Sekarang ini pengemis memang sedang banyak disoroti. Apalagi sepertinya semakin hari jumlah pengemis semakin banyak saja. Mungkin sudah saatnya pengemis ini menjadi salah satu profesi yang dianggap profesional atau bahkan bersertifikat. Ya siapa tahu, kan sekarang pengemis ada di mana-mana.
Sebenarnya ya nggak heran kok kalau ada banyak orang yang akhirnya memilih untuk ber-‘profesi’ menjadi seorang pengemis. Gimana nggak, kalau mereka punya banyak kemudahan seperti berikut ini.
Jadi pengemis itu nggak perlu sekolah tinggi-tinggi. Kalau perlu malah nggak perlu sekolah sekalian. Langsung aja jalan ke perempatan jalan atau ke alun-alun dan duduk diam di sana dengan membawa kaleng. Kalau perlu, ikuti satu atau dua orang yang terlihat prospektif sambil ngotot minta. Pasti nanti dapat uang dari mereka.
Kalau mau lebih meyakinkan, bisa pura-pura pincang atau sakit. Bakal ada lebih banyak orang yang iba dan memberi uang lebih. Terutama ya di hari Jumat dan kalau ada acara keagamaan.
Jadi pengemis juga nggak bakal keluar banyak energi. Kalau capek keliling ya tinggal duduk aja sambil berteduh dengan kaleng kecil yang tetap terpasang. Nanti juga pasti masih ada saja yang akan mengisi kaleng tersebut. Nggak perlu susah-susah jadi pekerja kasar kalau memang takut capek.
Kalau mau yang berasa lebih teduh dan adem ya bisa nyoba ngemis di teras masjid atau di bawah pohon besar di alun-alun. Selain sejuk, peluang mendapatkan uang di tempat ibadah juga biasanya lebih besar.
Ada yang bilang kalau nggak mau kerja pakai otot, maka pilihan selanjutnya adalah kerja menggunakan otak yang nggak terlalu capek. Tapi ya otomatis capeknya memang ada di otak sih. Terkadang akan mengalami stres juga. Kalau nggak mau mikir juga ya pengemis memang bisa jadi pilihan profesi.
Jadi pengemis itu nggak perlu mikir, nggak khawatir stress. Nggak bingung nunggu kapan libur jam berapa harus istirahat, atau jam berapa harus mangkal lagi. Pengemis itu bebas, mau ngemis sekarang ya berangkat sekarang, mau ngemis besok ya sekarang tiduran dulu di rumah. Suka-suka si pengemisnya aja.
Jadi pengemis itu ternyata bisa bikin kamu cepat kaya. Sudah sering kok muncul berita tentang pengemis, kakek-kakek pengamen dengan baju boneka atau sejenisnya yang kelihatannya saja begitu mengundang iba, tapi ternyata rumahnya bahkan bisa lebih gede dari mereka yang memberi sedekah. Nah lho…
Ini kan bisa menjadi bukti bahwa ternyata menjadi seorang pengemis itu lebih menjanjikan dan cepat bikin kaya. Ya itu sih untuk mereka yang memang nggak mau memanfaatkan otak dan tenaga mereka. Mungkin orang-orang yang pengen kaya dengan gampang dan cepat. Cuma modal wajah melas saja
Seperti yang disebutkan sekilas di poin sebelumnya, modal buat jadi pengemis itu gampang. Baju compang-camping gampang banget dapatnya. Ditambah dengan pasang wajah memelas atau dengan sedikit efek bekas luka bisa jadi lebih meyakinkan dan mengundang rasa iba.
Selain itu, ada juga yang sambil bawa-bawa bayi atau anak kecil. Entah bayi siapa itu yang dibawa-bawa ke sana kemari. Kasian saja tapi untuk si bayi. Dia nggak tahu apa-apa sudah harus dijemur dibawa-bawa buat mengemis. Tapi ya tujuannya sama, menunjukkan efek melas. Semakin memelas, maka akan semakin besar pula pendapatannya.
Dengan segala macam kemudahan tersebut, jelas sudah bahwa profesi sebagai seorang pengemis memang cocok untuk mereka yang MALAS kerja keras. Mereka yang tidak mau keluar keringat dan merasakan stres gara-gara harus bekerja.
Ingin kaya dengan cara cepat tanpa perlu memanfaatkan kelebihan yang diberikan oleh Tuhan. Mungkin mereka berpikir, tanpa stres dan keluar keringat saja sudah bisa dapat uang banyak, jadi ngapain milih yang susah?
Dengan berbagai alasan tersebut, ya memang nggak heran kalau pengemis menjadi profesi yang menggoda bagi sebagian orang. Kalau memang sudah tidak mau memanfaatkan otak dan otot sih ya silahkan saja jadi pengemis. Asalkan sudah tidak malu lagi mengiba-iba minta belas kasihan orang yang mau berjuang dan bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.
Begitulah gambaran ironi dari permasalahan para pengemis ini. Tidak diberi itu kadang kita sendiri merasa kasihan melihat orang yang mengiba-iba. Tapi mau diberi itu kok ya ternyata mereka lebih kaya dari kita sendiri. Apa kita ikutan jadi pengemis saja? Toh kalau ditangkap Satpol PP cuma dicatat, dibina, lalu dilepas lagi. Apa susahnya?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…