong, dan tiada tugas.
Apa yang kita lakukan ini sama halnya tidak menghormati guru. Harusnya kita tidak melakukan semacam ini. Berharap guru tidak masuk dan tidak ada di tempat. Jika beliau tahu kita semua tidak mengharapkannya hadir apa yang akan terjadi? Kita bukan lagi tidak menghormati beliau, tapi sudah menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping.
Anak mudh, seberat apa pun permasalahan yang ada di sekolah. Jangan sampai kita tidak menghormati guru. Mereka adalah orang yang berjasa sangat besar setelah orang tua kita. Jadi jika kita tidak menghormati mereka artinya kita juga tidak menghormati orang tua kita sendiri. Apa balasan yang kita dapat jika tidak menghormati orang tua?
Terakhir, guru memang mendapatkan gaji dari apa yang mereka lakukan. Skill yang dimiliki memang digunakan untuk hal ini. Namun hal itu bukan alasan kita tak menghormati mereka. Terlebih Guru memiliki kebanggaan dari apa yang telah mereka lakukan. Kebanggaan itu bukanlah gaji yang besar, tapi kesuksesan semua murid-muridnya. masihkah kita ingin membuatnya kecewa?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…